Chapter 19

48 3 9
                                    

Hyunjin dan yang lainnya sedang menuju gedung ilmuan, mereka membatalkan rencana untuk ke gedung wali kota yang memang tujuan awal tim 2

Sudahlah, lupakan rencana awal dan mulai dengan rencana baru, biarkan para petinggi akan mengomeli mereka bagaiman pun juga

Karna mereka sedikit merasa janggal dengan apa yang tejadi dengan ledakan itu maupun zombie, pasalnya bagaimana zombie bisa sebanyak itu dalam waktu satu hari

Bagaimana bisa zombie mencari mangsa dalam waktu sesingkat itu, sementara manusia hidup bisa saja lari dan menghidari zombie, yang mungkin jumlahnya bisa terhitung dengan jari tangan

" apa kita masih tujuan awal? " tanya Justin

" tidak, kita ubah tujuan awal, karna saat ini renjun ada bersama kita, bukan bagian Dari tim 1 maupun 2, jadi kita hilangkan tim 1 dan juga tim 2, kita berjalan sesuai yang kita rencanain saat ini! " jelas hyunjin

" bagaimana jika Mereka tau kalo kita, tidak menjalankan misi sesuai rencana mereka? " Tanya Nira

" matikan sambungan dengan mereka, dan kita harus pokus pada rencana baru, sembari mencari keberadaan yang lainnya" jawab hyunjin yang di angguki yang lainnya

" dan ingat, kita harus tetap bersama" lanjut hyunjin

Semua melihat ke arah Hyunjin seraya mengangguk mengiyakan ucapan hyunjin

Bagaimana juga mereka memulai bersama dan mereka juga harus memetik keberhasilan bersama juga

" Justin" panggil Renjun

" i... Iiya hyung?" jawab justin dengan kaget

" peta leb sudah kau dapatkan? " tanya Renjun seraya menatap justin

" peta?,  ahk sudah aku dapatkan hyung! " jawab justin seraya tersenyum

" ok" jawab acuh Renjun seraya pergi dari hadapan justin yang hanya bisa tersenyum kecut melihat renjun begitu dingin padannya

" hyung, bisakah kau melihatku sebentar saja" lirih justin

Bagaimana bisa takdir begitu kejam padannya, seakan kini tengah sibuk menonton kisah kehidupan justin yang tak pernah ada titik terang

Begitu sulit untuk mendapatkan sedikit cahaya yang harus ia genggam, seakan takdir sengaja memberi kegelapan dalam hidupnya

" justin!" ucap Reana seraya menepuk pundak Justin pelan, membuat justin terkejut dibuatnya

Sementara si pelaku hanya cengengesan memandang justin tanpa rasa bersalah

" kenapa? " tanya justin pada reana

" Kamu yang kenapa, bengong aja? " tanya balik Reana

Justin hanya memandang Reana diam, tanpa minat minimbali kembali ucapan Reana

" justin mah nyebelin ihk" justin hanya tersenyum memandang Reana yang kini pergi meninggalkannya sendiri

Justin hanya menggeleng seraya tersenyum karna tingkah laku reana yang seakan seperti anak kecil dan justin menyukai itu

Setidaknya ia berterima kasih pada gadis itu, sedikit membuatnya lupa akan masalah yang di miliki, dan ada rasa nyaman di hati justin ketika ia dekat dengan gadis manja itu, magnet seperti apa yang di miliki gadis itu, hingga membuat siapapun yang dekat denganya merasa nyamam

" dia memang membuat semua orang ingin dekat dan juga melindunginya" gumam seseorang di samping justin

Justin yang kaget lantas melirik ke arah si asal suara, siapa yang bebicara padanya, sehingga semua isi hatinya tau, jika ia sedang memuji salah satu mahluk ciptaan sang maha kuasa

" kak nira! "

Nira tersenyum ke arah justin, setelah itu kembali memandang Reana yang tengah di omeli oleh Hyunjin karna tlah berhasil mengerjainya dengan spidol hitam, yang mencoret wajah hyunjin dengan sempurna

" kau lihat, dia masih bisa menjahili orang, padahal keadaan sedang tidak mendukung! " justin mengangguk setuju dengan ucapan nira barusan

Kenapa gadis itu masih bisa tertawa dan bercanda di saat keadaan sedang tidak baik-baik saja, kenapa anak manja itu begitu antusias menambah semangat dan mood orang lain

Terbuktikan oleh justin, hanya dengan melihat wajahnya atau gerak geriknya saja, mampu membuatnya tertawa, dan dia mengakui bahwa Reana adalah moodmaker tim mereka

Tapi justin tau, di balik tawanya tersimpan sebuah ketakutan yang teramat dalam, di tambah hilangnya sunwoo dan samuel membuatnya tertekan dan terus menyalahkan dirinya sendiri

Secara bersamaan gadis itu terlihat rapuh di dalam dirinya, namun hanya engan menunjukan pada orang lain, jika hatinya rapuh

" Dia memang gadis yang berbeda" gumam Nira seraya tersenyum pada justin yang juga tersenyum ke arahnya
















Tbc

Zombie City Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang