dua puluh

2.4K 109 2
                                    

Happy baca semuah

Sudah pukul 22.00 wib tetapi operasinya belum selesai juga. Adel mulai khawatir. Sedangkan yuna sedang mengurus adminitrasi nya.

"Mark mending lo pulang!!soalnya ini udah malem." Suruh adel.

"Lo ngusir gue?."

"Bukan gitu. Ini udah malem mark nanti nyokap bokap lo nyariin lo."

"Gue udah izin kok."

"Mark!!pliss gue enggak mau ngerepotin lo lagi." Mark hanya menghela nafasnya.

"Oke oke gue balik." Mark pun berdiri.

"Tapi lo anterin gue sampe depan ya!." Adel hanya mengangguk . Saat di lorong rumah sakit.

"Mark. Thanks udah mau bantuin gue." Kata adel sambil tersenyum ke arah mark. Dan mark juga membalas senyuman adel.

"Iyaa sama-sama. Kirain gue lo lupa bilang makasih sama gue."

"Gue bukan orang yang kaya gitu."

"Iyaiya deh. Yaudah ya jangan sedih lagi!!lo harus kuat. Besok kalau enggak ada urusan gue bakal kesini lagi." Mark mengacak-ngacak rambut adel.

"Iya makasih."

"Oke gue pulang." Mark pun langsung meninggalkan adel dan menuju parkiran.

"Hati-hati." Mark hanya membalas dengan jari👌.

Ternyata selama yang adel pikirkan tentang mark tidak seburuk pikiran adel. Ia hanya menghela nafasnya dan masuk lagi kedalam rumah sakit.

🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸

Adel dan yuna masih menunggu operasi neneknya selesai. Sekarang sudah jam 23.00  wib berarti hari mulai larut.

"Del kamu pulang aja gih!!udah malem, kasihan kamu kan besok masih sekolah." Suruh yuna. Adel menggeleng.

"Enggak tan aku mau nunggu operasi nenek selesai." Yuna hanya mengangguk pasrah.

Pintu ruang operasi terbuka. Adel dan yuna langsung berlari kearah sang dokter.

"Bagaimana keadaan nenek saya dok?."

"Allhamdullillahi operasi nya lancar. Tapi nenek anda mengalami koma." Jawab sang dokter.

"APA?! ." Adel terkejut begitupun tantenya.

"Dell tenang dell." Yuna berusaha menenangkan adel.

"Mohon bersabar mungkin ini sudah jalannya. "

"JALANNYA DOK?! DOKTER NYUMPAHIN NENEK SAYA MATI?!! IYAAA?!!." Adel mulai emosi.

"Maksud saya bukan begitu. Kamu tolong sabar semoga tidak terjadi apa-apa." Kata dokter itu.

"Yasudah terimakasi dok." Yuna pun membungkuk sopan. Dokter itu hanya menghela nafas dan tersenyum sambil berkata.

"Yasudah saya permisi dulu." Dokter itu pun meninggalkan yuna dan adel.

"Hiks nenek." Adel menangis lagi.

"Sabar dell. Kamu enggak boleh kaya gitu sama dokter nya."

"Itu dokter enggak becus tan!ngurus nenek aja enggak bisa. Kenapa nenek bisa sampai koma?!."

"Mungkin nenek parah dell."  Adel hanya menggeleng-gelengkan kepalanya dan masih menangis. Yuna pun dengan sigap langsung memeluk adel.

🌜🌜🌜🌜🌜🌜🌜

Disatu rumah seorang laki-laki sedang membuka handphonenya seperti sedang menunggu notif nyampe.

"Tuh bocah kemana dah?." Batinnya.

"Arkan kamu belum tidur?." Arkan menengok dan melihat yuli yang langsung duduk di samping arkan. Karena arkan sekarang masih di ruang tamu padahal jam sudah menunjukan jam dua belas malam.

"Belum mah." Jawab arkan.

"Kamu ngapain kok jam segini belum tidur?besok kan sekolah."

"Anu mah, dari tadi arkan nungguin adel bales pesan arkan. Tapi enggak di bales-bales sampe sekarang. Katanya si tadi dia sama temen-temennya mau ke mall tapi masa jam segini belum pulang. Arkan kan khawatir." Kata arkan  panjang× lebar.

"Ohh kamu khawatirin adel ya?ciee jangan-jangan kamu suka lagi sama adel." Goda yuli.

"Iya atuh mah arkan suka sama adel. Dia kan temen  arkan terus cantik lagi." Kata arkan lantang.

"Temen apa temen?." Goda yuli lagi.

"Apa si mama tuh. Udah-udah sana tidur papa nungguin tuh dikamar minta di peluk mama." Goda arkan balik dan yuli langsung  memukul pelan arkan.

"Apaan si kamu ini."

"Mungkin adel lagi sibuk apa enggak handphone dia lowbet kan, kenapa kamu enggak tanya temennya adel aja?." Lanjut mamanya.

"Udah mah tapi belum di bales-bales."

"Yaudah mama duluan ya. Jangan tidur malem-malem besok sekolah."

"Siap ma." Yuli langsung meninggalkan arkan.

"Kekamar aja deh."  Batin arkan ia pun langsung berjalan menuju kamarnya.




Maap ya sudah membuat menunggu😊😊😊
Voment jan lupa ges💜

ARDELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang