enam belas

2.7K 138 4
                                    

Typo typo awas....
°
°
°
°
°
°
°
°

Adel memasuki kelasnya, sejak tadi ia sedang berjalan di koridor sendiri, adel melihat banyak orang yang melihat ke arahnya dan membisikan sesuatu. Tapi adel menghiraukannya karena itu tidak penting bagi adel.

"Adel jadi kan sekarang?." Tanya zahra.

"Jadi."

"Tadi gue denger pembicaraan netijen-netijen katanya lo berangkat bareng arkan. Emang bener del?." Tanya echa yang tiba-tiba datang langsung mau bikin gosip.

"Yehh dasar emak-emak gosip." Kata zahra sambil menoyorkan kepala echa.

"Enggak boleh main kepala! Udah di fitrahin nih, nanti gue jadi goblok gimana?." Kata echa  sambil mengelus-ngelus kepalanya.

"Iya deh maaf utututu jangan ngambek." Echa hanya memutar bola matanya malas dengan tingkah zahra dan  memulai topik yang pertama.

"Bener del!!seriusan kok lo tumben mau bareng sama arkan sihhh, wah jangan-jangan jangan -jangan." Kata echa .

"Lo tu sebelas dua belas kaya netijen yang tadi lo omongin." Adel langsung pergi keluar kelas.

"Emang gue salah ya?." Tanya echa sambil menunjukan diri sendiri.

"Ha ha adel marah ." Ledek zahra.

"Yahh nanti jadi kan ke mall nya, gue udah bawa uang banyak."

"Jadi lah, ada novel terbaru yuhuuuu." Kata zahra langsung menuju kantin meninggalkan echa  sendiri .

"Terosss ge di tinggal. Kaya dia udah tau gue lagi sayang-sayangnya malah di tinggal.ZAHRA TUNGGU KAMPRET.° echa langsung menyusul zahra.

●●●●●●●●

Sekarang adel sedang berada di roftop sekolah. Ia ingin menenangkan kupingnya dengan suara cempreng milik sahabatnya itu.

"Kangen mama." Lirih adel, tak sadar air matanya menetes.

" dasar cengeng ."

Adel langsung menghapus air matanya dan melihat kebelakang. Ternyata si arkan yang datang tiba-tiba.

"Mau ngapain lo kesini?." Tanya adel ketus.

"Terserah gue lah. Ini kan sekolah bukan rumah lo." Kata arkan nyantai sambil berjalan mendekat ke arah adel yang kedua  tangannya di masukkan ke dalam saku celannya.

"Kok tumben di sekolah nangis." Kata arkan. Mereka sama-sama sedang melihat pemandangan dibawah.

"Gpp."

"Kebiasaan kan singkat. Kan gue udah bilang kalau sama gue jangan singkat-singkat."

"Enggak apa-apa!! Puas." Kesal adel.

"Nah gitu dong. Anak baik." Arkan mengacak-ngacak rambut adel dan langsung di tepis kasar oleh adel.

"Galak banget jadi cewek."

"Bodo."

"Eh btw nanti lo balik sekolah mau kemana sama echa n zahra?." Tanya arkan  yang memulai topik baru.

"Kepo banget si lo jadi cowo.ck."

"Idup itu harus kepo." Adel memutar bola matanya malas.

"Mau kemana?jawab! mau gue cium?."  Adel langsung memberi tatapan sinis kearkan.

"Mall." Jawan adel.

"Oh ngapain?emang ada film baru?."

"Enggak tau zahra."

"Jadi lo ngikut aja?." Adel hanya mengangguk.

"Ko lo tahu gue ada disini?." Tanya adel .

"Apa si yang enggak tau tentang adel." Gombal dasar.

"Gue serius."

"Jangan serius-serius nanti di tinggalin mewek lagi." Cowok kardus emang:v.

"Ck. Males gue." Adel hendak ingin pergi tapi langsung di cekal oleh arkan.

"Bercanda kali. Gue tau dari si echa sama zahra tadi ketemu di kantin." Kata arkan.

"Oh."

Kringg🕭🕭🕭

Bell sekolah sudah berbunyi tanda jam pertama akan di mulai dalam 5 menit.

"Gue ke kelas dulu." Kata adel. Dan langsung turun kebawah .

"EH ADEL BARENG DONGGG."



500 kata🌝

Saya kombek kelian...

Maap ya udah nunggu. Ini baru selesai usbn tinggal unbk. Pengen cpt2 unbk biar bebas. Enggak enaknya pisah sama my prend:(. Tapi enggak enak juga si lulus dengan nilai yang kurang memuaskan . Doain ya semoga nilai ku memuaskan semua. Aminnnn.

Makasi yang udah baca ff saya
Jangan lupa subribe dan like.

Ehhhh mangap2

Jangan lupa vote,coment, share cerita aku ke temen-temen kalian .

See you 💖

Jadi 574 kata.

ARDELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang