08. Sebuah lagu

165 32 0
                                    

***

Zelda dan yang lainnya tengah berkumpul membentuk lingkaran ditemani api unggun dengan suasana yang dingin. Semua murid terlihat bahagia tapi tidak dengan Zelda yang sedari tadi hanya diam.
"Ada yang bawa gitar disini?" tanya Pak Firman kepada semua murid.

Banyak yang mengacungkan tangan. "Lumayan juga yah"

"Mending gini ajha yang bawa gitar nanti satu persatu maju kedepan sambil nyanyi biar adil semua, yang lainnya juga boleh ikutan nyanyi" usul Bu Mira yang direspon anggukan oleh semua murid.

"Oke saya setuju. Nah siapa yang mau duluan tampil?" Pak Firman menatap semua murid yang ada di tempat kemping.
"Saya pak"

"Oh Adit silahkan maju kedepan dan hibur teman-temanmu, mau lagu apa?"

"Hmm lagu Jazz - Kasmaran" Adit tersenyum.

"Cinta mulu kamu mah dit" sewot Pak Firman.

"Yah gapapa atuuh pak, biasa anak muda bapak mah kaya yang gak pernah muda ajha" Pak Firman yang mendengar ucapan Raka hanya menggelengkan kepala.

"Iya-iya terserah kalian ajha" ucap Pak Firman sewot.

"Yaudah mulai ajha yah lagunya" Adit menarik nafasnya dan mulai bernyanyi. Zelda yang mendengar suara merdu Adit langsung menoleh dan menatap Adit yang juga menatapnya.

Aku disini padamu
Sekali lagi padamu
Kubawakan rindu yang kau pesan
Utuh...

Adit menatap Zelda dalam.

Aku disini untukmu
Sekali lagi untukmu
Percayalah tak perlu lagi kau
Gundah...

Pun aku merasakan getaranmu
Mencintaiku seperti ku mencintaimu
Sungguh kasmaran aku kepadamu...

Hidup adalah tentangmu
Selalu saja tentangmu
Sepertinya kau adalah candu bagiku...

Kau buat aku tak mampu
Selalu saja tak mampu
Menahan perasaanku atas dirimu...

Pun aku merasakan getaranmu
Mencintaku seperti ku mencintaimu
Sungguh kasmaran aku kepadamu...

Mata Adit tak lepas dari Zelda, Adit terus menatap Zelda dalam.

Pun aku merasakan getaranmu
Mencintaiku seperti ku mencintaimu
Sungguh kasmaran aku kepadamu...

Pun aku merasakan getaranmu
Mencintaiku seperti ku mencintamu
Sungguh kasmaran aku kepadamu...

Pun aku merasakan getaranmu
Mencintaiku seperti ku mencintaimu
Sungguh kasmaran aku kepadamu...

Adit pun menyelesaikan lagunya dengan tersenyum lebar "Makasih" Adit kembali ketempat duduknya.

Zelda yang sedari tadi merasakan bahwa Adit beda dari biasanya. Dari awal Adit memulai lagunya sampai menyelesaikan lagunya mata Adit tak lepas dari Zelda sampai Citra dan Sesil pun menyadarinya.

Sesil menyenggol lengan Zelda sambil berbisik "Adit dari tadi liatin lo mulu"
Zelda hanya mengedikan bahunya "Gak peduli"

"Zel, gini ya udah saatnya lo buka hati lo, jangan terus-terusan terjebak di masa lalu Zel" Citra menarik nafasnya menghembuskan nya dengan pelan dan melanjutkan omongannya "Gue ngerasa kalo Adit itu beda dari yang lain Zel, gue liat Adit itu tulus sama lo, lo jangan berpikiran kalo semua cowok itu sama NO! Zelda, semua cowok itu gak sama. Lo gak usah takut, apa salahnya lo nyoba dulu?" Citra tersenyum manis.

ZeldaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang