Beetween Three Men

254 35 5
                                    

Lagi lagi Tiffany absen.

Dan penyebab utamanya adalah, siapa lagi kalau bukan Taehyung Kim itu.

Jungkook sedari tadi hanya bolak balik seperti setrikaan panas, dan itu membuat para staf keheranan.

'dia dimana sih? Berkali-kali aku lewat ruangan nya, tapi.. Kenapa dia tidak ada. Apakah dia sakit?'

Taehyung menjadi orang pertama yang menanyai Jungkook.

Karena sebenarnya dia juga sedang mencari keberadaan perempuan itu.

"kau benar-benar menganggu mereka, apakah kau tau?"

Jungkook menoleh "aku? Aku tak merasa seperti itu"

Taehyung berdehem, kesal juga dengan pria ini.

Taehyung melihat salah satu staf lewat di koridor, dia menahan gadis itu.

"tunggu, siapa namamu?"

"Seohyun, Seo joo hyun"

Taehyung mengangguk "kau tau ruangan milik siapa ini?"

Sebenarnya Taehyung sudah tau, tapi itu hanya alibi nya saja agar tidak di curigai.

"manager Hwang"

Taehyung tersenyum "lalu, kemana dia. Sepertinya dia tidak ada"

Seohyun sedikit melirik Jungkook yang ternyata diam diam menguping.

"eung.. Manager Hwang sakit. Dia tak bisa hadir hari ini"

Jungkook berdecak "ku bilang juga apa, Seohyun -ssi, katakan padanya agar lain kali menuruti perkataan ku"

Taehyung mendelik ke arah Jungkook

"memang kau siapa nya? Menyuruh dia harus menuruti mu"

"na? Presdir. Aku atasan nya, kau lupa ya. Memang apa urusan mu? "

Taehyung memutar kedua bola matanya

"anu.. Bolehkah aku pergi? Aku harus ke ruangan pak Choi sekarang"

Jungkook mengangguk "oh, maaf. Terima kasih"

Seohyun berlalu sambil berpikir

'sshh.. Mereka bukan siapa siapa Tiffany eonnie, lalu untuk apa mereka repot?'

.
.
.
.
.

Tiffany meraih telpon genggam nya, mencari kontak seseorang

Dokter pendek

(Tiffany mengganti namanya karena Tiffany tak terlalu membenci Jimin)

Nut.. Nut... Cklek

"yeoboseyo, tiff?"

"jimin - ssi, apakah aku boleh mempercepat kontrol nya? Aku merasa perut ku sangat sakit"

"tunggu, apakah kau minum alkohol lagi?"

"em.. Sedikit"

"bagus, kau malah cari masalah"

"YAK! kalau tidak mau ya sudah"

"ani.. Ani... Silahkan datang kapan saja"

Tiffany memberengut.

"kapan waktu luangnya?  aku tak bisa lama lama mengantri"

"sekarang, aku luang. Mungkin jika kau berangkat sekarang kau hanya akan menunggu 15 menit"

"ck, 15 menit bagimu sebentar. Baiklah, aku tutup"

"hat..."

Nut.. Nut...

TIME MACHINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang