Chapter 3

3.3K 118 1
                                    

"Bun, tadi suster bilang katanya bunda di panggil ke dokter" ucap Felly setelah bundannya baru datang dari rumah.

"Oh oke, bunda kesana dulu, kamu tunggu ya" timpal Bunda dan mendapat anggukan dari Felly.

Sesampainya disana bundanya mulai masuk setelah dipersilahkan oleh dokter.

"Permisi dok," salam bunda Felly setelah sampai di ruangan dokter.

"Oh iya bu, silahkan duduk" ujar dokter sambil tersenyum dan menunjukkan kursi agar bunda Felly bisa duduk.

"Ada apa ya dok, panggil saya?" tanya Bunda Felly

"Gini bu, anak ibu bisa pulang besok dan memulai aktifitasnya, saya akan memberikan obat agar mencegah pertumbuhannya sel kanker tapi kalau obat tersebut habis ibu harus segera membelinya, karena kalau tidak sel kanker akan semakin menyebar diseluruh organ tubuhnya dan itu dapat membahayakan nyawanya" jelas dokter.

"Baik dok"

"Dan ada satu lagi dalam proses penyembuhan Felly tidak boleh banyak pikiran karena itu akan mengganggu kesembuhannya secara total, usahakan kepalanya jangan terbentur ya" lanjut dokter

"Iya dok, kalau gitu saya permisi dulu, terima kasih" pamit bunda Felly dan mendapat anggukan dari sang dokter.

"Sayanggggg" teriak bundanya dari ambang pintu.

"Ihh bunda jangan teriak-teriak dong" lerai Felly.

"Hehehe... Maaf-maaf abis bunda seneng sih" ucap bundanya sambil menyengir.

"Seneng apa bun?" tanya Felly.

"Esok kamu udah bisa pulang sayang dan bisa lanjut aktifitas kamu lagi" jelas bunda Felly sambil kegirangan.

"Yeeee akhirnya, eh tapi barang-barang aku ditempat kemah gimana bun?" ujar Felly.

"Bunda udah minta tolong mang Kirman buat ambil, sekalian udah ngomong ke pihak sekolah kalau kamu gak bisa ikut kemah lagi" jelas bundanya.

"Ya, padahal Felly masih pengen ikut kemah" ujar Felly cemberut.

"Demi kesehatan kamu juga, kamu gak boleh capek sayang" perjelas bundanya agar anaknya dapat mengerti.

"Iya bun"

***

"Bun, jalan yuk udah nggak betah nih pengen cepet-cepet sampai terus berendam ahh pasti seger tuh" ucap Felly sambil berjalan dan menghayal bisa berendam sepuasnya.

"Kamu nggak sabaran banget sih sayang, ya udah jalan ayo" ajak bundannya.

Di perjalanan Felly dan sang bunda bersenda gurau menutupi keheningan yang ada.

Beberapa saat kemudian mereka telah tiba di kawasan perumahan elit.

"Bun, Felly langsung ke kamar ya" pamit Felly setelah membuka pintu rumahnya.

"Iya sayang, selesai itu turun yah kita makan" ucap bundannya dan berjalan ke kamarnya.

"Mang taruh aja disitu, biar nanti bibi yang bawa ke belakang" teriak bunda Felly kepada mang kirman Salah satu supir pribadi keluarga Beneline.

"Iya bu".

"Aaahhhh capeknyaa, akhirnya gue bisa ngerasain empuknya kasur" gumam Felly.

Fake Smile (COMPLETED) ✔ (PROSES REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang