••• 19 •••

8 0 0
                                    


Zraa! Apa kabar nih!"

Alan nenepuk pundak Ezra dari belakang lalu ikut berjalan disampingnya.

"Baik, gimana pekerjaanmu?" -Ezra

"Aku sukses zra, setelah magang jauh - jauh akhirnya terwujudkan juga impianku" -Alan

"Wahh syukurlah, jadinya dimana?" -Ezra

"Konstruksi pembangunan di Sumatra. Aku akan pergi kesana setelah seminggu ini" -Alan

"Bagaimana keluargamu?" -Ezra

"Ayah ibuku menyetujuinya, tenang....  mereka bukanlah tipe orang tua yang memanjakan anaknya. Bahkan tidak ada rasa khawatir diantara mereka saat aku bilang mau kerja di Sumatra. Keterlaluan sih" -Alan

"Bwahahahahaha...... Mereka sebenarnya khawatir padamu, tapi tidak memperlihatkannya. Jika mereka memperlihatkan kekhawatirannya, itu malah akan membuatmu belum siap pergi kesana" -Ezra

"Benar juga. Broo! Kita akan menghabiskan masa - masa terakhir kita mulai hari ini. Ayo kita sering pergi bersama!" -Alan

"Mmm.... Aku tidak mau" -Ezra

"Kenapa" -Alan

"Jika kau tidak mentraktirku" -Ezra

"Ahhh.... Kau selalu saja seperti ini. Baiklah! Aku sekarang memegang banyak uang! Kita akan bersenang senang yuhuuuu~~~" -Alan

Alan melonjak lonjak seperti anak kecil. Ezra yang sudah terbiasa dengan tingkah temannya ini selalu menanggapinya dengan hanya menggelengkan kepalanya.

.........

Sepulang sekolah....

"Zra! Gantilah pakaian setelah ini lalu kita akan pergi ke suatu tempat!" -Alan

"Wahhh kau selalu penuh kejutan. Baiklah! Aku akan kerumahmu" -Ezra

Sesampainya di EXr Ezra terlihat sangat terburu buru mengganti pakaiannya. Axel tidak biasa melihat hal semacam ini.

"Zra, mau kemana?"

"Tidak"

"Apa kau luang?"

"Kenapa?"

"Antar aku ke restaurant itu"

"Kau mau hari ini ya, maaf aku tidak bisa"  Ezra hanya menjawab pertanyaan Axel dengan kata - kata yg singkat. Dan setelah jawaban terakhir, ia mengambil jaketnya dan terburu buru keluar mengambil motornya.

'Dasar!' umpat Axel dalam hati

Axel memgambil teleponnya

"Darren, bisa datang ke EXr?"

..........

"Wahh kau cepat sekali! Ayo kita pergi" Alan merangkul pundak Ezra dengan semangat, mereka pergi bersama membawa mobil Alan. Alan mengajak Ezra ke tempat yg berada di tepi sungai.

"Mm... Ini sangat sederhana" -Alan

"Wahh ini malah sangat menyenangkan. Aku suka suasana ini" -Ezra

Mereka berbincang bersama sambil menikmati teh dengan dikelilingu para angsa.

"Zra, dulu kamu punya musuh bebuyutan kan"

"Axel?"

"Ya dia! Bagaimana hubunganmu dengannya"

"Entahlah lan, rasanya aku malas kalau membicarakannya"

"Malas? Hahaa... Kukira kau akan emosi jika membahasnya"

"Dia tidak tau balas budi! Aku menolongnya tapi dia malah mementingkan yang lain!"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 11, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Accept Me! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang