dua puluh lima

2.4K 97 2
                                    

Hey

Sudah puas menangis adel mengajak arkan masuk kedalam ruangan neneknya.
Arkan meringis saat melihat nenek adel banyak di pasangi alat-alat medis dirumah sakit itu.

Mereka duduk di sofa yang sudah di sediakan. Keadaan mulai canggung.

"Ekhem. Nanti echa sama zahra mau kesini balik sekolah." Kata arkan memecahkan keheningan. Adel hanya mengangguk.

"Sekarang kan eskul PMR lo enggak mimpin mereka?." Tanya arkan.

"Ada retno." Arkan hanya mengangguk.

"Lo udah makan?." Tanya arkan. Adel hanya menggeleng kepala saja.

"Yehh gimana sih?!katanya mau jagain nenek lo tapi sendirinya belum makan."

"Gue enggak laper."

"Bohong. Gue tau semenjak pulang dari mall terus pasti lo langsung kesini kan. Dan pas lo balik kerumah lo langsung tidur enggak makan dulu." Kata arkan yang sok tahu .

"Ck." Adel hanya berdecak. Arkan segera menarik tangan adel untuk berdiri.

"Kemana?." Tanya adel.

"Yaa makan lah!!." Kata arkan.

"Tapi gue enggak laper kan."

"Batu lo!!kalau lo sakit siapa yang jagain nenek lo nanti??." Perkataan arkan membuat adel terdiam.

"Ayoo."

"Nanti nenek nanti sendirian kan."

"Gue yakin nenek lo enggak akan kenapa-kenapa." Kata arkan berusuha membujuk adel untuk makan.

"Ayo." Arkan menarik adel sekali lagi dan langsung meninggalkan ruangan neneknya dan menuju kantin rumah sakit.

Saat sampai di kantin rumah sakit arkan langsung memesan makanan untuk adel.

"Nih makan." Kata arkan sambil menyodorkan makanan ke adel.

"Thanks." Adel pun segera memakannya. Setiap kali adel mengunyah ia tersenyum melihat adel. Karena sadar dirinya di perhatian adel pun langsung menoleh kearah arkan dengan mulut yang masih penuh dengan makanan. Adel melihat arkan dan mengangkat kepalanya seolah bertanya.'kenapa?.' Karena arkan mengerti ia pun menjawab dengan tertawa kecil.

"Lo lucu." Kata arkan. Dan membuat adel berhenti saat mengunyah.

"Luwcu kewnapa?." Tanya adel yang dimulutnya masih penuh dengan nasi.

"Pelan-pelan telen dulu orang mah baru nanya." Kata arkan. Adel pun segera menelankan makanannya.

"Kenapasi?." Tanya adel sekali lagi.

"Kenapa apanya?." Si arkan malah nanya balik.

"Kenape katawa?." Kata adel ketus.

"Enggak apa-apa. Lo lucu aja kalau lagi makan." Jawab arkan.

"Oh." Setelah itu adel melanjutkan makan nya lagi.

♡♡♡♡♡♡♡♡
Disekolah

Jam istirahat berbunyi siswa siswi SMAN 1 Jakarta langsung beranjak keluar kelas. Sedangkan echa dan zahra ia masih merapikan bukunya yg baru tadi di pelajari dan langsung berjalan menuju kantin.

Saat dilorong sekolah.

"Gue kasian deh sama adel." Kata zahra dengan raut wajah sedih.

"Iyaa gue pengen rasanya temenin dia kesana."

"lo berdua pengen jenguk adel?." Tiba-tiba ada suara di belakang echa dan zahra. Mereka pun menoleh dan melihat kevin dan alvaro sedang berjalan ke arah mereka. Ternyata ucapan echa cukup terdengar.

"Lo pengen jenguk si adel?." Tanya kevin sekali lagi.

"Iya ." Jawab zahra.

"Ayo bareng kita aja?." Kata alvaro yang membuat mereka berdua mengerutkan dahi nya bingung.

"Gue juga pengen nyusul arkan kesana." Kata kevin.

"Emang arkan kesana? Dia bolos?." Tanya echa.

"Hmm di bilang bolos si enggak. Gue tadi yang ngizinin si arkan." Kata alvaro di angguki oleh echa.

"Jadi kalian mau bareng enggak?." Tanya kevin.

"Boleh. Eh tapi kalian kan latihan." Kata zahra.

"Ciee tahu aja." Kata kevin dengan nada menggoda.

"Apaan sih lo." Ketus zahra.

"Tenang itumah udah beres sekarang kalian siap-siap." Kaata alvaro.

"Siap-siap kemana? Ini aja masih jam  istirahat al belum pulang." Kata echa bingung.

"Udah nanti kita bilangnya izin aja ke guru piket. Gue ge nanti ada pelajaran emteka. Mawger gue gurunya kek gitu heheh." Kata alvaro cengengesan.

"Yehh itu mah kesempatan lo." Kata echa.

"Tapi kita enggak mau bolos." Kata zahra.

"Udah tenang aja. Ini bukan bolos kan kita izin." Kata kevin.

"Jadi mau enggak?." Lanjutnya. Echa dan zahra masih berpikir. Karena mereka juga mau bertemu adel. Mereka berdua saling tatap dan mengangguk.

"Yaudah deh." Kata echa dan zahra.

"Yaudah kalian ambil tas gue juga sama si alvaro pengen ngambil abis itu lo berdua langsung jalan aja ke ruang piket."  Akhirnya mereka berdua mengambil tas kekelas mereka setelah itu mereka keruang piket yang sudah ada alvaro dan kevin.

"Bu saya izin ya bu." Kata kevin.

"Izin kemana?." Tanya guru piket tersebut.

"Aduh bu bibi saya mau lahiran buu." Kata kevin ngeles.

"Lah apa hubungannya sama kamu kevin?!." Kata guru piket.

"Aduh ibu enggak pernah mikirin perasaan bibi saya. Dia tuh udah kaya mama saya sendiri bu. " kata kevin dengan gaya  mendramastiskan. Guru piket itu hanya menatap kevin kagum.

"Ibu kagum sama kamu vin. Ada ya anak sebaik kamu. Yaudah deh ibu izinin." Kata guru piket tersebut.

"Makasi  ibu." Kata alvaro.

"Lohh kalian bertiga juga mau nemenin bibi kalian lahiran?." Tanya guru piket tersebut mereka pun bingung ingin menjawab apa.

"Anu..bu itu..si alvaro kucing nya lahiran bu dia tuh sayang banget sama kucingnya. Kalau mereka berdua pengen jenguk sodaranya bu soalnya kasian sedang sakit keras bu huuuuu." Kata kevin yang pura-pura sedih. Kevin menyenggol tangan alvaro untuk pura-pura menangis juga.

"Iyaa bu sodara kita sakit." Kata echa sama zahra yang terpaksa berbohong.

"Yaudah-yaudah kalian berempat ibu izinin. Tapi ingat!!." Teguran guru piket tersebut membuat mereka berempat tegang.

"Temanin bibi, sodara, kucing kalian ya. Kasih salam ibu " kata ibu guru piket itu dan membuat mereka berempat bernafas lega.

"Oke bu nanti kita salamin. Makasi bu kita berangkat dulu."

Akhirnya mereka langsung menuju parkiran. Echa dengan alvaro, sedangkan kevin bersama zahra. Mereka langsung menjalan kan motornya ke arah rumah sakit.








Hallo
Apa kabar? Udah nunggu?
Hehe maaf ya
Tadu tuh malem pengen update tapi akunya cape hehehe abis latihan jadi udah mager lagi.

Maaf ya maaf banget mianhe.

Jangan lupa voment💜

ARDELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang