Chapter 23

1.3K 62 0
                                    

Happy Reading

***

Dingin sang malam menusuk kulit pucat sang empunya yang hanya memakai kaos berlengan pendek, ia sedang memperhatikan bintang-bintang yang mengisi langit yang gelap, menebarkan cahaya membuat siapa pun akan takjub melihatnya.

Mungkin malam bagi sebagian orang yang sibuk berpikir waktu yang pas untuk mengistirahatkan badan mereka yang lemas akibat pekerjaan yang menggeluti, tapi tidak dengan Felly, menurutnya malam memiliki kesan yang lebih, membuat segala kelelahan terbayar hanya dengan keindahanya, mengartikan bahwa kita masih ada di bumi masih memandangi dunia malam yang penuh dengan hiruk pikuk, memandangi lampu-lampu dari bangunan pencakar langit disitu malam memiliki keindahan tersendiri.

"Apakah gue masih bisa liat malam seperti ini kedepannya?" Gumamnya.

Ia terkekeh

Toktoktok

"FELLY!!!"

Satu kata menggambarkan keadaan di luar. RUSUH!

"Astaga siapa sih malam-malam ganggu aja" gumamnya dan berjalan membuka pintu kamarnya.

"Lo kenapa Rum?, astaga kok nangis?, masuk dulu masuk" ajak Felly setelah membuka pintu pada Harum.

"Lo kenapa?"

"Hikss...Fel...hikss...gu..guee..putus...sama...Rey" ujar Harum terbata-bata.

"Ha?! Kok bisa? Kenapa?" Tanya Felly seraya mengusap punggung Harum.

FYI, Rey itu pacarnya Harum, mereka berdua itu LDR udah hampir 2 tahun mereka pacaran, mereka salah satu pasangan yang adem ayem banget, jarang mereka bertengkar, gue salut sama mereka, walaupun LDR tapi mereka saling percaya.
Tapi entah kenapa sekarang mereka putus.

"Gak tahu Fel, tiba-tiba dia minta putus, feeling gue dia udah punya cewek baru di sana, hiksss" jelasnya.

"Udah ya gak usah nangis, cowok kek gitu gak banget buat di tangisin"

"Tapi gue udah terlanjut sayang banget sama dia, Fel"

"Gue tahu, lo boleh nangis sepuas lo, tapi lo harus pikir emangnya dia nagisin elo? Emangnya dia lagi mikirin perasaan lo? Gak kan? Bisa aja dia lagi seneng sama pacar barunya, lagi ketawa-ketawa, sedangkan lo terpuruk kayak gin? Hello babe, just go on, look ahead"

"..."

"If he love you, he not leave you, he still stay with you, jangan terpuruk hanya karna lo ditinggal sama satu cowok doang, di muka bumi ini masih ada berjuta-juta cowok"

"Tapi dia janji sama gue, gak bakalan ninggalin gue"

Felly tersenyum seraya menggeleng, "jangan percaya kata-kata mereka, kalimat seperti itu hanya pemanis dari ke-bullshit-an mereka, makanya banyak yang bilang cewek itu terlalu main sama perasaan sedangkan cowok terlalu main dengan logika, jadi kalau sakit hati gak sepenuhnya salah cowok, cewek juga punya andil dalam hal itu, kita cewek terlalu terbawa perasaan, apa-apa pakai perasaan, pacaran boleh pake perasaan tapi jangan sampai kita bergantung pada mereka yang notabennya main pake logika"

Felly menghembuskan nafas dan melanjutkan perkataannya, "gue gak nyuruh lo buat cepet move on, karna gue tahu move on gak segampang mengucapkannya, tapi lo harus niat dari hati, kalau lo udah niat apapun pasti berhasil, yang pasti harus bekerja dan berdoa, yakin dan percaya Tuhan selalu ada di samping kita, mendengar segala keluh kesah kita, kalau jodoh gak bakal kemana, Tuhan yang tentukan semua, kita hanya perlu percaya pada-Nya"

Felly mengatakan seperti itu, karna dia banyak mengambil sisi positif dari membaca novel, pikirannya lebih leluasa melihat cerita-cerita seperti yang Harum alami sekarang.

Fake Smile (COMPLETED) ✔ (PROSES REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang