Chapter 20

1.3K 61 0
                                    

  Happy Reading

***

Langit malam dan angin yang menusuk lembut kulit, membuatnya kedinginan.
Ia terus menerus mencoba menghangtkan tubuhnya.

Sandy melihat Felly yang kedinginan, ia mulai melepas jaket yang ia pakai, dan di pakaikan kepada Felly.

Felly kaget dan menatap sandy sehingga memberi tatapan seperti bertanya 'nggak apa-apa dok?' Sandy yang mengetahuinya hanya mengangguk.

Setibanya di parkiran, mereka segera masuk, dan Sandy mulai menjalankan mobilnya.

Mereka berdua yang terpaut 8 tahun itu dipenuhi kesunyiaan, mereka jarang seperti ini, karena jika pulang bersama Felly suasana selalu ceria.

Entah kenapa suasana menjadi sunyi apa mungkin Felly ada masalah? Pikir Sandy.

"Felly kok ngelamun, kenapa?, biasanya bawel" ujar Sandi dengan kekehannya yang jika mengingat tingkah Felly yang selalu bawel.

"Nggak kok kak" ucap Felly sambil tersenyum

"Yaudah tidur aja dulu sebentar, nanti saya bangunin kalo udah nyampe" Felly hanya mengangguk dan menutup mata, tidak sepenuhnya tidur.

Ia masih memikirkan Vano yang tiba-tiba mengingkar janjinya.

Kenapa harus ada  janji jika janji mudah di ingkar " batin Felly.

Tak perlu waktu lama, mereka sudah sampai di rumah Felly.

"Fel, bangun Fel udah sampe nih" pinta Sandy

Felly mulai menggeliat dan tersadar, "oh udah nyampe ya, makasih ya kak" ucap Felly seraya melepaskan sabuk pengamannya.

"Iya, saya pamit ya, jaga kesehatan, minum obat yang bener"

"Iya pak dokter"

"Hati-hati ya" lanjut Felly setelah keluar dan melambaikan tangan pada Sandy, perlahan mobilnya menghilang di perempatan.

"Kok malem pulangnya sayang?" Tanya seorang wanita paruh baya.

"Bundaaaaa" teriak Felly dan berhamburan memeluku bundanya.

"Iya sayang, kok malem sih pulangnya?, sama siapa tuh?" Tanya bunda Felly

"Iya tadi ke rumah sakit beliin obat, terus biasa lah nginap di ruang kak Sandy, sekalian kak Sandy nganterin pulang" jelas Felly

"Ohh bagus deh, yaudah istirahat ya"

"Ihhh kangen bunda tahuuu" rengek Felly

"Iya bunda juga kangen, istirahat ya, besok kita mau ke gereja kan"

"Oh iya ya bun, yaudah deh"

"Istirahat yaa"

"Iya bun"

Felly melangkahkan kakinya menaiki anak tangga untuk ke kamarnya.

Setelah masuk kamar, ia berbaring dan mengecek ponselnya.

"Ya  lowbat" gumam Felly

Fake Smile (COMPLETED) ✔ (PROSES REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang