18. Waktu

120 10 2
                                    

Di saat hati sudah merasa nyaman. Aku hanya minta satu hal padamu. Jangan pernah ada niatan pergi meninggalkan.
~Zelda Anastasya.

"Awwshh" Zelda meringis kesakitan di atas kasur. Memegangi perutnya sambil sesekali merubah posisi tidurnya agar mengurangi rasa sakit diperutnya.

"Zelda? Kamu kenapa sayang?" terdengar suara Mila dari luar. Suara Mila terdengar sangat khawatir.

"Ck!" Zelda berdecak sambil berusaha meredam rasa sakitnya.

"Zelda?" tidak ada jawaban dari Zelda, Mila memilih memasuki kamar Zelda.

Mila menutup kembali pintu kamar. Mila melihat Zelda yang memunggunginya sambil meringis.

Mila menghampiri Zelda.

"Sayang kamu kenapa? Sakit apa?" Mila berusaha menarik perhatian Zelda.

"Sayang-" Mila memegang tangan Zelda, tapi langsung ditepis oleh Zelda.

Mila tertegun. Rasa khawatirnya semakin dalam saat Zelda menepisnya.

Mila melihat Zelda meremas, mengelus perutnya sambil meringis membuat Mila mengerti.

"Kamu lagi datang bulan?"

Zelda mengangguk.

"Kita kedokter aja ya?" ajak Mila.

"Ga"

"Jangan ngebantah sayang, mending kita kedokter aja takut nanti kenapa - napa" bujuk Mila.

"Saya bilang nggak ya nggak! Lagian saya sudah biasa merasakan sakit ini sendiri sejak saya pertama kali datang bulan saat kelas 9 SMP dan itu tanpa anda yang menemani" Zelda melihat Mila sekilas " Jadi stop! Gak usah sok peduli"

"Tap-"

"Perut saya sudah sedikit membaik dan sekarang saya mengantuk"

Mila menghembuskan nafasnya pelan. Mengerti atas apa yang di ucapkan Zelda bahwa dia menyuruhnya untuk keluar.

"Yasudah, tapi kalau ada apa-apa atau perutnya malah makin sakit kamu tinggal panggil mamah ya"

Zelda diam tanpa menjawab perkataan Mila.

Mila menarik selimut sampai dada Zelda dan mematikan lampu kamar.

"Selamat malam sayang"

Zelda hanya meremas kasurnya sambil menahan dadanya yang sesak.

Mila berjalan menuju pintu kamar. Tapi sebelum menutup pintu kamar Mila melihat Zelda sambil tersenyum getir dan dalam hati ia berbicara dengan penuh penyesalan.

"Andai saja waktu bisa terulang, aku tidak akan melakukan hal itu yang membuat putriku menjadi seperti ini"

***

"Si Adit kemana nih?" tanya Rangga pada keempat sahabatnya.

"Gak tau tuh tumbenan tu orang gak kumpul bareng sama kita" jawab Rizky.

"Aah paling tu orang sama si Zelda cewek anyarna" ucap Raka.

"Eh itu bukannya si Adit ya? Kok bawa kotak bekal segala? Warna pink lagi anjir" tunjuk Rifqy sambil tertawa.

Rangga dkk menoleh dan melihat Adit dari kejauhan sambil membawa kotak bekal berwana pink.

"HAHAH ANJIRR! ADIT LO CUCOK DEK AHH" ejek Raka sambil teriak.

"HAHAHA ANJIR ANJIR SI ADIT JADI CUCOK KEK GITU" Rangga tertawa puas.

Adit menghampiri kelima sahabatnya yang tengah mengejeknya.

ZeldaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang