Eunbi sedang berbaring di lapangan hijau kampusnya, padahal waktu sudah menunjukkan pukul 10 malam
Berani sekali ya mbaknya
"Huft..." Eunbi menghela nafas panjang, matanya memandang langit malam yang penuh dengan gemerlap bintang
"Gila ya ada cewe seberani lo malem-malem disini" seorang pria berusia dua tahun di atas Eunbi menghampirinya dan duduk di samping gadis itu
Eunbi menatap sekilas pria itu lalu tertawa pelan "Apasih gajelas"
Pria itu duduk bersila sambil mengelus rambut Eunbi kemudian menatap langit sambil tetap mengelus rambut gadis itu
"Bintangnya bagus ya?"
"Astaga Kim Jaehwan, kapan bintang ga bagus?" Eunbi kembali tertawa, Jaehwan juga jadi ikut tertawa, tapi hanya sebentar
Sedangkan gadis itu masih tertawa namun dengan intensitas yang semakin pelan. Gadis ini sedang memalsukan tawanya
Jaehwan menatapnya sambil tersenyum "Gila lo?"
"Ahahaha..." setetes cairan bening meluncur tiba-tiba di pipi Eunbi
Senyum Jaehwan langsung berubah menjadi senyum sedih
"Hihh gue apa-apaan sih hahaha..." Eunbi masih memaksakan tawa palsunya. Semakin ia berusaha tertawa, air matanya malah semakin turun
"Hwang Eunbi"
"Hm?" Gadis itu menoleh, menampakkan wajahnya pada Jaehwan. Wajah yang sudah berantakan karena air mata
"Lo duduk deh" titah si Jaehwan yang langsung dituruti oleh Eunbi. Sekarang mereka duduk saling berhadapan
"Katanya mau ga nangis? Tapi faktanya lo nangis" ujar Jaehwan sambil menghapus air mata gadis itu
Eunbi memilih untuk tidak menjawab Jaehwan dan menatapnya dalam, seolah berusaha menyampaikan segala rasa sakit yang di dapatnya akibat perpisahan ini
Jaehwan akan pindah ke Kanada untuk waktu yang tidak ditentukan. Dia terpaksa melakukannya karena tuntutan orangtuanya
"Harus banget pergi ya?" tanya Eunbi setelah keheningan menyapa keduanya cukup lama
Jaehwan mengangguk "Cuma gue harapan mereka satu-satunya, Eunbi"
Eunbi kembali menangis. Dia menundukan kepala karena tidak ingin membebani Jaehwan dengan membuatnya mengingat wajah menangisnya
Tapi Jaehwan justru menangkup pipi Eunbi dan membuat gadis itu menatapnya
"Jangan nunduk dong, kan gue mau inget-inget muka lo yang lagi nangis, kalo perlu gue foto aja boleh ga? Muka lo kan kocak kalo lagi nangis" Jaehwan berusaha bercanda namun tak bisa selepas biasanya karena dia juga sedih melihat Eunbi seperti ini
"Gue janji bakal balik kesini secepet yang gue bisa, Hwang Eunbi"
Eunbi mengangguk "Gue bakal nunggu lo, Jaehwan"
"Makasih, tapi kalo lo ga kuat, lo boleh kok berenti nungguin gue. Gue ga masalah. Karena kalo lo pergi, gue tinggal nungguin lo balik"
Jaehwan merengkuh Eunbi ke dalam pelukannya setelah mengucapkan kalimat itu
Beberapa menit kemudain, Eunbi melepas pelukan Jaehwan lalu menghapus air matanya "Gue ga bakal ninggalin lo, lo tau itu Jaehwan"
Pria itu mengangguk "Iya, kita berdua udah paham sama diri masing-masing"
Air mata terus saja mengalir dari mata Eunbi, dan gadis itu terus berusaha menghapusnya
"Gapapa kalo lo mau nangis Eunbi. Gausah ditahan" ujar Jaehwan
"Tapi janji ke gue pas kita ketemu nanti, lo harus senyum. Senyum kaya biasanya"
Eunbi mengangguk "Iya. Pokoknya kita harus ketemu lagi, entah kapan"
Keduanya kembali saling menatap. Setetes cairan bening lolos dari mata Jaehwan. Dia langsung merengkuh Eunbi erat agar gadisnya tak medapati sisi lemah pria itu
"I love you, Hwang Eunbi"
"Love you too, Kim Jaehwan"
-end-
Fyi, aku ga terlalu ngikutin Wanna One cuma mendadak jadi ikutan sedih karena kontrak mau selesai:(
Peluk hangat untuk Wannable {} 💜❤
glowrypath