09. Sarapan

144 32 0
                                    

***

"Ze, lo masih punya stok baju ganti gak" tanya Citra sambil mengelap tubuh Zelda yang basah dengan handuk.

Zelda menggeleng "Gak. Semuanya kotor"

"Terus gimana donk, gue takut lo masuk angin Zel" Citra menatap Zelda khawatir.

"Udah gapapa" Zelda tersenyum tipis.

"ZELDA!! KELUAR LO" seseorang berteriak dari luar.

"Siapa sih berisik amat" gerutu Sesil.

Zelda mengedikan bahu dan berdiri berjalan keluar tenda dan melihat Adit dkk sedang berdiri didepannya.

"Apa sih" Edo hanya menyengir.

"Hehe nggak cuma tadi disuruh kumpul buat persiapan pulang nanti" Zelda mengangguk.

Zelda menoleh kebelakang "Disuruh kumpul" Citra dan Sesil mengangguk dan keluar dari tenda.

"Ehh Zel baju lo ko basah? Kenapa tuh?" Edo melotot memperhatikan baju Zelda yang basah.

Adit mengernyit "Kenapa?"

"Di siram sama si jalang Gina, gara-gara disangka Zelda deketin Adit"

Adit melotot mendengar ucapan Sesil "Serius?"

"Ya ampun dit" Edo menepuk bahu Adit "Gue aneh deh sama cewek-cewek yang ngejar lo, emang apa sih spesialnya Aditya Devano sampai di kejar-kejar gitu padahal kan gantengan tetep gantengan gue gitu" Edo merapikan jambulnya.

Rangga mendelik "Jijik lo do, ganteng darimana nya coba?"

"Kalau gantengnya diliat dari lubang sedotan deh bisa jadi, ehh malah makin parah ketangnya" semua orang yang mendengar ucapan Raka langsung ketawa terbahak kecuali Edo yang hanya memasangkan muka tekuknya sedangkan Zelda hanya tersenyum tipis.

"Ehh udah udah, katanya disuruh kumpul sama Pak Firman"

"Ehh iyah yuk kita kesana" Citra dan Sesil belalu yang diikuti oleh Rangga, Raka, Rizky, Rifqy, dan Edo. Tinggal Adit dan Zelda yang ada disitu.

Adit menatap Zelda dengan perasaan bersalah "Zel"

Zelda menoleh "Ya"

"Maafin gue ya"

Zelda mengernyit "Buat?"

"Gara-gara gue lo jadi kaya gini"

"Gapapa" Zelda tersenyum tipis "Yuk kita susul mereka" Zelda menarik tangan Adit.

Adit terdiam. Merasakan dinginnya tangan Zelda. Didalam hati Adit tersenyum bahagia. Kini Zelda yang dingin perlahan menjadi Zelda yang hangat.

***

"Rak, ya ampun lo bisa diem gak sih, grasak grusuk mulu perasaan daritadi" Rangga kesal karna dari tadi didalam bus Raka tidak bisa diem.

"Gue lagi nyari hp gue dimana yah gue lupa" Raka menggaruk kepalanya.

"Lo inget-inget coba bikin ribet wae ih"

"Eweh steh poho urang teh"

"Teangan dina saku maneh coba" Raka memeriksa saku celananya dan merasakan ada yang mengganjal disakunya pas ia buka ternyata hpnya.

"Ada gak?"

Raka mengeluarkan hp dari sakunya "Hehe, ini deh ada disaku gue tadi kan gue sendiri yang nyimpen"

Rangga menatap Raka datar dan langsung menjitak kepala Raka keras "Bego njir, ngariwehkeun wae maneh mah"

"Hehe, sorry sorry"

ZeldaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang