Chapter 4

93 6 0
                                    


Pagi ini udara seoul begitu dingin sedingin keadaan yang ada

Tak biasanya kota seoul yang maju ini tiba-tiba sunyi dalam sekejab

Semua sibuk menonton televisi di rumah masing - masing tentang pemindahan sementara warga kota seoul ke kota jeju island karna haya kota itu yang aman

Pesawat milik militer angkatan udara akan menjemput jam 10 pagi ini dan sekarang masih jam 8 masih ada waktu 2 jam untuk membenahi baju dan barang yang di butuhkan lainnya

" kak, apa kita harus benar-benar pergi meninggalkan rumah ini? " tanya guanlin saat masuk ke kamar kakaknya yang sedang membereskan bajunya

" mau gimana lagi dek, kita gak bisa lawan makhluk yang hidup antara mati! " guanlin menghempaskan tubuhnya di kasur empuk milik kakaknya

" rumah ini,  udah banyak kenangan bersama ayah,  mamah,  kakak,  dan juga hyung! " nira tau perasaan adiknnya yang sedih meninggalkan rumah di mana semua kenangan tersimpan rapih dan baik

" setelah semuanya selesai, kita bakal tinggal di sini lagi! " jawab nira

" kak, janji yah untuk gak pernah ninggalin guan? "

" iya, kakak janji gak akan tinggalin kamu, kakak akan selalu ada buat kamu, adek kakak yang paling kakak sayangi! " jawab nira sembari tersenyum kepada sang adik

Donghan hanya memandang kedua adiknya di ambang pintu, walau hatinya sakit melihat kedua adiknya seperi itu, ia harus mencoba tegar untuk kedua adiknya

" kakak janji bakal lindungin kalian! " gumam donghan pelan yang tak di dengar oleh kedua adiknya

Tak terasa air matanya menetes tanpa seijinnya, hatinya terasa sesak mengingat keadaan macam apa ini

Satu sisi ia takut gagal untuk melindungi kedua adiknya, satu sisi lain ia tak tau harus bagaimana

Bila boleh memilih donghan hanya ingin memilih hidup tenang dan bahagia bersama keluarganya yang lengkap tanpa ada yang harus pergi

" Kakak, sini masuk? " ucap nira yang sadar ada kakaknya di ambang pintu

Donghan masuk saat kedua adiknya menyadari jika donghan berdiri sedari tadi, donghan duduk di tepi ranjang di samping guanlin yang tengah terbaring sembari memandang nira yang tengah mengemas baju miliknya

" kak donghan udah rapihin baju, kalo belum nanti nira bantuin beresin! " tanya Nira saat donghan hanya menatapnya

" guanlin juga yah kak! " pinta guanlin yang di balas anggukan oleh Nira

" boleh, nanti kakak bantu kamu juga beresin! " jawab donghan dengan senyuman khas nya

" guan Mau bantu doa aja yah kak, hyung! " ucap guanlin yang langsung mendapat jitakan dari donghan

****


Nira menatap nanar rumah yang memiliki banyak kenangan Indah bersama orang-orang yang ia Cinta dan ia sayangi

Mau berbuat apa jika takdir sudah berkata, kita hanya mampu menjalani keadaan yang ada

" kakak ayo? " ajak guanlin seraya menggenggam tangan nira dengan lembut membuat nira melirik pada guanlin lalu tersenyum

" iya! "

Mereka menaiki bus untuk menuju airport, seperti yang di rencanakan semua masyarakan di ungsikan ke pulau jeju agar terhindar dari yang namanya mahluk yang hidup marna virus

Sepanjang perjalanan menuju airport nira hanya terdiam tanpa mau berkata apapun, karna ia tau mau tidak suka apapun pada keadaan jika keadaan sudah tidak sangat memungkinkan nira hanya bisa apa

" kakak, nanti ada ayah kan di sana? " tanya guanlin pada nira yang tengah melamun

" ahk ya!, tentu saja ada, ayah kan pahlawan kita!" jawab nira dengan senyuman cantiknya

" mm...kakak benar,ayah kan pahlawan kita!" ucap guanlin tersenyum membuat nira tersenyum melihat guanlin adiknya

20 menit perjalanan akhinya bus yang di naiki nira dan kedua orang yang ia sayangi sudah sampai di airport dengan keadaan selamat

" NIRAAA!!" teriak seorang laki-laki yang selalu ada untuk nira

" Jisung!" gunam nira dengan tersenyum memandang jisung yang berjalan ke arahnya dengan senyuman lebarnya

" senang bertemu dengan sahabatku ini! " ucap jisung seraya menyentil dahi nira

" ishh kamu ini! " rajuk nira

Jisung hanya tersenyum melihat nira yang tidak suka di sentil olehnya

" Nira guanlin sama donghan hyung mana? " tanha jisung celingak-celinguk

" kak donghan dan guanlin sedang ke kafetaria membeli makanan sama minuman untuk guanlin!" jawab nira membuat jisung mengangguk paham

" oh yah ini untukmu! " ucap jisung seraya memberikan kalung dengan lambang bulan sabit

" inikan kalung kesayanganmu, yang di berikan kakak perempuan mu padaku? " tanya nira

" yah itu kalung yang di beri kak jira sebelum meninggal, dan sekarang aku berikan kalung ini padamu untuk kamu jaga, dan jaga dengan baik eoh..! " jawab jisung

" pasti kan ku jaga dengan baik, btw kamu kapan berangkat? " tanya nira

" 15 menit lagi, oh yah kamu udah waktunya berangkat tuh dan sampai ketemu di sana Nira sahabat terbaikku! " nira mengangguk lalu tersenyum seraya melambaikan tanganya kepada jisung

" SAMPAI KETEMU LAGI MR HAN! " teriak nira

Jisunh tersenyum melihat tingkah laku nira yang berjalan dengan mundur sembari melihat ke arahnya

" IYA NY KIM, liat jalan! " nira melambaikan tangannya sebelum akhirnya nira masuk ke dalam bersama guanlin dan juga donghan




Tbc

Zombie City Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang