Chapter 12

1.7K 79 0
                                    

Krriinggggggg

Alarm telah berbunyi sudah sekian kali dan waktu juga sudah menunjukan pukul 06:30 tapi sang empunya belum juga bangun.

Dasar kebo!

"Fel, lo nggak bangun?, udah stengah 7 nih, kebo bangun woe" teriak seseorang dari balik dengan ketukan pintu yang keras.

Ketukan keras tersebut mengagetkan Felly yang bergelut dengan bantal-bantalnya.

"Fel, cepetan lo nggak bangun udah telat ini"

"Emang jam berapa sih sekarang?" gumamnya dan segera meraih jam weker di atas nakas.

06:45

Mata Felly yang tadi masih merem sekarang terbuka sempurna dan langsung lari terbirit birit ke kamar mandi.

Ini pasti gara-gara cuaca yang mendukung untuk tetap berada di balik kain yang hangat itu.

Tidak sampai 10 menit dia sudah siap dengan baju seragamnya

"Bun, Felly pergi dulu" Teriaknya setelah turun dari kamarnya dengan sepatu di tenteng, rambut yang belum di ikat, dasi yang belum di pasang.

"Ehh, jangan lari-lari nanti jatuh makan dulu, itu juga pake seragam yang bener" teriak bundanya lagi.

"Iya, nanti di kantin aja bun"
Bundanya hanya mampu menggeleng kepalanya melihat tingkah sang anak.

Dug

"Aww..." jerit Felly setelah jidatnya kepentok pintu, akibat seseorang dari luar yang langsung membuka pintu.

"Ehh...ehh sorry dek, nggak sengaja" mohon Gisto yang kaget.

"Iya-iya, Felly duluan bang, udah telat banget nih" ucapnya dan langsung berlari meninggalkan Gisto.

"Biar abang anter Fel" teriak Gisto

"Yaudah bang, ayo keburu Felly telat banget ini"

Gisto segera mengambil motornya dan langsung menyusul Felly yang di depan pagar rumah.

"Ayo naik, pake dulu sepatunya Fel, lo mau ke sekolah dengan gituan" Felly yang kaget karena kakinya belum memakai sepatu akhirnya segera membungkuk dan memakai sepatu, tak Lama Felly segera naik dan Gisto segera menancapkan motornya dan langsung membelah kota Jakarta yang macet.

Cciiiittttt

Ban motor Gisto bergesekan dengan jalan akibat jalanan yang licin dan membuat motor Gisto kehilangan keseimbangan sehingga membuat mereka berdua jatuh, tapi untung tidak sampai terpental jauh, dan untung juga mereka sedang memakai Helm, kalo tidak maka habis lah sudah.

"Arggg.." jerit Felly menahan sakit di bagian punggungnya.

"Dek, lo nggak apa' kan?" tanya Gisto yang berjalan dengan tertatih-tatih menuju Felly yang masih meringis.

"Punggungnya sakit bang"

"Yaudah kita pulang aja yah, nggak usah ke sekolah dulu" Felly menggeleng tanda tidak setuju dengan Gisto, karena hari ini ada ulangan yang harus di ikuti kalo tidak dia tidak akan mendapat nilai dari guru killer itu.

"Jangan bang, hari ini Felly ada ulangan matek"

"Tapi nggak apa-apa kan?" pasti Gisto.

Felly hanya mengangguk, dia tidak jujur karena sebenarnya punggungnya sangat sakit, tapi kalo dia jujur bisa saja Gisto akan melarangnya ke sekolah dan akibatnya dia tidak bisa mengikuti ulangan matek.

"Yaudah yuk, jalan lagi"

Gisto segera mengankat motornya yang tidak jauh dari mereka dan Gisto langsung menjalankanya setelah Felly naik.

Fake Smile (COMPLETED) ✔ (PROSES REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang