.beautiful, That's All

226 30 0
                                    

Musim panas di korea sudah mulai.

Tiffany sedang berdiri di depan lemarinya sambil berfikir keras.

'apakah sebaiknya aku mengenakan pakaian yang tipis? Sepertinya cuaca hari ini akan sedikit lebih panas'

Tiffany terus bergumam hingga ia tersadar waktunya hanya tinggal lima belas menit lagi untuk mengejar bus.

Tiffany buru buru mengambil pakaian pilihannya.

'hnn,, apakah ini cukup?'

"oke, kurasa ini yang tepat"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"oke, kurasa ini yang tepat"

Tiffany mengambil tas nya, sepertinya ia harus sedikit mengeluarkan tenaga nya untuk berlari.

Tiffany bersenandung senang, rupanya dia bwlum terlambat. Buktinya ia bahkan harus menunggu tiga menit hingga bus tersebut datang. .

Drrtt.. Drrtt..

01xxxxxxxx is calling.

Tiffany mengerutkan dahinya, nomor siapa ini. Merasa asing dengan nomor tersebut, Tiffany hanya mendiamkan aaja sang penelpon dan memilih mencari tempat duduk.

'huh, penuh, well apakah kalian tak ingin mengalah pada gadis manis sepertiku? '

Sekeras apapun usaha Tiffany untuk menyadarkan mereka atas ketidak pekaan mereka, tetap tak ada satupun yang mengalah.

Drrt.. Drrt..

Tiffany memutar kedua bola matanya, kesal.

Tiffany memutuskan untuk mengangkat sang penelpon tukang paksa itu.

"ya halo"

"apakah begitu, caramu mengangkat telpon dari atasan mu? Sudah begitu lama pula. Kau tak sayang pada gajimu, hah?"

Tiffany mencoba mengingat ingat suara yang terdengar menyebalkan ini

"maaf, kau siapa?"

"geez, sudah kukatakan bukan nona Hwang? Aku adalah atasan mu. Tsk.. Tsk.."

Tiffany sekarang tau, siapa penelpon menyebalkan ini karena hanya dia yang memanggil Tiffany dengan panggilan noba Hwang.

Si presdir jeon.

"eoh, maafkan aku presdir. Aku tak tau ini nomor anda"

"wah wah.. Keterlaluan sekali kau rupanya.. Baiklah, kali ini kau kumaafkan. Dengan syarat kau harus lebih dulu di kantor sebelum aku"

Tiffany nencibir

"ehey, dilarang menghina seseorang di belakangnya. Kau boleh datang ke ruangan ku kapan saja. Jadi jangan mencibir di belakang ku"

Tiffany melotot, tau darimana dia?

"siapa itu?" - temannya

Tiffany menajamkan pendengaran nya, sepertinya presdir sedang bersama orang lain.

TIME MACHINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang