Fourth

4.9K 665 32
                                    

"Chaeyoung,"

Chaeyoung yang tengah sibuk menata pakaian yang digantung berjajar itu menoleh, melihat siapa yang mendatangi butiknya di pagi hari, bahkan di saat ia belum membalik tanda 'close' menjadi 'open' pada pintu.

"Tante?"

Wanita paruh baya itu tersenyum menatap Chaeyoung yang kebingungan.

"Kaget, ya, calon ibu mertuamu datang?"

Mendengar kata 'ibu mertua' membuat Chaeyoung hanya bisa tersenyum kecut.

"Apa kau tidak akan mempersilakan tante untuk duduk?"

Chaeyoung baru sadar bahwa ia masih membiarkan ibu dari mantan kekasihnya itu berdiri.

"Oh iya, silakan duduk di sebelah sini."

Chaeyoung kemudian memimpin jalan menuju pintu ruangannya yang berada di samping kasir lalu mengajak ibu Jungkook masuk dan duduk di kursi tamu.

Setelah keduanya duduk, suasana menjadi hening. Chaeyoung masih bingung, tidak tahu apa tujuan ibu Jungkook menemuinya dan ia tidak terlihat ingin bertanya karena pasti tidak jauh dari perihal perjodohan.

"Tante mohon, kau mau ya, menikah dengan Jungkook?"

Benar dugaan Chaeyoung, pasti kalimat ini akan selalu ia dengar, baik dari orang tuanya maupun orang tua Jungkook.

"Tante,"

"Kalian sudah berpacaran selama tiga tahun, tante tidak mengerti masalah sebesar apa yang bisa sampai membuat kalian putus? Apa kalian sudah tidak saling mencintai?"

"Walau berpacaran sampai sepuluh tahun pun tante, bila kami tidak ditakdirkan bersama, pasti akan berpisah juga."

"Chaeyoung,"

"Aku dan Jungkook tidak berjodoh tante, jangan paksa kami untuk menikah."

"Bagaimana bisa kau seyakin itu? Apa kau sudah tidak mencintai Jungkook?"

Chaeyoung membisu. Entah kenapa ia tidak bisa menjawab pertanyaan itu. Baik jawaban jujur atau bohong, ia tidak bisa mengucapkannya.

"Apa anak tante menyakiti hatimu? Apa yang ia telah lakukan?"

Selingkuh. Andai saja Chaeyoung bisa dengan mudah mengatakannya. Tapi ia tidak mungkin menjelekkan Jungkook di depan ibunya.

"Jawab, Chaeyoung, apa salah Jungkook?"

.

.

.

"Satu, dua, tiga, empat, lima, enam, tujuh, delapan."

Jungkook memperhatikan gadis berambut coklat yang sedang serius mengajari anak-anak muridnya menari balet. Dengan tubuh yang lentur, ia menari sambil tersenyum bahagia. Jungkook yang sempat tanpa sadar ikut tersenyum pun kembali mengingat tujuan awalnya menemui gadis itu, Lisa.

"Baiklah, untuk hari ini dicukupkan dulu. Hafalkan gerakan yang sudah kakak ajarkan tadi ya."

Setelah melihat anak-anak murid Lisa pulang, Jungkook baru bisa memasuki ruangan latihan itu, menghampiri Lisa.

"Hai, Lis."

Lisa yang sedang melepaskan sepatu baletnya itu mendongak dan mendapati Jungkook berdiri di depannya.

"Jungkook?" Lisa langsung berdiri tegak setelah memasang sepatu ketsnya kembali. "Wah, tumben sekali kau mengunjungiku."

Jungkook tersenyum saja menanggapi ucapan Lisa.

Reconnect ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang