Sunwoo menarik napasnya dalam saat mereka sudah berhasil lolos dan bersembunyi di rooftop salah satu gedung 3 lantai, saat tidak sengaja berpapasan kembali dengan sekawanan zombie kelaparan
Samuel sedang membersihkan wajahnya dengan air keran di rooftop bangunan lantai 3 itu. Beruntung atau tidaknya
Mereka berada tepat di kebun kecil milik restoran, mereka benar-benar membuat rooftop sebagai kebun kecil. Lengkap dengan 1 kamar tidur di pojok kiri tempat Samuel mencuci muka
Sunwoo berjalan ke arah kamar tersebut, semuanya tertata rapih. Dan tentunya ada sesuatu yang menarik perhatian sunwoo
Ada foto nira bersama dengan seorang laki-laki, memakai baju yang sama dengan senyuman super lebar
Ada banyak juga buku-buku di rak tidak terlalu besar, apa mungkin ini kamar dari pemilik restoran
" Itu kak nira, sama siapa dia?" Tanya Samuel mendekat ke arah rak di dekat meja belajar
" Han jisung"
Samuel menoleh
" Hyung tau?"
Sunwoo menunjukan kartu pelajar ke arah Samuel
" Kita bisa beristirahat di sini semalam, sebelum kembali melanjutkan misi"
Sunwoo pergi dari kamar menuju ke luar, mereka merasa berterima kasih sekali kepada Han jisung
Karena malam ini mereka bisa menikmati hidangan panas dari hasil masakan sendiri, di kebun sayuran sedang masa siap panen. Ada dapur mini juga dah lengkap dengan bumbu-bumbu
" Siapapun Lo Han jisung, gue terima kasih banget atas semua hal yang Lo punya. Gue bisa pake buat malam ini" gumam Samuel
Tubuhnya berbalik di kasur empuk, tubuhnya terasa remuk karena terlalu banyak berlari dan tidak merasakan apapun saat dalam keadaan terdesak. Tidak perduli jika tubuhnya menabrak sesuatu
Samuel merogoh 1 Poto kecil di saku bajunya, senyumnya penuh kehangatan dan kesedihan
Reana selalu menjadi alasan utama Samuel mau menjadi bagian dari misi yang di berikan para petinggi
Lalu bagaimana keadaan gadis itu?, Apa dia selamat setelah Samuel memintanya untuk selamatkan dirinya sendiri
" Setelah semuanya berakhir, akan ada pengakuan yang ingin di sampaikan reana"
Agak sedih mengingat pertemuan mereka di ruangan rapat waktu itu, reana tidak mengingatnya sebagai
Sahabat masa kecil
Tapi mungkin gadis itu sudah melupakan semuanya, siapa yang akan mengingatkan orang yang tidak terlalu mencolok seperti Samuel
****
Chanwoo menendang apapun yang ada di hadapannya, bagaimana bisa dia dengan suka rela mau mengorbankan nyawanya demi misi pemerintah
Jika bukan karena uang besar yang mereka tawarkan, tidak akan pernah dia mau mengambil misi berbahaya itu
Guanlin diam duduk dengan menyender pada tembok tinggi menjulang, napasnya masih memburu dengan detakan jantung yang masih menggila
1 jam yang lalu dia berada di situasi antara hidup dan mati di pertaruhan, meski Felix dan hakyeon tidak lagi bersama mereka berdua
Semoga tuhan masih mau memberi guanlin ucapan permintaan maaf secara langsung pada haknyeon dan Felix
Apalagi melihat chanwoo nampak prustasi, membuatnya juga ikut merasa menyesal dan takut dalam satu waktu
" Kita kehilangan lagi orang guanlin"
Chanwoo menendang keras batu krikil sampai terlempar jauh ke depan, amarah dan rasa lelahnya meluap-luap
" Untuk sementara kita beristrikan di sini, kita gak mungkin lanjut lagi. Gue cape"
Guanlin mengangguk dengan memastikan bahwa mereka berada di tempat yang aman
" Iya Hyung, gue juga merasa begitu"
Chanwoo duduk dengan masih memikirkan nasib kedua orang taunya jika chanwoo gugur dalam misi
Siapa yang akan membantu ibunya bekerja demi pengobatan ayahnya, dan juga Felix beserta haknyeon yang lagi-lagi dia sesalkan perpisahan mereka berempat
*****
Felix mencoba mengobati luka haknyeon, detak jantung mereka masih berpacu seiring ingatan bahwa mereka hampir saja mati
Tapi yang pasti sekarang mereka selamat dan janji Felix untuk hidup pada reana sudah dia jaga untuk sementara ini
" Kita selamat lix"
Felix mengangguk dengan menepuk bahu haknyeon, dia merasa bangga pada haknyeon yang sudah mau berusaha bertahan demi dirinya
" Kita aman sekarang, gue harap untuk beberapa hari ke depan. Kita harus melewati jalan yang gak akan bisa menemukan zombie"
Haknyeon memandang Felix yang nampak tengah serius mengobati lukanya
" Gimana caranya, kita gak terlalu tau daerah ini Felix"
" Seinget gue daerah sini ada jalan bawah tanah sekaligus saluran pembuangan air. Kita bisa pakai jalur itu untuk sedikit lebih jauh dari sekitar kawasan sini"
" Gue percaya sama Lo"
Felix mengangguk, dia pernah tidak sengaja bersama temannya membuntuti pencuri dan demi menghindari kejaran polisi, mereka menggunakan jalur bawah tanah sekaligus pembuangan air dari keran dan kamar mandi perumahan sekitaran sini
Dan sekarang semua itu berguna untuk Meraka berdua, karena tidak mungkin mereka berjalan kembali ke jalanan. Dengan kondisi fisik mereka yang tidak memungkinkan untuk berlari maupun melawan para zombie
Tenaga mereka benar-benar sudah terkuras habis
" Gue gak tau harus kaya gimana, tapi makasih lix. Berkat lo gue selamat dari kematian"
Felix tersenyum dengan senyuman super lebarnya, bagaimanapun dia pergi bersama dan harus pulang bersama juga
Tidak ada boleh yang mati di antara mereka dan yang lainnya juga, karena bagaimanapun masih ada harapan untuk Seoul kembali seperti semula lagi
" Kita harus hidup sampai akhir Hyung"
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Zombie City
غموض / إثارةsemua hilang seakan hanya aku yang tertinggal sendiri di sini namun dia mengulurkan tanganya padaku dan meyakinkanku bahwa semuanya akan baik-baik saja padahal sudah terlihat dengan jelas jika semuanya tidak sedang baik-baik saja