Chapter 3

85 11 0
                                    

Malam ini seakan mewakili semua perasaan yang telah menghantui Nira

Ia terus teringat tentang pembicaraan dua orang yang berada satu bis denganya saat pulang sekolah

Apa benar ada zombie, apa benar ledakan itu akibat percobaan yang gagal

Jika benar adanya, mengapa harus sekarang, mengapa di saat ia masih ingin mencari jati diri yang sesungguhnya malah ada kendala yang bisa di katakan bukan kendala biasa

Ia takut akan kehilangan semuanya, kehilangan hal yang paling indah dan juga berharga bagi setiap orang

" adek?" sebuah suara sukses membuyarkan lamunan nira yang sempat mengurungnya dalam keheningan sesaat

" kak donghan!" donghan yang melihat adiknya hanya tersenyum lembut, donghan duduk di samping adiknya yang sedang duduk di balkon kamarnya, melihat hamparan bintang yang hanya terlihat sedikit, namun jika mengunakan teropong bintang maka bintang akan jelas terasa banyak

" kenapa ngelamun aja, gak tidur?" tanya donghan pada adiknya, donghan tau sipat adiknya jika sedang gelisah maupun ada hal yang paling nira takutkan

" Nira takut kak!" ucapanya sukses membuat kakaknya donghan melirik dirinya

Takut sebuah kata yang mewakili jika kamu merasa hal yang sangat kamu tidak sukai yang sukses membuat hatimu tak bisa merasakan hal yang tidak bisa di jelaskan

Semua orang memiliki ketakutan yang berbeda-beda takut karna kehilangan bisa juga takut karna tak bisa berjalan sendiri di dunia yang luas ini

Jika kamu tak memiliki rasa takut, maka kamu bisa di golongkan orang yang memiliki tingkat keyakinan yang tinggi, keyakinan yang berpegang teguh pada satu kata yaitu yakin

Yah yakin bahwa dirinya lebih baik dari siapapun yang ada di dunia ini

" Takut?, takut kenapa?" tanya donghan pada adiknya

" tadi pulang sekolah nira denger bahwa ledakan yang terjadi di gedung leb itu akibat penelitian ilmuan yang gagal, dan menyebar menjadi virus, di mana manusia bisa menjadi zombie, nira takut kak!" donghan sempat terdiam sejenak mendengar penuturan adiknya yang kini kedua mata indahnya berkaca-kaca seolah menggambarkan ketakutan yang amat luar biasa

" hey lihat kakak?" Nira yang menunduk hanya bisa menatap kakaknya takut, yah takut kehilangan, " jangan takut meski kita akan berpisah, yakin bahwa semuanya akan baik-baik saja, jika kita tak bertemu hiduplah dengan baik!" ucapan itu sukses membuat nira ministiskan air matanya, yang selalu ia pendam di depan kakaknya

" jika kakak gak bisa jagain kamu, maka kamu harus bisa jaga diri kamu, mungkin ini saatnya untuk kamu belajar ketingkat yang lebih dewasa dan mandiri!" nira hanya mampu memeluk erat kakaknya

Setelah kepergian ibu mereka, nira memang lebih dekat dengan kakaknya donghan ketimbang dengan ayahnya yang sekarang tengah mengabdi pada negara

Yah ayah mereka adalah jendral angkatan udara, dan sedang bertugas di perbatasan korsel dan korut, sebagai lambang pengabdian pada negara

Maka dari itu donghan bertugas menjaga adik perempuan satu-satunya dan juga satu adiknya yang kini tengah main bersama teman-temannya

Batin donghan memang lelah, menggantikan tugas kedua orang tuanya namun adik-adiknya lebih penting ketimbang dirinya sendiri

" kak nira, kak donghan lagi apa? " tanya seorang anak laki-laki

Donghan dan nira melihat ke arah belakang yang terdapat seorang laki-laki bertubuh tinggi

" guanlin! " sahut nira saat melihat adik kesayangannya

Guanlin bejalan ke arah nira dan donghan yang sedang ada di balkon kamar nira

Namun tanpa di sangka guanlin memeluk kedua kakaknya dengan erat

Sontak membuat nira dan donghan saling pandang satu sama lain atas perlakuan guanlin

" kak, hyung...janji gak bakal tinggalin guanlin yah! " ucap guanlin yang masih memeluk kedua kakaknya itu

" kamu kenapa dek? " tanya nira pada adiknya itu

" guan takut, guan takut kehilangan lagi orang berharga di hidup guan, cukup mamah aja yang pergi tinggalin guan! " jelasnya dengan isakan tangis, dengan segera aku memeluknya erat

Bagaimanapun juga guanlin adalah adik kesayanganya, setelah mamah mereka tiada sosok ibu bagi guanlin di gantikan oleh nira

Dari itu guanlin dekat dengan nira, bagi guanlin nira adalah sosok pengganti ibu baginya

" hey hyung dan kak nira gak bakal ninggalin guan begitu juga ayah! " ucap donghan seraya menepuk punggung adiknya dengan maksud memberi semangat

" guan takut hyung! " ucapnya seraya dengan isakan tangis

" udah dong, adik kakak jangan nangis gini, tar gantengnya ilang! " ledek Nira dengan senyuman jailnya membuat guanlin mendengus sebal dan donghan hanya tertawa melihat tingkah laku kedua adiknya

Inilah yang donghan sayang dari kedua adiknya yang mampu membuat mood buruk donghan hilang seketika di gantikan tawa



Tbc

Zombie City Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang