dua puluh delapan

2.1K 90 3
                                    

Maap gays baru update di karenakan kesehatan saya terganggu+lg g mood ngetik:(( . Kalau ada typo komen ya mwhehehe







"Eh kan berhenti!!!." Karena bahunya di tepuk oleh adel ia pun refleks langsung memberhentikan motornya.

"Kenapa sih?." Tanya arkan.

"Tuhh tukang bunganya akhirnya ketemu." Tunjuk adel pada toko bunga yang ada di sebrang jalan. Arkan dan adel sudah lama keliling nyari toko bunga akhirnya sekarang ketemu.

"Yaudah kita nyebrang."

"Ehh jangan biar gue aja. Kalau nyebrang ribet harus muter balik dulu." Cegah adel.

"Yaudah gue tunggu disini." Adel hanya mengangguk dan mulai turun dari motor, saat hendak menyebang tiba-tiba...

"AWASSS." Arkan dengan cepat menarik tangan adel yang hampir sama terserempet motor.

"WOYYY." teriak arkan yang meneriaki motor yang hampir menyerempet adel.

"Lo enggak apa-apa?." Tanya arkan khawatir,adel hanya menggeleng. Adel terlihat sangat shock.

"Del lo enggak apa-apa?." Tanya arkan sekali lagi.

"Kan,  perasaan gue kok enggak enak ya." Kata adel.

"Perasaan lo doang kali ah."

"Yaudah yo beli bunga buat nenek lo. Pasti nenek lo udah nunggu." Lanjut arkan.

"Eh tapi muter balik aja ya, gue takut lo kenapa-kenapa!!." Suruh arkan, adel hanya mengangguk, arkan pun langsung menaiki motornya disusul oleh adel.

•••••••••••
Setelah selesai membeli bunga adel dan arkan langsung berangkat lagi menuju rumah sakit.

Di motor adel banyak terdiam, arkan hanya menghela nafasnya saja sambil melihat wajah adel sari spion motornya.

"Kenapa perasaan gue makin enggak enak." Batin adel.

Tak lama motor arkan sampai di rumah sakit, arkan segera memarkirkan motornya dan adel turun dari motor arkan.

"Yok." Ajak arkan, akhirnya mereka berdua pun masuk kedalam rumah sakit.

Saat sebelum sampai di depan ruang rawat sang nenek. Adel melihat yuli menangis di pelukan ardi.

"Nyokap lo kenapa kan?." Tanya adel. Arkan pun juga bingung dan menjawab dengan gelengan. Dan segera mereka pun berlari menghampiri ardi dan yuli.

"Tante kenapa?." Tanya ade, bukannya menjawab yuli tiba-tiba memeluk adel. Sontak adel bingung.

"Pah mah kalian kenapa si?." Tanya arkan bingung. Ardi hanya memijat kepalanya saja.

"Nenek kamu." Lirih yuli.

"Nenek kenapa?." Tanya adel khawatir.

"Udah pergi hiks." Ucap yuli. Dan adel sangat terkejut.

"M-maksud tante apa? Pergi? Nenek pergi kemana?." Tanya adel bertubi-tubi. Arkan dan ardi hanya terdiam. Karena merasa yuli tidak menjawab pertanyaan nya ia segera memberi bunga mawarnya kepada arkan dan langsung memasuki ruang rawat neneknya. Setelah masuk adel mematung saat perawat-perawat itu mulai melepaskan alat yang ada di tubuh neneknya.

"Kalian ngapain si? Nenek saya mau di apakan hah?!." Adel marah dan mendorong para suster.

"Maaf mba, nenek anda sudah tiada."

Jederr....

Seperti tersambar petir Adel mematung ia shock dan langsung menggeleng dan tertawa sinis kepada suster-suster disitu.

ARDELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang