Chaeyoung meletakan sepasang sumpit pada masing-masing mangkuk berisi bokkeumbap dan segelas susu di atas meja lalu melepaskan apron yang ia kenakan dan menggantungkannya di samping lemari dapur. Setelah mencuci tangannya, ia lalu mengambil tasnya dan berjalan menuju pintu kamar Jungkook.
"Aku tahu kau sudah bangun," ujar Chaeyoung tepat di depan pintu kamar Jungkook, namun tidak ada jawaban.
TOK TOK
"Bangun dan sarapan, Jungkook."
Masih belum ada suara dari dalam kamar Jungkook.
"Baiklah, terserah kau mau makan atau tidak, yang pasti aku sudah membuatkan sarapan untukmu. Aku tidak mau bertengkar lagi denganmu, jadi kumohon agar kau keluar dan memakan sarapanmu. Aku berangkat."
Chaeyoung pun menghela napas kesal lalu berjalan keluar dari rumah. Setelah terdengar suara pintu ditutup, Jungkook akhirnya perlahan keluar dari kamarnya. Ia sedikit mengintip ke arah pintu keluar untuk memastikan bahwa Chaeyoung sudah benar-benar pergi. Hingga beberapa saat kemudian, Jungkook menyadari bahwa sikapnya ini cukup aneh.
Apa yang sedang kulakukan? Kenapa aku justru menghindari Chaeyoung? Sadarlah Jungkook, kenapa kau bertingkah begini?
Jungkook pun akhirnya berjalan menuju meja makan lalu duduk di kursi sambil menatap sarapan yang telah disediakan Chaeyoung.
"Chaeyoung sekarang adalah istriku, dia menyediakan sarapan untukku karena dia hanya menjalankan tugasnya sebagai istri, ya benar," Jungkook bergumam sambil mulai menyuapkan sarapan ke dalam mulutnya.
Akan tetapi, setelah menelan makanannya, Jungkook kembali terdiam. Ia merasa tingkahnya akhir-akhir ini sangat kekanakan. Ia jadi lebih mudah emosi pada Chaeyoung, apalagi bila masalah itu menyangkut dekatnya Chaeyoung dengan lelaki lain.
Benar-benar. Aku ini kenapa? Kenapa aku jadi sering emosi?
Di tengah lamunannya, Jungkook mendadak teringat perkataannya pada Taehyung.
"Aku lebih senang kalau Chaeyoung melupakanku dan menemukan pria yang lebih baik."
Jungkook tersenyum miris mengingat perkataannya pada Taehyung yang terdengar sangat percaya diri itu. Kini Jungkook pun menyadari, bahwa sebenarnya kalimat itu ia ucapkan bukan karena ia percaya diri untuk melepaskan Chaeyoung, justru sebaliknya, sejujurnya ia sangat takut untuk melepas Chaeyoung pada pria lain. Karena itulah, akhir-akhir ini Jungkook mudah emosi melihat kedekatan Chaeyoung dengan Jaehyun.
"Apa selama ini aku cemburu? Dasar bodoh, padahal aku sudah berjanji pada diriku sendiri bahwa aku tidak akan cemburu melihat Chaeyoung dengan pria lain," Jungkook bergumam lagi.
Jungkook pun kini mulai gusar dan menggaruk-garuk kepalanya. Ia beranjak dari tempat duduknya lalu berjalan-jalan di sekitar meja makan.
"Ini tidak bisa dibiarkan, aku tidak boleh seperti ini, Aku sudah berjanji akan membiarkan Chaeyoung mencari pria lain yang lebih baik dariku."
.
.
.
"Maaf ya, tiba-tiba mengunjungimu tanpa memberitahu dulu," ujar Chaeyoung sambil duduk di kursi taman rumah sakit. Sementara itu, Jaehyun yang baru datang masih dengan jas putihnya duduk di samping Chaeyoung.
"Tidak apa-apa, lagipula hari ini aku sedang tidak sibuk. Memangnya ada apa?" tanya Jaehyun.
"Aku ingin membalas kebaikanmu karena sudah mengembalikan ponselku."
KAMU SEDANG MEMBACA
Reconnect ✓
RomanceKeduanya telah sepakat untuk putus. Tapi ternyata takdir kembali menyatukan mereka. Lebih cepat dari yang mereka bayangkan dan dengan cara yang tak mereka duga. ©deardiany 2018-2019 [29 Agustus 2018 - 10 November 2019] #1, #2, #3, #5, #6, #7, #8, #9...