tiga puluh lima💔

609 95 13
                                    

"Mau ngapain?" Ketus Renjun sambil menatap cowok di hadapannya intens. Gak ada tatapan bersahabat di balik sorot matanya membuat Beomgyu sedikit bergidik ngeri.

"Izin ketemu Isla, Ren."

Kepala Renjun menggeleng singkat dengan kedua tangan yang ia silangkan di depan dada, "Isla lagi gak mau ketemu siapa-siapa."

"Mending lo pulang." Saran Renjun yang sebenernya lebih ke mengusir secara tidak langsung.

Dengan berat hati, Beomgyu menganggukkan kepalanya dan berjalan keluar dari pekarangan rumah Isla. Cowok Choi itu mengusap wajahnya frustasi. Beomgyu tau kejadian kemarin.

Hari ini Isla gak masuk sekolah, makanya Beomgyu tengok ke rumahnya. Tapi nihil, kayaknya Isla juga muak banget untuk ngeliat wajah Beomgyu meski hanya sebentar.

Hatinya enggak tenang ketika mendengar semua ceritanya dari Taehyun. Apalagi ketika Taehyun bilang kalau Isla nangis banget pas lukisan wajahnya Beomgyu dirusak gitu aja sama Minju. Entahlah, Beomgyu enggak yakin berhak khawatir apa tidak. Karena saat ini mereka sama sekali tidak memiliki hubungan.

Hembusan napas pelan keluar dari sela bibir Beomgyu seiring dengan tangannya yang memijat pelipis pelan.

Lagi-lagi Beomgyu gagal memperbaiki semuanya.

Beomgyu gagal lagi dalam meyakinkan Isla kalo dirinya udah jatuh terlalu dalam pada pesona Isla Huang.

Semuanya hancur seketika, hanya karena kebodohan Beomgyu yang memberi harapan tak pasti pada satu perempuan yang saat ini sangat ia benci.

Beomgyu merogoh saku almamaternya untuk mengeluarkan handphone dari sana. Jarinya menekan satu kontak dan menelepon kontak tersebut.

  🌰

Isla mengusap pipinya yang basah karena air mata. Tangan cewek Huang itu terulur ke atas nakas untuk mengambil handphone. Sekarang udah pukul 2 siang dan Isla masih berada di tempat tidur dengan wajah pucatnya.

Isla kesel, marah, cape semuanya campur aduk jadi satu. Isla cape digangguin Minju terus, tapi Isla lebih cape karena perasaannya kepada Beomgyu gak kunjung lenyap. Kenapa disaat kayak gini Isla malah mengharapkan kehadiran seorang Choi Beomgyu? Padahal udah ada Taehyun yang bantuin Isla.

Apakah Isla terlalu menutup hati untuk Taehyun?

"La? Makan dulu ya?"

Kedua netra Isla yang semula memandang handphone kini sudah teralih ke arah pintu yang terbuka. Menampakkan seseorang yang selalu membantu Isla dengan tulusnya, siapa lagi kalau bukan Kang Taehyun.

Semenjak kejadian kemarin, Taehyun terus nanyain keadaan Isla ke Renjun. Melihat betapa kacaunya keadaan Isla, bikin cowok Kang itu bahkan gak mau melepas tatapannya dari sosok cewek Huang itu.

Bahkan hari ini, pulang sekolah pun, Taehyun jenguk Isla sambil membawakan makanan berat.

"Lo ke sini?"

Kepala Taehyun mengangguk sambil duduk di sisi kanan ranjang Isla, "Sorry gue tiba tiba masuk kamar lo."

Senyuman tipis terukir di bibir Isla, "Gapapa. Sorry ya Hyun, lo malah harus liat betapa kacaunya gue.

"It's ok, La. Lo berhak bahagia." Taehyun tersenyum tipis.

Gue bisa gak sih suka sama lo aja, Hyun?

🌰

"Apa? Mau labrak aku lagi?" Tanya Minju dengan senyum miris yang tercetak jelas di bibir.

Beomgyu mendengus sebal sambil mengacak rambutnya frustasi, "Lo ga cape berulah terus?"

Minju enggak menjawab, justru cewek Kim itu malah duduk dengan santainya di kursi taman tanpa menggubris pertanyaan Beomgyu sedikit pun.

Hembusan napas pelan keluar dari sela bibir Beomgyu, "Gue harus gimana biar lo ga gangguin Isla lagi?"

"Gimana ya..."

Beomgyu mendecak sebal sambil menarik keras pergelangan tangan Minju membuat cewek Kim itu mau gak mau harus bertemu tatap dengannya, "Urusan lo itu sama gue. Bukan sama Isla!"

"No, Isla emang terlibat, dan dia pantes dapetin itu karena dah rebut kamu dari aku."

"Lo sayang gue kan, Kim?" Tanya Beomgyu tiba-tiba. Bahkan Minju dibuatnya terdiam mendengar panggilan tersebut. Itu adalah panggilan kesayangan yang Beomgyu selalu gunakan ketika mereka masih berpacaran.

Dan hari ini, Beomgyu kembali memanggilnya dengan panggilan tersebut?

"Lo sayang gue kan?" Tanya Beomgyu lagi dengan nada yang lebih lembut.

Kepala Minju mengangguk perlahan sambil menatap lekat kedua mata Beomgyu.

"Kalau lo sayang gue, bisa biarin gue bahagia?"

"Apa?"

"Biarin gue bahagia, karena bahagia gue bukan di lu."

Singgah | Choi BeomgyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang