Chapter 1

184 15 2
                                    


Pagi ini pagi yang indah, burung berterbangan seakan ia pergi untuk memberi tahu-kan kepada semuanya bahwa hari yang sejuk nan indah ini sudah di mulai

Celotehan anak-anak yang ntah membicarakan apa begitu ramai di dengar, sesekali mereka tertawa karna ada hal yang membuat mereka tertawa

Para pejalan kaki menikmati secangkir kopi hangat yang mereka pegang dan sesekali mereka minum sambil berjalan untuk sedikit menghangatkan tubuh mereka dari dinginnya udara di pagi hari

Mobil berlalu lalang dengan kecepatan sedang, dan sesekali menelakson mobil yang berhenti begitu saja hingga sedikit membuat kemacetan

Angin membelai pepohona di pagi hari menambah kesan indah kota ini, yah kota ini adalah kota seoul korea selatan, kota yang indah menurutku

Semua fasilitas tersedia di sini, korea selatan adalah negara maju yang sudah tak asing lagi di  kenal

Namun tiba-tiba saja ledakan terdengar dari arah barat dan menimbulkan asap hitam yang menggumpal menjadi hitam pekat

Semua orang menghentikan langkahnya dan melihat ke arah barat tempat yang menimbulkan asap hitam pekat yang terhalang oleh gedung salah satu stasion hiburan terbesar di korea

Tak butuh waktu lama, mobil pemadam kebakaran melintasi jalanan yang sepi karna para pengendara mobil sengaja berhenti untuk membiarkan mobil pemadam kebakaran untuk menuju tempat asal ledakan tadi

Di perkirakan ledakan tadi berasal dari gedung leb untuk penelitian para ilmuan

Sejenak semua terasa sepi namun sedetik kemudia para pejalan kaki melanjutkan jalan mereka dan tentunya masih bertanya-tanya ada apa sebenarnya yang terjadi

Namun sepertinya mereka lebih memilih berangkat kerja atau sekolah ketimbang mereka telat karna mencari tau apa yang terjadi

Seperti seorang gadis berambut panjang lurus dan terkesan pirang, gadis itu lebih memilih pergi ke sekolah ketimbang mencari tau apa yang sedang terjadi

Ia menaiki bis karna bis yang sedari tadi di tunggu sudah datang, kaki mungilnya melangkah menuju bis dan duduk di dekat jendela dekat supir bis

Sesekali ia melirik ke jam tanganya berharap ia tak terlambat namun setelah itu ia lebih mempokuskan melihat ke jalanan yang ramai

Sesekali ia tersenyum mengingat dulu ia selalu berangkat bersama sahabat kecilnya, sepanjang berjalan kaki selalu saja ada celotehan yang tak bermanfaat sama sekali, namun semua itu adalah hal yang indah namun ketika ia ingat bahwa sahabat masa kecilnya itu telah berubah semenjak mereka menginjak bangku Senior high school seketika senyumnya berubah menjadi senyum tak menyenangkan ada segurat sedih di matanya dan ada juga segurat kerinduan yang terpancar

" sudahlah untuk apa mengingat masa lalu!" gumamnya, ia menarik napas dalam-dalam untuk sedikit menenangkan hatinya yang terasa sedih bila mengingatnya kembali

Tak terasa bis yang ia naiki sudah sampai di halte yang dekat dengan sekolahnya

Gadis itu berjalan agak sedikit pelan menuju ke halaman sekolah, tak lama terdengar suara teriakan seorang anak laki-laki yang memanggil namanya sembari berlari dari arah gerbang sekolah

" NIRA TUNGGU!" nira sudah tau pasti teman satu kelasnya yang memanggil

Laki-laki tersebut merangkul pundak gadis yang di panggil nira

" pagi Nona Kim?" sapanya
" mm...pagi juga Tuan Han!" balasnya sedikit meledek

Sedetik kemudia mereka saling melempar senyum satu sama lain, mereka bersahabat dari kelas 10 dan kini mereka telah kelas 11

Zombie City Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang