Bugh...
"Wahhh.... Kau mau sekarang ya" -Aileen
Tanpa banyak bicara Axel mulai menyerang gadis itu tanpa ada cela. Aileen pun mengimbangi gerakan Axel dengan agak kesusahan. Sebenarnya ilmu beladiri Axel 2 tingkat lenih tinggi dari Aileen.
Mereka bertarung seperti 2 orang lelaki yang tersulut emosi. Semua siswa melihat mereka yang sedang beraksi. Ezra yang melihat itu masih tetap diam menunggu waktu yang tepat untuk mencari cela agar bisa memisahkan mereka. Ezra sekarang tengah berpikir untuk segera menyudahi ini semua.
.................................15..............................
Setelah beberapa menit berlalu, akhirnya Ezra mendapat sedikit cela dari perkelahian mereka. Ia langsung menyerobot dan menengahi mereka. Ia berbalik kearah Axel sambil mencekeram tangan Axel dan menariknya dengan kasar.
Seperti biasa, Ezra membawa Axel kebelakang sekolah untuk mendapat sebuah hukuman.
Brakk....
Ezra selalu menghantamkan tubuh mungil itu ke tembok sekolah.
"Lagii!!!"
"Apa kau belum puas?"
"Kau tahu, saat kau bertarung tadi kau terlihat seperti iblis!!"Sontak kata - kata itu membuat Axel sangat jengkel.
Plakk...
Kali ini Axel tak tinggal diam. Dia meloloskan pukulannya tepat pada pipi Ezra.
"Cukup!!! Aku tidak tau apa maksudmu selalu melakukan ini padaku. Biarkan aku melakukan semauku! Jangan mempedulikanku Ezra! " -Axel
Ezra tiba - tiba terdiam dan seakan ada sebuah pisau yang menusuk hatinya saat ini. Entah mengapa hatinya terasa sakit saat mendengar ucapan itu.
Axel yang tidak pernah melawan saat dihukum Ezra kali ini melontarkan kata kata yang menyakitkan bagi Ezra. Bahkan melebihi sakitnya pukulan Axel pada pipinya.
Darren yang daritadi berusaha mencerna apa yang terjadi kini mulai mendekat.
"Ezra, kenapa kau nelakukan ini dengan kekerasan?" pertanyaan dengan suara lembut itupun keluar.
"Tidak usah ikut campur!" -Ezra
Darren hanya mengulas senyumnya dan menggandeng tangan Axel untuk dibawanya pergi.
Darren membawa Axel pergi keluar dari sekolah. Mereka juga sudah diizinkan guru karena guru sudah merasa jenuh dengan tingkah laku Axel.
Aileen lah yang diurus di BK, siapapun dan apapun perkaranya jika bertengkar dengan Axel, selalu lawan Axel yang jadi bahan pembicaraan dan dianggap sebagai akar munculnya permasalahan. Karena jika kau tidak mau diganggu maka jangan mengganggu. Itulah prinsip SMK Yarsa terhadap Axel.
........
"Heiii kau suka taman ini?" -Axel
"Yaa aku suka sekali" -Darren
"Kau tau, tidak jauh dari sini ada rumahku dan aku juga setiap sore pergi kesini" Ini bukanlah Axel yang kita kenal. Jika kalian dapat melihat ekspresinya saat ini, kalian akan menganggap dia adalah orang lain.
"Aku senang jika kau tersenyum begitu" Darren sangat beruntung karena mungkin hanya dia yg dapat melihat wajah Axel yang berseri seri saat ini.
'Aku tidak tau apa yang membuatku senyaman ini saat berada disampingnya dan suasana hatiku membaik dengan cepat' pikir Axel sambil menundukkan kepalanya karena malu untuk menatap Darren.
"Mmm... Terima kasih" -Axel
"Untuk apa?" -Darren
"Sudah membawaku pergi" -Axel
Darren tidak menghiraukan kalimat terakhir yg diucapkan Axel. Ia berbalik mengambil sesuatu yg ada ditasnya sekarang.
"Biola?" -Axel
"Apa menurutmu ini piano?" -Darren
Axel tersenyum geli saat mendengar lelucon garing dari Darren.
Darren pun memainkan sebuah musik yang membuat semua burung yg ada ditaman ini berhenti berkicau seakan memberi kesempatan kepada sang maestro untuk bermusik.
"Pejamkan matamu dan nikmati alunannya" -Darren
Axel memejamkan matanya dan berusaha mencerna nada demi nada yg baru ia kenali beberapa minggu lalu. Ia merasa dirinya sangatlah tenang.
Tiba - tiba Darren berdiri sambil memasukkan biolanya dalam tas.
"Maaf. Aku harus pergi, suasana hatimu sudah baik? Aku akan mengantarmu di gang itu, ayo" -Darren
Axel sangat kesal, sebenarnya ia masih ingin memanfaatkan waktu ini dengan baik dan sedikit lama. Ia ingin suasana hatinya tenang dalam waktu yang lama. Selalu saja terusik.
Sesampainya di depan gang
"Darren, apa aku boleh tau rumahmu? Mmm... Bukan apa - apa itu karena aku sangat ingin melihat lukisanmu" -Axel
"Boleh! Jika ada waktu aku akan mengajakmu" -Darren
..........
"Ezraa! Kau akan merusaknya!" -Axel
Ezra sedang mengayuh alat olahraga orbitrak dengan sangat kencang sampai berjuta juta tetesan keringat jatuh dari sekujur tubuhnya. Sambil memasang muka garang seperti singa yang sedang lapar.
Ezra yang baru mengetahui kedatangan Axel beranjak mendekati dengan tatapan menyeramkan.
"Darimana hah?!" -Ezra
"Dari taman dekat rumahku" -Axel
"Dengan lelaki feminim itu?!!" -Ezra
"Jaga mulutmu! Ya! Aku bersamanya dan dia memainkan biola untukku!" -Axel
"Ciihh... Apa peduliku" -Ezra
Ezra pun pergi dan melanjutkan aktivitas olahraganya. Axel sedang tiduran sambil memainkan hpnya. Ezra yg melihat itu tengah berpikir.
'Aku sudah mengetahui kisah hidupnya dan kurasa itu sudah lengkap. Jika tidak pun aku sudah dapat mengerti sendiri. Dan artinya rasa penasaranku sudah terjawab. Lalu apa lagi'
"Bodoh! Sampai kapan kau tinggal disini hah?" -Ezra
"Mungkin..... Selamanya?" -Axel
"Hahhh!!!????!!"
-WW
Makasih 😘
Mohon maaf 🙏

KAMU SEDANG MEMBACA
Accept Me!
Diversos"A a ada apa ini se benarn... " -Ezra "Ezra jawab aku! Kenapa aku selalu lengah saat dihadapanmu! Kau selalu menghalangiku untuk menghajar seseorang. Padahal tidak ada satupun orang yang berani menahanku?!. Dan bodohnya aku, aku malah tidak melawanm...