03. Bersalah

188 41 2
                                    

***

Zelda dan kedua sahabatnya yaitu Citra dan Sesil sedang berada dikantin,mereka sedang mengisi perut mereka yang lapar gara-gara pelajaran matematika yang menguras otak dan energi.

"Pusing bangett guee, pelajaran tadi bikin gua kehabisan energi gilaaaa gak suka"Sesil sedang memakan batagornya dengan perasaan yang kesal akibat pelajaran matematika tadi.

"Heeh bener,untung ajha nih otak gak meletus gara-gara matematika tadi, yah nggk Zel?"Zelda hanya mengangguk dan melanjutkan makannya.

***

"Udah belum? Kita kelas yuk bentar lagi bel nih"Citra berdiri dan pergi untuk membayar makanannya yang diikuti oleh Zelda dan Sesil.

"Duluan ajha, gue mau ketoilet"Citra dan Sesil pun hanya mengangguk"Iya"Zelda pun langsung berlalu meninggalkan kedua sahabatnya.

Setelah selesai Zelda keluar dari toilet dan pergi menuju kelasnnya karna sebentar lagi akan bel. Tapi saat ia sedang berjalan menuju kelasnnya...

"Heh!"dari arah belakang ada seorang perempuan yang mendorong tubuhnya kencang yang membuat Zelda terhunyung kedepan. Refleks Zelda memegang bangku yang ada disampingnya.

Zelda menoleh mengernyit bingung kepada perempuan yang mendorongnya. Dia Gina senior Zelda datang bersama Mimin dan Mita.

"Maksud lo apaan kemaren digendong sama Adit? Mau caper lo heh!?"bentak Gina sambil menunjuk kewajah Zelda.

Zelda hanya menatap Gina datar. Jadi seniornya ini marah gara-gara melihat Adit menggendongnya kemarin?

"Heh!"Gina memegang dagu Zelda kuat "Gue peringatin sama lo, mulai sekarang jauhin Adit kalau ko gak ikutin apa kata gue lo bakal tau akibatnya"Gina menjambak rambut Zelda"Ngerti lo?"dan kini menarik rambut Zelda kencang membuat Zelda meringis.

Siswa siswi yang melihat kejadian itu hanya meringis kasihan kepada Zelda tanpa bisa menolong nya, tidak ada yang berani menolong Zelda karna Gina adalah anak dari kepala sekolah. Satu-satunya orang yang bisa melawan Gina ialah Alfi anak dari pemilik sekolah ini.

Dari arah kejauhan ada seseorang yang menatap tajam ke arah Gina dan Zelda. Ia berjalan cepat menghampiri mereka dengan tangan yang mengepal menahan amarah.

"Lepasin dia"desis Alfi. Menatap tajam Gina.

Zelda yang mendengar suara Alfi menatap balik tajam cowok itu.

Alfi mengambil tangan kanan Gina yang membuat sang pemilik meringis.

"Aww sakit"Gina meringis kesakitan mencoba melepaskan tangannya dari gengaman Alfi. Namun nihil genggaman Alfi justru semakin kuat.

Mimin dan Mita pun tidak berani menolong Gina karna melihat kemarahan dari Alfi.

"Lepasin jambakan lo, baru gue lepasin tangan lo!"

"Lo belain dia?"Gina syok mendengar menuturan Alfi. Karena tidak pernah terpikir jika Alfi akan membela Zelda.

"Gak usah banyak bacot, lepasin jambakannya atau gue patahin nih tangan?"gertak Alfi menatap tajam Gina.

Karna merasa tangannya semakin sakit, akhirnya ia melepaskan tangannya dari rambut Zelda dan Alfi pun melepaskan tangan Gina.Gina menatap tajam ke arah Alfi.

"Kali ini lo lolos, liat ajha nanti urusan kita belum selesai"tunjuk Gina ke arah wajah Zelda.

Setelah itu Gina pergi meninggalkan Zelda dan Alfi yang diikuti oleh Mimin dan Mita.

"Lo gapapa?" Alfi meraih pundak Zelda.

Zelda langsung menepisnya dengan kasar.

"Lo gapapa kan? Ada yang sakit? Maaf gue  belum bisa jagain lo dengan baik" Alfi menundukan kepalanya, rasanya Alfi ingin memeluk Zelda saat ini, masa bodo jika ia masih ada di lingkungan sekolah Alfi hanya khawatir terhadap adiknya yang di perlakukan seperti itu.

ZeldaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang