Masing-masing orang mempunyai cara mencintai yang berbeda. Tidak menuntut agar bersikap romantis. Mencintai dengan tulus saja, sudah menjadi sebuah anugerah.
~Zelda Anastasya~
***
Kring.. Kring..
Zelda membuka matanya karna terusik dengan suara alarm. Perlahan dia bangun dan mematikan alarm, Zelda melihat jam dan tersenyum kecil karna menunjukan pukul 00:00.
Zelda mengangkat kedua tangannya dan berdoa.
Setelah berdoa dia tidur kembali menunggu hari besok yang bahagia.
***
Zelda berjalan di koridor kelas dengan tersenyum bahagia. Semua mata orang yang ada di koridor tersebut tidak lepas memperhatikan Zelda yang tengah tersenyum walaupun hanya tersenyum tipis. Karna, manurut mereka ini moment langka, semenjak Zelda bersekolah di sekolah ini ia tidak pernah tersenyum.
Anjir senyumnya manis bener.
Moment langka banget nih.
Es bati bisa senyum juga ternyata.
Gila, gak boleh sampe ketinggalan nih.
Rezeki gak boleh di tolak nih, pagi-pagi udah liat cewek manis.
Zelda menghiraukan ucapan beberapa siswa siswi yang memujinya.
Dari arah lapangan Adit yang sedang bersama sahabatnya melihat orang-orang mengerumuni seluruh koridor "Ada apaan tuh rame-rame?"
"Nggk tau tuh, tumben pagi-pagi dah rame gitu" heran Rangga.
"Emangnya itu pada kenapa? Ada yang berantem ya?" tanya Raka.
"Kita juga gak tau ogeb, kalau tau kita gak akan bingung kek gini" kesal Rangga.
"Gue kesana dulu bentar, nanti gue kasih tau" ucap Adit yang di angguki oleh sahabatnya.
Adit berjalan ke arah kerumunan itu dan maju sedikit agar bisa melihat penyebab orang-orang mengerumuni koridor. Seketika mata adit melebar melihat kekasihnya Zelda menjadi bahan tontonan "Anjir cewek gue!"
Adit celingak celinguk mencari sesuatu.
"Elo tunggu tunggu!" Adit menghentikan salah satu siswi yanh sedang membawa kantung kresek di tangannya.
"Apasih! Gue buru-buru!" kesal siswi tersebut.
"Siniin" Adit merebut kantong kresek itu dan langsung mengeluarkan semua isinya yang membuat si pemilik melotot tajam. Setelab mengeluarkan semua isinya Adit segera menghampiri Zelda menghiraukan teriak siswi tadi.Adit menghampiri kerumunan tersebut dan langsung menghampiri Zelda dengan nafas yang tak teratur menahan emosi.
Zelda yang tengah tersenyum bahagia di kagetkan dengan Adit yang memasukan kepalanya kedalam kantong kresek.
Semua orang terutama para siswa yang sejak tadi memperhatikan Zelda dengan tatapan kagum mendesah kecewa.
"Apa lo heh! Mau marah lo?! Enak aja liatin cewek gue dengan gratis! Gue colok mata lo semua satu-satu coba heh!" emosi Adit.
"Haduh dit, pelit banget lo bagi-bagi kebahagian dikit lah dit" ucap salah satu siswa.
"Enak aja lo! Gue patahin kepala lo semua! Sana bubar bubar!" kesal Adit.
"Gue susah-susah dapetin dia dari nol banget. Eh lo semua pada tinggal nikmatin aje kampreeet dassar! Kalo lo semua kutu, gue pites!" emosi Adit sudah tidak bisa ditahan lagi.
"Ayok pergi" Adit menarik Zelda dengan kantong kresek yang masih ada di kepala Zelda.
"Awas lo semua!" tunjuk Adit pada semua siswa.
***
Adit membawa Zelda kedalam kelasnya. Setelah merasa kakinya berhenti, Zelda membuka kantong kresek itu dengan kasar."Maksud lo apaan tadi main masukin kepala gue kena kresek segala?! Emang gue apaan? Main di masuk-masukin aja gila!" kesal Zelda langsung menjabak rambut Adit keras.
"Wadaw Zelda rambut gue! Ini rambut gue udah di pomede in nanti kalau di jambak rambut gue lepek" rengek Adit.
"Ih gila dassar malah mikirin rambut" kesal Zelda yang semakin menjambak rambut Adit.
"Aduh aduh Zel sakit anjir" ringis Adit.
"BODO AMAT ANJIR, KESEL GUE SAMA LO" kesal Zelda dan meninggalkan Adit.
"Ehh yang tunggu! Aduh pusing deh cogan" Adit mengacak rambutnya frustasi.
***
"Kesel deh gue, dihari bahagia gue malah tu cowok bikin mood gua ancur" Zelda di sepanjang koridor terus menggerutu.
"KESEL IH POKONYA GUE GAK MAU NGOMONG SAMA DIA" Zelda membanting tasnya ke atas meja.
Citra dan Sesil yang tengah mengobrol terlonjak kaget.
"Buseet! Nyelow dikit dong" kesal Sesil yang sedang memegangi dadanya karna kaget.
Zelda tak menjawab. Tangannya mengepal kuat di atas meja sambil nafasnya naik turun menahan emosi.
Citra dan Sesil menghampiri Zelda dengan raut bingung "Kenapa dah lo masih pagi udah marah-marah aja? Nanti muka lo gampang tua lo kayak nenek-nenek" canda Citra.
"Diem dek kalian. Mau gue makan kalian berdua heh!?" ucap Zelda.
Sesil menutup mulutnya "Anjir! Galak banget punya sahabat" batin Sesil.
Ketiganya langsung hening seketika. Setelah dirasa Zelda sudah mulai membaik, Citra beranikan diri untuk bertanya "Lo mau kan nginep di rumah gue?"
"Ga"
"Kok gitu sih? Sama Sesil juga kok nginepnya"
"Ga"
"Ayolah! Orang tua gue lagi Semarang nemenin tante gue abis lahiran. Gue takut di rumah sendirian, jadi gue nyuruh lo sama Sesil buat nginep"
Zelda melirik Citra dan melihat muka memelas Citra.
"Ayolah lo nginep sekali aja. Please! Please!" mohon Citra sambil menangkupkan tangannya di depan dada.
"Gak usah sok memelas gitu ke gue" ketus Zelda.
"Makanya lo nginep ya"
Zelda menghembuskan nafasnya kasar "Ya"
Saking senangnya Citra langsung menggebrak meja yang membuat Zelda dan Sesil tersentak kaget. "Gue seneng banget. Akhirnya berha-" ucapan Citra terpotong karna mendapat tatapan tajam dari Zelda.
"Hampir aja gue keceplosan " batin Citra.
Tring!
Citra mengambil hp di sakunya dan mendapati notif.
081572611***
Gmn?Citra
Berhasil dong.081572611***
Baguus. Tq ya 😄Citra
Assyiap 😂Citra memasukan hp nya meliat Zelda yang sedang mencorat coret buku dan Citra hanya tersenyum kecil.
****
KAMU SEDANG MEMBACA
Zelda
FanfictionZelda. Perempuan dingin dan juga cuek yang mempunyai sejuta rahasia di dalam kehidupan nya itu dipertemukan dengan seorang laki-laki bernama Aditya. Ketidak sengajaan yang mempertemukan mereka berdua tanpa disadari membuat Adit menjadi penasaran de...