02. Dia

234 41 0
                                    

Zelda berdiri di atas balkon kamarnya sambil melamun memikirkan kejadian yang baru saja di alaminya tadi saat di supermarket ketika dia bertemu kembali dengan laki-laki yang waktu itu tidak sengaja pernah menabraknya saat di bawah tangga.

Adit.

Nama laki-laki itu adalah Adit. Laki-laki yang tidak sengaja pernah menabraknya, laki-laki yang baru saja ini mengajak nya untuk berkenalan, dan dia juga adalah satu-satunya laki-laki yang berani untuk menyapanya.

Tapi setelah memikirkan itu, dengan spontan Zelda langsung menggelengkan kepala nya cepat, "Kok gue jadi mikirin dia sih?"

"Sayang?" Zelda yang mendengar suara lembut milik Mila itu hanya berdehem pelan sambil memutar kedua bola matanya dengan malas.

"Zelda." Mila mengelus kepala anaknya itu dengan lembut dan berharap-harap kalau Zelda sekarang akan menerima nya, tapi pemikiran nya itu salah, karena ternyata dengan tidak segan-segan Zelda langsung menepis tangan nya.

"Apa?" Mila yang mendengar jawaban putrinya itu hanya menatap nya nanar sambil tersenyum masam.

"Itu, Mamah bawakan makanan buat kamu, tadi kamu belum sempat makan kan?"

"Hmm nanti." Mila menghembuskan nafas nya kasar ketika kembali mendengar perkataan yang selalu saja diucapkan oleh Zelda.

"Ahh yaudah kalo gitu, jangan lupa buat di makan ya." setelah mengatakan itu Mila langsung berjalan keluar dari kamar Zelda dengan perlahan di iringi dengan mata nya yang sekarang ini sudah mulai berkaca-kaca.

"Maafin Mamah sayang, karena perbuatan Mamah sama Papah dulu kamu jadi berubah kayak gini."

Zelda melihat penampilan seragam nya yang rapi di cermin, dan setelah itu dia langsung keluar dari kamar dan menuruni tangga. Tapi saat lewat ke arah ruang makan, Zelda hanya mengangkat kedua alisnya bingung saat melihat kalau ruang makan di rumahnya ini sekarang sudah kosong dan berpikiran kalau mungkin Mila sedang berada di kamar, lalu Chiko dan juga Alfi yang sudah berangkat.

Tapi pemikiran nya itu ternyata salah, karena saat dia berjalan keluar rumah, Zelda sudah bisa langsung melihat kalau sekarang ini Mila sedang duduk di kursi teras rumah, Chiko yang sedang mengeluarkan mobil nya dan begitupun dengan Alfi yang sedang bersiap untuk menyalakan motor ninja nya.

Dan ketiga orang yang melihat keberadaan Zelda itu langsung tersenyum bahagia, tapi Zelda hanya membalasnya dengan tatapan nya yang dingin dan juga datar.

"Sudah siap sayang." Mila berdiri dan berjalan ke arah Zelda yang sekarang ini sedang berdiri di depan pintu rumah dan berniat untuk mengelus kepala putrinya itu, tapi lagi-lagi Zelda yang melihat itu hanya menatapnya dingin dan juga datar lalu langsung bergerak untuk menghindar.

"Zelda, kamu berangkat nya bareng sama Papah ya." Chiko berjalan menghampiri Zelda dengan ekspresi bahagia nya.

"Zelda berangkatnya bareng sama Alfi aja Pah, soalnya kan kita satu sekolah."

Zelda hanya menatap kakaknya itu dengan ekspresi dingin dan juga tidak peduli. Sementara di sisi lain, Bi Sri yang merupakan asisten rumah tangga keluarga Zelda yang sekarang ini sedang sibuk menyapu halaman hanya menatap Mila, Chiko, dan juga Alfi dengan tatapan iba karena selalu saja di abaikan oleh Zelda.

"Bi?" mendengar ada orang yang memanggilnya, Bi Sri langsung berbalik dan mendapati Zelda yang sedang tersenyum kepadanya, "Bi, Zelda berangkat ya."

Bi Sri yang melihat itu hanya menganggukkan kepalanya pelan sambil tersenyum, "Ahh iya Non, hati-hati ya."

"Ehh Pak, Zelda berangkat ya." Pak Seto yang melihat Zelda hanya tersenyum tipis, "Iya Non, belajar yang bener ya, hati-hati di jalan nya." Zelda menganggukkan kepalanya sambil tersenyum dan kemudian langsung mengendarai mobilnya pergi meninggalkan pekarangan rumah tanpa berpamitan dengan kedua orangtuanya.

ZeldaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang