empat💔

779 191 11
                                    

Setelah debat kecil tadi di cafe, gue sama Beomgyu memutuskan untuk diem aja di depan mini market. Dah pake baju bagus, tapi makan di sini-sini lagi. Ya ngapain ya anjir?

Gue liatin wajah Beomgyu yang keknya udah sepet banget karena jalan sama gue.

Setelah hening cukup lama, gue benerin posisi duduk dan memutuskan untuk memecah keheningan, "Beom---"

"Lo seneng kan kaya gini?" Sela Beomgyu yang bikin gue langsung natap dia dengan dahi yang berkerut.

Apa sih ni orang? Dia masih marah perkara tadi di cafe?

"Kenapa lo ngikutin gue? Kenapa lo gak pulang?" tanya Beomgyu ketus.

Iya seketus itu. Mungkin di sekolah dia emang jutek dan gak nunjukkin sifat aslinya. Tapi kalau berdua gini aja, dia bakal kaya gini ke gue.

Gue mengerjapkan mata beberapa kali sambil gigitin kulit bibir gue yang terasa kering, "Kalau aku pulang, tar mama malah curiga kita ada masalah."

Beomgyu mendengus, "Karena lo nikmatin semua ini."

Gue angguk-anggukkin kepala paham. Paham betul dengan semua kalimat yang Beomgyu lontarin guna bikin gue tersinggung, marah dan akhirnya ninggalin dia. Sayangnya itu gak mempan, "Iya, aku nikmatin banget. Asalkan aku sama kamu. Aku nikmatin semuanya."

Beomgyu mendelik dan dia alihin pandangannya dari gue ke arah lain. Dah macem baja hati gue Gyu.

Kuat banget ini.

Lagi-lagi Beomgyu berdiri dan hendak pergi dari sini. Sebenci itu kah sampe Beomgyu gak mau luangin sedikitpun waktunya untuk gue pacarnya sendiri? Reflek gue ikut berdiri dan tarik bagian belakang kemejanya pelan, "Beneran enggak laper? Mie cupnya belum kamu sentuh sama sekali."

Beomgyu tepis tangan gue, "Gue gak nafsu." Dan pergi gitu aja ninggalin gue. Kali ini bener-bener ninggalin. Dan gue pun gak ada niat untuk ngejar tubuh Beomgyu yang udah menjauh dari pandangan.

Udah cukup untuk hari ini gue nyiksa hati gue sendiri.

🌰

Beomgyu lempar kunci mobilnya sembarang bikin teman-temannya yang lagi disibukkan dengan berbagai hal ngalihin perhatiannya ke Beomgyu.

"Ngapa lo? Berantem lagi sama Isla?" Tanya Soobin.

Sementara Yeonjun malah tawa ngejek gitu, "Bukan Isla yang ngajak berantem. Tapi ni orang yang nyari ribut sama Isla yang keliatan tulus."

Beomgyu gak nyaut sama sekali. Dia justru cuman senderin punggungnya aja di sandaran sofa dengan kepala yang ia dongakkan. Rasanya Beomgyu udah gak peduli lagi lah sama sindiran atau bahkan omelan temen-temennya. Yang ada di pikiran Beomgyu sekarang cuman pengen istirahat aja. Mana badannya masih sakit karena tadi pagi gelut sama Hyunjin.

"Tujuan lo terima perasaan Isla apa dah, Beom?" Kali ini Taehyun yang tanya.

"Gue gak enak sama mamanya."

Taehyun ketawa remeh sambil naro hp nya di atas meja, sekarang kedua matanya dah natap Beomgyu enggak suka, "Lo ga enak sama mamanya. Tapi lo seenaknya sama Isla."

"Kalo lo gak terima perasaan Isla, mungkin sekarang lo gakkan dijodohin sama Isla." Soobin mengiyakan.

Beomgyu hembusin napasnya kasar, "Apa salahnya? Dia yang bahagia sama gue, dan gue yang jadiin dia tempat persinggahan buat melupakan. Gak ada salah---"

Taehyun yang beranjak dari duduknya membuat Beomgyu hentiin kalimatnya, "Lo--" Jari telunjuk Taehyun dah mengarah ke wajah Beomgyu, begitupun dengan kedua matanya yang natap Beomgyu enggak bersahabat. Sementara di sini Soobin dan Yeonjun dah was was banget karena takut basecamp mereka jadi tempat pertumpahan darah, "---gila tau gak? Lo khianat---"

"Gue gak khianatin," Kali ini Beomgyu ynag berdiri dan jalan mendekat ke arah Taehyun dengan pandangan yang sama-sama enggak suka, "Itu resiko dia yang maksain diri untuk menempati hati gue yang dah jelas enggak kosong sejak saat itu."

"Gue gak salah." Kata Beomgyu menegaskan.

Taehyun turunin jarinya, masih dengan binar mata yang marah ke arah Beomgyu, "iya, lo gak salah. Lo egois! Lo cuman perlu inget satu hal," Taehyun menjeda kalimatnya sebentar sambil menyunggingkan senyuman miring, "Ada gue yang bisa gantiin posisi lo di hatinya."

Soobin buru-buru berdiri di antara Beomgyu dan Taehyun. Cowok itu pun cepet-cepet lerai kedua sahabatnya sebelum tempat ini bener-bener jadi area pertumpahan darah.

"Taehyun serem kalo dah ngamuk." Gumam Yeonjun.














Sengaja kutabung dulu chap nya hehe.

Singgah | Choi BeomgyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang