sebelas💔

712 162 41
                                    

"Udah anterin, Isla?" Tanya Minju yang baru aja balik dari dapur sambil bawa segelas air putih. Sementara Beomgyu yang baru aja dateng cuman hempasin badannya aja ke sofa dengan kedua mata yang ia pejamkan. Fyi, Beomgyu punya apart sendiri. Makanya sekarang Minju lagi di apartnya Beomgyu. Berdua aja.

Bukannya ngejawab, justru Beomgyu malah rebahin tubuhnya ke sofa masih dengan kedua mata yang ia pejamkan.

Minju jalan mendekat ke arah Beomgyu dan duduk di karpet sambil ngeliatin wajah Beomgyu yang paripurna baginya. Iya, setampan itu emang sosok Choi Beomgyu, cewek mana yang gak klepek-klepek kalau ditatap Beomgyu? Isla aja yang notabenenya males-malesan pacaran pada awalnya malah kepincut ampe cinta mati kek gitu.

"Beom," Panggil Minju membuat Beomgyu buka matanya dan lirik Minju yang sekarang lagi duduk di bawah, "Aku harus nunggu berapa lama lagi?"

Beomgyu diem. Dia natap langit-langit sekalian mikirin jawaban apa yang tepat untuk pertanyaan Minju barusan.

"Aku udah nunggu setengah tahun. Tapi kamu belum juga akhirin hubungan sama Isla." cicit Minju dengan kepala yang perlahan tertunduk.

Beomgyu hembusin napasnya pelan, "Gak tau."

Minju tegakkin kepalanya dan kembali natap Beomgyu, "Kenapa kesannya kaya aku yang pho di sini, Beomgyu?" Minju diem sejenak dan genggam telapak tangan Beomgyu erat, "Padahal hubungan kita berakhir gara-gara Isla."

"Kalau seandainya Isla gak nyatain---"

"Isla gak salah." Sela Beomgyu. Dia bangkit dari posisi tidurannya dan duduk menghadap Minju. Tangannya yang bebas bergerak untuk nepuk spot kosong di sampingnya membuat Minju segera berdiri dan duduk di samping Beomgyu.

"Dia cuman ekspresiin perasaannya aja. Tapi, aku juga gak bisa nyalahin orang tua aku. Karena emang Isla pilihan orang tua aku."

"Terus aku gimana, Beomgyu?" Tanya Minju dengan mata yang berkaca-kaca.

Cukup lama Beomgyu diem hingga akhirnya dia gelengin kepalanya untuk menjawab pertanyaan terakhir Minju yang sukses bikin air mata cewek itu mengalir gitu aja.

Beomgyu juga gak tau.

Dia benci dengan pilihan orang tuanya.

Jelas, dia kesel karena hubungannya dengan Minju harus kandas hanya karena kedatangan Isla ke hidupnya. Tapi Beomgyu juga gak bisa sepenuhnya salahin Isla, karena pada dasarnya Beomgyu sama Minju emang memutuskan untuk break dulu karena beberapa alasan. Dan ditambah lagi Isla gak tau perkara hubungan Beomgyu sama Minju kaya gimana.

Jadi Beomgyu gak bisa salahin Isla atas kandasnya hubungannya dengan Kim Minju.

Beomgyu cuman gak tau harus kaya gimana untuk sekarang. Disaat Isla yang dengan sepenuh hati memperjuangkannya, tapi di sisi lain Beomgyu dengan sepenuh hati memperjuangkan Kim Minju. Dan Isla gak tau itu.

Salahkan hatinya yang gak mampu berkata tidak ketika Isla menyatakan perasaannya. Tapi setelah mereka mempunyai hubungan, justru Beomgyu malah menggunakan segala cara agar Isla benci dan memutuskan hubungan dengan dirinya.

Beomgyu gak mau Isla terus menaruh hati kepadanya sementara dirinya sendiri menaruh hati ke orang lain. Dari pada memberi harapan, lebih baik kaya gini bukan? Itu yang Beomgyu pikirin.

Pada akhirnya, Beomgyu tetep gak bisa memilih.

🌰

Isla lempar tas nya ke sembarang arah sambil hempasin tubuh kecilnya ke atas kasur. Kakinya juga terus bergerak untuk nendang udara, apalagi kalau bukan untuk ngelampiasin rasa keselnya ke cowok bernama Choi Beomgyu itu?

Sebel banget pokoknya gak tau lagi.

"CHOI BEOMGYU BRENGSEK!" Pekik Isla kenceng banget bikin Renjun yang lagi masak mie di bawah langsung buru-buru naik ke lantai atas dan buka pintu kamar Isla, "La, kenapa?" Tanyanya agak panik namun kembali tenang pas ngeliat Isla lagi tengkurep sambil ngeliat ke arah jendela.

Isla langsung benamin wajahnya ke bantal. Renjun yang liat itupun langsung jalan mendekat dan duduk di atas ranjang samping Isla.

"Berantem sama Beomgyu?"

Kepala Isla menggeleng, "Nggak tau."

"Kok gak tau?"

Isla cuman diem dan ubah posisinya jadi terlentang sambil liatin langit-langit, "Gatau juga Jun, kayanya aku sama Beomgyu emang berantem setiap hari." Gumam Isla yang bikin Renjun ngernyitin dahinya bingung.

Karena pasalnya Isla itu enggak pernah cerita perkara hubungannya dengan Beomgyu. Soalnya Isla keliatan bahagia-bahagia aja kalau lagi bareng Beomgyu. Gak pernah Isla ngeluh sedikitpun depan Renjun tentang hubungannya sendiri. Wajar dong kalau Renjun merasa hubungan Isla dengan Beomgyu itu baik-baik aja?

Meskipun ya kemarin-kemarin emang ada hal yang mengganjal di hati Renjun mengenai hubungan sang adik dengan cowok bermarga Choi itu.

"Nggak mau cerita?"

Isla duduk di samping Renjun sambil menggelengkan kepalanya, "Enggak ada yang perlu diceritain."

Renjun hela napasnya sambil alihin pandangannya ke arah lain begitu dirinya sadar kalau ternyata Isla sekeras kepala itu. Sepandai itu menyembunyikan perasaannya.

"Aku dah tau gimana hubungan kalian berdua." Kata Renjun tiba-tiba bikin Isla langsung noleh ke arah cowok Huang itu dengan kedua mata yang sedikit melebar, "Maksud---"

"Aku udah tau, gimana kamu sama Beomgyu selama ini, Isla."

Renjun mendengus dan kembali natap Isla dengan tatapan sendunya, "Kenapa kamu masih bisa bertahan, La?"

Bibir Isla bergetar, jujur dia enggak mau Renjun sampe tau. Renjun enggak boleh tau, cukup Isla ngerepotin Renjun dengan ngurusin hidup Isla sampe saat ini. Cukup itu aja. Isla gak mau repotin Renjun berlebih lagi apalagi mengenai perasaannya ke Beomgyu.

"Ren, kamu tau dari mana?"

"Kamu gak perlu tau aku tau ini darimana. Yang pasti, kenapa kamu masih mau bertahan?" Tanya Renjun lagi dengan nada yang terdengar gak suka. Bahkan sorot matanya kini terlihat marah. Renjun bener-bener natap Isla dalam-dalam.

Badan Isla yang semula menegang sekarang mulai melemas. Isla angkat tangannya untuk mijit pelipisnya pelan, "Aku butuh banyak keberanian untuk melepas Beomgyu, Ren."

"Melepas atau mempertahankan emang sama-sama sakit. Tapi seenggaknya aku harus punya keberanian lebih untuk lepasin dia." Lanjut Isla dengan sorot mata yang sendu ke permukaan lantai kamarnya.

"Dan sayangnya aku gak punya keberanian itu sedikitpun," Isla noleh ke arah Renjun dengan senyuman tipis yang terukir di bibirnya, "Karena aku masih ingin memperjuangkan dibanding melepaskan."



























ANJIM KOK JADI DRAMA BANGET BGST-! Maapkan diriku gais...

Singgah | Choi BeomgyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang