Langkah Jungkook berhenti di depan sebuah pintu bertuliskan 'ruang pertemuan'. Jungkook merapikan kemeja dan jasnya sejenak di depan pintu ruangan tersebut sebelum bersiap untuk masuk ke dalamnya. Hari ini adalah hari dimana ayahnya akan mengumumkan kepada seluruh petinggi dan staff perusahaan JK motors bahwa perusahaan akan diambil alih oleh Jungkook. Setelah merasa pakaiannya sudah rapi, seorang pria yang merupakan sekretaris ayahnya itu membuka pintu ruang pertemuan tersebut, mempersilakan Jungkook untuk masuk.
Sesampainya di dalam, Jungkook langsung membungkuk memberi hormat kepada para petinggi perusahaan dan pemegang saham yang duduk di ruang pertemuan itu.
"Ini adalah, Jeon Jungkook, anak kedua saya yang sebagaimana telah saya sebutkan tadi, dia akan menjadi direktur utama yang baru di perusahaan ini."
"Halo semuanya, selamat siang, saya Jeon Jungkook yang akan menjadi penerus ayah saya untuk memimpin perusahaan. Semoga saya bisa menjalankan amanat ayah saya sebagai direktur utama dan saya sangat mohon bantuannya dari anda semua karena saya masih banyak kekurangan. Semoga kita semua bisa bekerja sama dengan baik, mohon bantuannya," ujar Jungkook kemudian kembali membungkuk.
Para petinggi dan pemegang saham yang duduk di ruangan tersebut serempak bangkit lalu memberikan tepuk tangan yang meriah untuk Jungkook, pemimpin baru mereka yang masih muda itu. Setelah perkenalan itu, Jungkook ikut bergabung dalam rapat perdana perusahaan dengan dirinya sebagai pemimpin perusahaan.
Setelah beberapa jam lamanya rapat berjalan, akhirnya selesai juga dan Jungkook keluar dari ruangan pertemuan terlebih dahulu kemudian ditemani oleh sekretaris ayahnya, yang tentunya kini menjadi sekretarisnya.
"Jadi, apa yang pertama harus kulakukan, sekretaris Kim?" tanya Jungkook kepada sekretarisnya, Kim Seokjin.
"Untuk sekarang, biar saya antarkan anda ke ruangan anda yang baru, mari ikuti saya," jawab Seokjin.
Jungkook pun mengikuti sekretarisnya yang sudah berjalan terlebih dahulu untuk menuntunnya ke ruangannya yang baru sebagai pemimpin perusahaan. Ia pun berjalan sambil melihat-lihat gedung yang kemudian akan menjadi perusahaan tempatnya bekerja, walau sebenarnya ini bukan keinginannya, melainkan keinginan ayahnya. Tapi walau bagaimanapun, ia tidak bisa lagi menolak keinginan ayahnya, mengingat terakhir kali Jungkook membantah dan bertengkar dengan ayahnya, justru ayahnya berujung masuk rumah sakit karena penyakit jantungnya kambuh. Jungkook tidak mau menjadi anak yang durhaka.
Dengan langkah pelan, Jungkook mengikuti Seokjin hingga ia sampai di sebuah ruangan yang berada di lantai dua, selantai lebih rendah dari ruang pertemuan tadi.
"Silakan masuk, Pak direktur. Ini ruangan anda."
Setelah Seokjin membukakan pintu, Jungkook berjalan memasuki ruangannya yang cukup besar. Ruangan itu cukup nyaman, terdapat meja dan kursi kerja tentunya, sofa dan meja kecil untuk pertemuan dan yang paling disukai Jungkook adalah terdapat jendela besar yang memperlihatkan pemandangan sekitar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Reconnect ✓
RomanceKeduanya telah sepakat untuk putus. Tapi ternyata takdir kembali menyatukan mereka. Lebih cepat dari yang mereka bayangkan dan dengan cara yang tak mereka duga. ©deardiany 2018-2019 [29 Agustus 2018 - 10 November 2019] #1, #2, #3, #5, #6, #7, #8, #9...