Rumor memang lebih mudah menyebar, dan terkadang orang tidak peduli dengan kebenaran cerita itu
Dan saat ini sebuah rumor tengah menimpa seorang remaja berumur 18 tahun. Rumor itu membuatnya jengah karena menjadi pusat perhatian
"Weh, selamat ya, sebentar lagi jadi bapak" seseorang secara tiba-tiba merangkul pundak remaja itu dan meledeknya
"Apasih berisik" remaja itu menyingkirkan lengan temannya
Sepanjang dia berjalan menuju kelasnya, orang-orang disana menatapnya dengan pandangan jijik
Kelas hari ini terasa panjang bagi remaja satu ini. Dia berusaha keras untuk tidak mendengarkan cemoohan teman-temannya.
Tiba-tiba dua orang lelaki menghampirinya dan duduk di depan remaja itu. Salah satu dari mereka mengetuk meja berkali-kali agar lamunan temannya itu berhenti "Oi Bae Jinyoung"
Jinyoung tersadar dari lamunannya lalu menatap Jeno "Apa?"
"Kita mau nanya nih mumpung kelas udah kosong" Jeno menjeda kalimatnya menunggu persetujuan Jinyoung
"Lu beneran hamilin kak Eunbi?" ini yang nanya Haechan, yang tadi datang bersama Jeno
Jinyoung menghembuskan nafasnya kasar. Apa tidak bisa seharian ini dia tidak mendengar kalimat itu?
"Kalian mau tau?"
"Iyalah anjir kepo banget nih gua. Beneran? Sumpah? Wow! Sekali gol ya? Mantap banget emang kamu nak papa bangga" celetuk Haechan sambil menepuk bahu Jinyoung beberapa kali dan memasang ekspresi aneh yang biasa tercipta saat ia sedang bercanda
Jinyoung menanggapi temannya dengan memasang senyum seolah bangga, tapi itu hanya bercandaan saja karena ekspresinya langsung berubah serius
"Ngga lah goblok banget sih kalian mau aja percaya rumor"
"Tapi Siyeon liat kalian di rumah sakit kandungan pas nganterin kakaknya periksa" jelas Jeno
Oh, Siyeon ternyata sumber rumor ini
"Gua ga ngelakuin itu. Terserah kalian mau percaya sama siapa. Cabut dulu ya, mau les" Jinyoung pergi meninggalkan mereka. Dia belum siap menjelaskan kejadian yang sebenarnya pada sahabatnya itu
Dia tidak ingin orang-orang mengetahui luka yang Eunbi terima
Dari belakang, Haechan berteriak ke arah Jinyoung "Oii kepala kecil! kita percaya kok sama lu! Semangat yaa!"
💜💜💜
Tak ada hari tanpa air mata di pipi Eunbi sejak seminggu yang lalu. Gadis itu juga selalu mengurung diri. Dia hanya keluar kamar untuk buang air
"Eunbi makan dulu yuk" Eunseo, teman sekelas Eunbi, berusaha membujuk gadis itu dari balik pintu
Namun nihil. Eunbi tak ada niatan untuk membuka pintu makanya Eunseo masuk begitu saja tanpa permisi
Gadis Son itu terperanjat melihat keadaan kamar Eunbi yang luar biasa berantakan, bahkan ada bingkai foto yang pecah
Pasti Eunbi membanting bingkai itu untuk melampiaskan amarahnya pada sosok di dalam foto itu,
