"Ezra, aku ingin tinggal disini""Apa maksudmu?" -Ezra
"Bodoh! Apa kau masih belum mengerti!" -Axel
"Mm.. Baiklah kau boleh tinggal disini. Tapi keluargamu?" -Ezra
"Aku tidak punya keluarga. Aku akan pulang sekarang untuk mengemasi barang - barangku dan nanti malam aku mulai tinggal disini" -Axel
"B b baiklah"
Ezra yang masih ternganga dengan keputusan Axel tidak bisa menolaknya. Harusnya Ezra malah senang karena Ezra dapat lebih dekat dengannya dan ia akan segera tahu kehidupan sebenarnya dari gadis emosional ini.
"Antar aku pulang" -Axel
.........
"Bibi! Kemana Axel pergi?" -Alvi
"Dia tadi bersikeras untuk tinggal dirumah temannya pak" -Bibi
"Anak itu benar benar!" -Alvi
Ayah Axel langsung memerintahkan bodyguardnya untuk membawa anaknya pulang.
Alvi yang geram dengan tingkah anaknya, langsung turun tangan untuk ikut mencari.
Tidak lama kemudian telepon Alvi bergetar.
Drrt.... Drrttt...
"Halo"
"Bapak harus bersiap sekarang, karena anda harus tiba di bandara sebelum jam 9 malam"
"Argghh!"
Tuutt... Alvi langsung mematikan panggilannya dan memerintahkan sopir untuk putar balik kembali kerumah.
.........
"Tidak! Aku tidak mau pulang!"
"Axel, ayahmu memerintahkan kami untuk membawamu pulang"
"Tidak akan!"
Ezra yang bingung apa yang harus dia lakukan sekarang sedang memikirkan seribu cara untuk menyelesaikan permasalahan ini.
'Ck, gadis ini merepotkan' gumam Ezra.
"Halo pak, saya sudah menemukan anak anda, tapi dia bersikeras untuk tinggal di sebuah bangunan besar yang tersembunyi di dalam gang"
"Biarkan aku yang bicara! Ayah, aku baik - baik saja disini kumohon ijinkan aku tinggal disini" -Axel
"Ayah tidak tahu keadaanmu sekarang Axel. Ayah hanya ingin bilang, ayah akan pergi ke Jepang untuk sebuah pekerjaan. Ayah akan kembali 1 tahun lagi"
"Kenapa ayah tidak memberitahuku sebelumnya"
"Ayah tidak sempat memberitahumu"
'Tidak masuk akal! Memberitahu seperti itu saja tidak sempat. Keterlaluan!' kesal Axel dalam hati.
"Ayah dengar kau tinggal bersama Ezra. Ayah sudah mengetahui informasi tentangnya. Dia dari keluarga baik, kau tinggal di secret roomnya yang berisi berbagai alat olahraga. Ayah senang kau ingin tinggal disana, jiwamu akan semakin terbiasa. Berlatihlah banyak dengannya"
'Bukan itu maksudku tinggal disini. Selalu seperti ini' Keluh Axel yang selalu saja ia pendam.
"Baik ayah, hati - hati"
"Jaga dirimu. Axel, ayah ingin melihatmu berubah seperti yang ayah inginkan setelah 1 tahun berlalu"
Mata Axel berkaca - kaca namun ia menahannya. Matanya terasa panas sekarang. Tetapi dia berusaha menyembunyikan kesedihannya saat ini.
"Wekkk... Lihatlah aku boleh tinggal disini! Pulanglah! Jaga ayahku sana" Axel yang mengejek bodyguard ayahnya dengan wajah penuh kepuasan.
"Ezra, jaga dia, beri dia pelatihan dengan semua alat ini"
"Baik"
-WW🙏💖
KAMU SEDANG MEMBACA
Accept Me!
De Todo"A a ada apa ini se benarn... " -Ezra "Ezra jawab aku! Kenapa aku selalu lengah saat dihadapanmu! Kau selalu menghalangiku untuk menghajar seseorang. Padahal tidak ada satupun orang yang berani menahanku?!. Dan bodohnya aku, aku malah tidak melawanm...