"Aileen sudahlah, kau sudah berusaha sangat keras"
Krauk krauk...
Kyra yang sangat lincah mengunyah snack sedang menunggu Aileen yang memaksakan diri untuk memperdalam satu teknik andalannya. Ia ingin menerapkan ini pada Axel.
Kyra memberi tambahan pada gurunya untuk memperdalam teknik ini.
Pak Zie adalah guru Aileen yang mempunyai keturunan China. Dia adalah guru terbaik. Sikapnya yang tenang dan telaten dalam mengajar muridnya, sangat disegani banyak orang.
"Kurasa kau tidak boleh dengan ambisi jika bertanding dengannya" -Pak Zie
"Tidak pak, dia adalah perempuan yang sangat emosional. Jika aku bertarung dengannya dengan tenang, aku akan kalah" -Aileen
"Kau salah nak, hal paling utama dari seni beladiri bukanlah tekniknya, melainkan pengembangan karakter dan watak dari praktisinya" -Pak Zie
Sun Tzu, pengarang buku 'The Art of War' mencerminkan jiwa beladiri adalah cinta damai dan anti kekerasan.
.........
Ezra yang sedang memerhatikan Axel saat ini otaknya berputar putar memikirkan bagaimana cara mendekati gadis yang dipandanginya sekarang.
Ini bukan perasaan cinta, Ezra hanya memiliki rasa ingin tahu yang besar terhadap kisah dari gadis malang ini.
Bukan orang normal jika setelah melihat orang yang menangis dengan hebat tidak menanyakan penyebabnya.
Sebenarnya kemarin, Ezra sangat ingin bertanya pada Axel. Namun ia menahannya, karena ia harus memulai ini dengan perlahan agar semuanya berjalan lancar.
.........
Setelah selesai berlatih basket, Ezra menuju parkir motor untuk segera pulang. Ia terkejut saat melihat Axel yang masih berdiri menunggu jemputan.
'Dia menunggu apa, bukankah dia selalu dijemput sangat awal' -Ezra
Ezra yang sangat penasaran menghampiri Axel.
Tanpa banyak bicara ia langsung menarik tangan Axel dengan kasar.
"Ayo kita pulang!" -Ezra
"Lepaskann!" -Axel
Entah apa yang membuat Axel selalu tidak bisa melawan Ezra.
Ezra tidak membawanya pulang kerumah, namun ia mengajak ke secret roomnya lagi. Tidak tau kemana jiwa Axel yang asli. Dia seolah terhipnotis oleh Ezra, ia selalu menurut kemanapun Ezra megajaknya.
"Hehh! Lihatlah dirimu! Kenapa kamu mau kuajak kemari?" -Ezra
"Heii jaga mulutmu! Aku bukannya mau kau ajak kemanapun. Aku hanya suka dengan... " -Axel
Axel langsung menghentikan kata katanya. Tingkahnya sangat gelagapan dan gugup saat ini. Ezra yang tidak pernah melihat moment langka ini menahan tawanya.
"Pfft... Aku tahu aku tahu tenanglah kau tidak perlu salah tingkah seperti itu" -Ezra
"Ezra, aku ingin tinggal disini"
-WW 🙏💖

KAMU SEDANG MEMBACA
Accept Me!
Random"A a ada apa ini se benarn... " -Ezra "Ezra jawab aku! Kenapa aku selalu lengah saat dihadapanmu! Kau selalu menghalangiku untuk menghajar seseorang. Padahal tidak ada satupun orang yang berani menahanku?!. Dan bodohnya aku, aku malah tidak melawanm...