Warning!
This story contain sooooo many harsh words hehe maapppBRUKKK
Tubuh Eunbi yang baru saja ditabrak orang menjadi sedikit oleng dan membuat gadis itu menjatuhkan roti yang tengah ia nikmati sembari berjalan
"Woi ati-ati lu goblok dasar anjㅡhmph"
Kalimat Eunbi terhenti karena telapak tangan seseorang kini menempel di bibirnya
Telapak tangan besar itu sukses menghentikan Eunbi dari kegiatan mengumpatnya
Gadis itu memutar badannya, sudah dia duga pasti ini ulah lelaki itu
"Ngapa sih lo gangguin gue mulu"
Lelaki itu justru tersenyum dan menyentil kening Eunbi "Mulutmu loh itu tolong dikondisikan,mba"
"Aduh-sakit ih goblok!" ujar Eunbi setengah berteriak sambil mengusap keningnya
"Udah galak suka ngomong kasar lagi, pantes ga laku" ujar lelaki itu meledek
"Bacot banget lo Jungwoo" Eunbi berlalu pergi setelah mengambil rotinya yang jatuh dan membuangnya ke tempat sampah
Jungwoo tertawa pelan "Dasar"
###
Jungwoo yang duduk di barisan belakang sibuk memperhatikan Eunbi yang berada di deretan depan
Sistem penataan bangku di kampus mereka memang bertingkat dan itu memudahkan Jungwoo untuk memperhatikan gadis kasar satu itu tanpa harus ketahuan olehnya
"Heh bucin kedip dah kedip" Vernon yang ada di sebelah Jungwoo menepuk lengan temannya itu
"Ya gue kedip lah masa ga kedip nih"
"Merhatiin Eunbinya ga nyante amat, dasar bucin"
Jungwoo menoleh pada Vernon "Hah? Orang dosennya lagi ada di sebelah sana ya gue liatin lah"
Vernon menoleh ke arah yang Jungwoo maksud dan mendapati dosen Park sedang ada di sana, pria itu tengah menjelaskan tentang Hukum Bisnis yang sangat membosankan
Vernon nyengir "Eh iya, maap maap lagi main game jadi gatau"
"Ngapain juga gue ngeliatin Eunbi cuy"
Sungguh, teman kita yang satu ini sangat pandai berbohong. Sejak kapan dia mendengarkan kelas dosen Park?
###
"Eh sumpaaah? Si anying dia emang" Eunbi menggebrak meja kantin dan membuatnya diperhatikan banyak orang. Tapi tentu saja dia tidak peduli"Hooh" Yerin mengangguk. Dia sedang bercerita tentang kekasihnya, mantan kekasih maksudnya, yang baru saja ia putuskan karena ketahuan berselingkuh
"Dah gue bilang dia tuh bangsat"
Sowon menepuk bibir Eunbi "Language, please"
"Duh, lo jangan kaya si Jungwoo napa dah kak. Tiap gue ngomong kasar pasti diisengin"
Sowon dan Yerin tiba-tiba terperanjat karena Jungwoo tanpa permisi membungkam mulut Eunbi dengan tangannya, dan itu membuat Jungwoo seperti memeluk Eunbi dari belakang
"Mulut lo harus dicuci sumpah Hwang Eunbi"
Eunbi menepis tangan Jungwoo dan menoleh kebelakang. Gadis itu sedikit mengangkat kepalanya karena Jungwoo memang sedang berdiri
"Apasih njing lo tuh ya dari awal gangguin gue mulu, naksir lo sama gue?"
Bukannya menjawab, Jungwoo malah sedikit membungkuk dan mendekatkan mukanya pada Eunbi
"Masih untung gue bungkam pake tangan kan bukan pake yang lain--aduh"
Eunbi meninju perut Jungwoo "Mesum lo"
"Lo napa dah ngisengin Eunbi mulu, woo?" tanya Yerin
Jungwoo merespon Yerin sembari mengusap perutnya yang masih sedikit sakit karena bogem Eunbi "Nanti dia juga inget kenapa gue gini kok. Tunggu aja"
"Hah? Inget apa" Eunbi menatap Jungwoo heran
"Pulang nanti, cek buku tahunan jaman SD deh" Jungwoo mengacak rambut Eunbi lalu pergi dari tkp
###
Selepas dari kampus, Eunbi langsung berlari ke kamar dan mencari buku tahunannya saat SD
Dia membuka lembar satu persatu tapi tidak menemukan foto Jungwoo
Eunbi bingung sendiri "Gue dikerjain anying"
Eunbi melempar buku itu sembarang namun padangannya kembali pada buku itu saat secara tak sengaja halaman paling akhir terbuka
Halaman yang berisikan murid yang pernah bersekolah di sana
Dia meraih buku itu dan matanya membulat saat melihat nama Kim Jungwoo disana
Kim Jungwoo
Jung uwu
Sahabat sekaligus cinta pertamanya
"Jungwoo itu... Si jung uwu?"
Eunbi langsung turun dari kamarnya di lantai dua dan berlari keluar tanpa memperdulikan ibunya yang memanggil-manggil namanya
Dia terkejut saat keluar dari gerbang rumah, Jungwoo ada disana
"Gue segitunya paham sama lo sampe gue yakin lo pasti bakal nyamperin gue ke rumah. Daripada lo repot, mending gue yang kesini" terang pria Kim itu sembari tersenyum lebar
"Lo...Jung uwu?"
Jungwoo ngangguk "Iya Hwang"
Jadi, Jungwoo dan Eunbi adalah teman satu sekolah saat SD. Sayangnya, Jungwoo harus pindah ke Belanda saat dia naik kelas 5 SD. Eunbi kecil saat itu sangat sedih dan alhasil dia malah jadi membenci Jungwoo, mungkin itu sebabnya dia tidak ingat sama sekali pada Jungwoo
"Lo tuh ya, kan gue udah sering bilang kalo boleh jadi gadis kuat tapi bukan berarti kuat itu sama dengan kasar"
Eunbi malah menangis. Dia terharu dan marah di saat yang bersamaan karena melupakan temannya yang berharga
"Sorry for leaving you too long, Hwang Eunbi"
Jungwoo memeluk Eunbi kemudian mencium keningnya.
-end-
Kenapa aku merasa cerita ini sangat freak ya wkwkwkGuys, menurut kalian sejauh ini cerita buatanku gimana? Lagi butuh kritik dan saran nih hehee
Jangan lupa vote yaaa makasii
with lots of ❤
glowrypath
