Sedari tadi reana tak henti-hentinya mengucap doa dalam hatinya, berharap dia dan juga yang lainnya selamat, khusus untuk Samuel dan sunwoo yang tidak tau sekarang bagaimana keadaanya
Parkiran itu nampak sepi, teramat sangat sepi lampu mengerjab-ngerjab akibat saluran listri yang tidak beraturan
Reana menghentikan langkahnya yang sedari tadi berjalan ke sana ke sini untuk mengusir rasa pegal dan juga bosan nya
Hidupnya mengendus - endus sesuatu bau yang amat sangat menjijikan, seperti sesuatu yang busuk di tambah bau anyir
" gawat" gumam reana seraya memegang panah dan busur yang sudah siap di tembakan
Padahal reana memiliki senjata api seperti yang lainnya, hanya ia takut akan suara yang di hasilkan oleh senjata api tersebut
Maka dari itu panah adalah pilihan pertama yang Reana ambil, memang reana tak di berikan senjata api oleh para militer, hanya saja sunwoo memberikan senjata apinya yang memang di beri dua oleh militer
Yah tadi sebelum sunwoo menembak zombie dia menyimpan senjata api miliknya untuk reana di kantung kecil yang reana bawa
Dan reana berterima kasih pada sunwoo akan hal itu, si laki-laki egois yang diam-diam perduli pada orang lain
Krettt....
Terdengar suara pintu dari arah timur parkiran di buka, dan tidak lama dari itu suara erangan dan bau busuk semakin menyengat di Indra penciuman Reana yang memang agak sensitif
" kumuhon tolong aku" lirih Reana pelan
Reana semakin erat memegang busur dan panahnya tersebut, matanya menyelidik ke sana ke mari untuk memastikan bahwa tidak ada serangan dari arah yang membuat reana kecolongan
Namun telinganya mendengar sesuatu yang akan retak dan roboh di atasnya, saat ia melihat ke atas atap parkiran yang memang sebagian kaca
Terlihat segerombol zombie memaksa menghancurkan kaca tersebut, belum sempat reana Menghindar, kaca tersebut lebih dulu pecah
Namun ada sebuah tangan yang menarik tangan Reana sebelum pecahan kaca tersebut mengenai Reana
Prangg...
Debu menyerebung di kala kaca itu pecah ke lantai parkiran, dengan segera zombie menghampiri reana dan seseorang yang telah menyelamatkan reana dari pecahan kaca
" Kamu tidak apa-apa? " tanya orang yang sudah menyelamatkan reana
" kak Renjun!, aku baik-baik aja kak" jawab reana yang di balas senyuman oleh Renjun
Namun reana bukan membalas senyuman malah terlihat ketakutan, kaget
" KAK RENJUN DI BELAKANG " teriak reana
Dengan cepat renjun berbalik dan terlihat zombie yang akan hampir melukai tanganya, jika renjun tak Buru - Buru menghindar dan memukul zombie tersebut dengan senjata apinya sebelum renjun menembaknya
Zombie itu terkulai dengan darah yang sudah bau busuk, tubuhnya yang seakan teramat sangat menjijikan
" REANA AYO! " printah renjun yang tengah sibuk menembak zombie
Dengan segera reana mengambil busur dan panahnya yang tadi terlepas dari genggamannya, dengan cepat reana menembakan busurnya ke arah otak mahkluk menjijikan tersebut
Mereka berdua sibuk menembak para zombie yang terlihat semakin ganas, jangan lupakan reana yang sedari tadi menahan rasa mualnya akibat bau busuk mahkluk menjijikan itu
" aku sudah tidak tahan lagi, dengan bau busuk kalian" gumam reana seraya menebakkan anak panahnya ke arah kepala bagian otak mahluk menjijikan itu
" REANA.... RENJUN AYO, PERGI? " teriak hyunjin di ujung parkiran seraya melambai-lambai tanganya agar Renjun dan Reana segera pergi dari kumpulan zombie tersebut
" Reana ayo" ajak renjun seraya menarik tangan reana untuk berlari
Mereka semakin cepat berlari di kala zombie yang semakin mengejar mereka dengan lapar
Nira dan Justin menembaki zombie dari arah atap bis kecil yang memang atapnya sedikit bisa di buka
Renjun dan reana berhasil masuk ke bis kecil itu, dengan bantuan nira dan justin yang sedikit menembaki mahluk itu sehingga renjun bisa segera membawa reana cepat ke mobil
Dengan tanpa pikir panjang Hyunjin melajukan mobilnya meninggalkan area parkiran sekolah dengan menuju ke arah gerbang sekolah
Napas renjun dan reana tak beraturan dengan segera nira memberi mereka berdua minum agar sedikit lebih baik
" mana Samuel dan sunwoo? " tanya Justin ketika hanya reana dan renjun saja yang ada
" Mereka berdua suruh reana pergi sendiri ke parkiran karna saat kami di jalan menuju ke parkiran tiba-tiba saja zombie itu datang, dan mereka menyuruh reana pergi sendiri, mereka bilang jika mereka tak juga menyusul itu~" ucapan Reana terhenti di kala ulu hatinya terasa sedikit sesak
" tidak apa, setidaknya mereka telah berjuang, tak perlu sedih" Nira memeluk reana yang kini terisak di pelukanya
Renjun terdiam dengan sakit yang dia rasakan, Justin hanya mampu menghela napas, baru saja mereka mulai tapi mereka sudah kehilangan kedua anggota terhebatnya
" sudah, lebih baik kita berdoa dan lo Renjun kenapa bisa sampe sini?, bukannya kalian pergi ke bagian Gedung leb?,dan di mana yang lainnya" tanya hyunjin yang masih sibuk pokus menyetir
" hah.... " renjun menghela napas mendengar pertanyaan hyunjin
" kita terpisah, di sana zombie sangat banyak hingga kami harus terpisah, tidak tau telah berapa jauh gue berlari hingga gue sampe sini dan melihat reana yang hampir celaka oleh pecaha kaca yang retak, gue gak tau sekarang nasib mereka kaya gimana, hidup atau tidak, sambungan telpon dan jaringan keberadaan mereka saja terputus dengan sistem jaringan gue" jawab Renjun seraya menyenderkan kepalanya pada kursi mobil
" aku harap kakak dan adikku baik-baik saja" gumam nira yang masih menenangkan Reana
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Zombie City
Mystery / Thrillersemua hilang seakan hanya aku yang tertinggal sendiri di sini namun dia mengulurkan tanganya padaku dan meyakinkanku bahwa semuanya akan baik-baik saja padahal sudah terlihat dengan jelas jika semuanya tidak sedang baik-baik saja