Satu

5.8K 270 9
                                    

9 tahun kemudian....

"Adel bangun sayang!."

"Iya nek aku udah siap."

Adel sekarang berusia 18 tahun ia semakin dewasa dan adel sekarang kelas  dua belas SMA ia sekarang tinggal bersama neneknya,ibunya meninggal dunia setelah kejadian delapan tahun yang lalu dan ayahnya di penjara karena menurut polisi ia sama saja membunuh istrinya sendiri dan bertindak kekerasan terhadap istrinya yaitu mamanya adel .

Sikap adel seketika berubah menjadi dingin terhadap semua laki-laki walaupun ia mempunyai sifat dingin tetapi adel mempunyai sahabat yang selalu ada buat adel yaitu echa dan zahra.

Setelah siap dengan seragam sekolahnya adel pun langsung turun kebawah untuk sarapan pagi bersama neneknya .

"Pagi nek ." Ucap adel sambil mengecup pipi sang nenek.

"Pagi cucu nenek yang paling nenek sayang ." Balas nenek adel sambil tersenyum .

"Nek nanti adel mau eskul dulu ya nenek jaga diri baik-baik loh." Adel sangat menyayangi neneknya karena neneknya salah satu paling berharga bagi adel .

"Kamu udah bilang berapa kali sih del?yaampun nenek pusing denger ocehan kamu yang kaya gitu ." Kesal nenek adel.

"Hehehe maap nek atuh kan adel takut nenek kenapa-kenapa." Ucap adel sambil cengengesan .

"Adel kapan bawa cowok kerumah?." Pertanyaan dari neneknya mampu membuat adel terdiam .

"Kamu jangan dingin-dingin sama cowok sayang."

"Nek adel berangkat ya udah siang nih." Adel mengalihkan pertanyaan neneknya dan segera pergi ke sekolah tidak lupa mengecup pipi neneknya .

"Iya hati-hati."

Adel sudah sampai di sekolahnya ia ke sekolah menggunakan transportasi umum padahal adel mempunyai mobil di rumahnya .

Adel berjalan di koridor sekolahnya yang  sudah mulai ramai murid-murid SMA NEGERI 1 JAKARTA .

"Ck." Adel berdecak karena melihat cewek-cewek seangkatannya sedang menggerumbungi cowok famous di sekolah itu .

"EH ADEL.... ." Merasa namanya dipanggil adel menoleh ke asal suara dan mendapati zahra dan echa sedang berlari ke arahnya .

"Ehh del ada pr mtk nih gue belom lo udah?." Tanya echa ke adel.

"Udah." Balas adel singkat .

"Yey nanti liat ya!." Pinta echa dan hanya di angguki oleh adel.

"Btw lo enggak ikut-ikutan tuh kaya cewek-cewek di sana? ." Ucap zahra sambil menoleh ke arah cewek-cewek itu .

"Enggak ngapain?alay." Ucap adel sambil berjalan menuju kelasnya.

Dugh...

"Aww...." Ringis adel saat ia berjalan sedang menuju kelasnya tiba-tiba saja sebuah bola menghantam kepalanya.

"Adel lo enggak apa-apa?." Tanya zahra khawatir dan adel hanya menggelengkan kepalanya.

"Pasti sakit yaaa." Ucap echa .

"Woyy siapa yang berani lemparin bola basket ke adel?!."  Teriak zahra pada anak basket .

"Gue ." Zahra terdiam karena melihat ARKAN si kapten basket yang sedang menuju ke arah mereka bertiga.

"Gue emang kenapa?." Tanya Arkan dengan muka tanpa bersalah dan itu mampu membuat adel kesal.

"Kenapa?lo enggak liat pala gua sakit kena bola basket lo!." Kesal adel sambil menunjukan kepalanya .

ARDELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang