Don't Want To Meet

213 32 0
                                    

"eonnie, ku perhatikan sedari tadi kau terus melamun. Apakah kau sakit lagi?"

Tiffany mendongak. disana Seohyun, berdiri di samping pintu.

"aniya, ada apa kemari? Masuklah"

Seohyun menutup pintu, setengah berlari kearah Tiffany.

"apakah eonnie sedih karena Presdir tidak menyambangi ruangan mu?"

Tiffany mendelik"kenapa pula aku harus sedih? Kami tak memiliki hubungan apa-apa "

Seohyun mencibir" eonnie tak pandai berbohong. Kalian kemarin janjian kan? Ayo lah mengaku saja "

Tiffany menggeleng" kapan? "

" kemarin, sepulang aku dari belanja.. Aku melihat eonnie pulang bersama Presdir loh.. "

'astaga.. Aku lupa, rumah Seohyun kan dekat tempat tinggal ku'

" yah... "

Tiffany bergumam sendiri

" oh ya, kau tau. Aku merasa seperti.. Akhir akhir ini ada yang mengawasi ku. Seperti selalu mengikuti ku kemana mana"

"mungkin fans, fans.. Eonnie kan cantik" kata Seohyun

"ya, walaupun dia fans juga... Aku tetap risih dan tidak nyaman"

Seohyun mencolek dagu Tiffany "ey... Bagaimana jika itu Presdir"

"Presdir demgkul mu!"

"ah ya, ayo eonnie.. Kita makan siang, kau pasti lelah.. Kau itu manusia, bukan robot. Sesibuk apapun eonnie, kau tetap butuh makan"

Tiffany tersenyum. "kau tidak makan dengan yeolie mu?"

Wajah Seohyun memerah"ya.. Bersamanya sih. Ayo makan bertiga.. Eoh? "

Tiffany mengangguk" kau duluan saja, aku menyusul"kata Tiffany.

Seohyun mengangguk, "kalau begitu aku duluan. Dah... Oh ya, jangan lupa, berilah sedikit perhatian kepada Presdir, sepertinya dia ingin perhatian mu" kata Seohyun sebelum pintu tertutup.

Tiffany mencibir, kenapa Presdir butuh perhatiannya? Aneh sekali.

Tiffany mengusap wajahnya, melirik kearah pintu.

'kemana dia? Biasanya dia selalu mampir'

Tiffany menggeleng "kau gila? Kenapa memikirkan hal itu?"

Tiffany berdiri, mengambil hp nya yang tergeletak di meja.

Satu pesan masuk.

'maaf, sepertinya aku akan sangat sibuk. Makan yang banyak, agar kau tidak lagi lamban 😏'

"ish, menyebalkan"

Dusta!

Tiffany memaki, namun bibirnya melengkung ke atas. Tersenyum.

Tiffany keluar ruangan nya. 'hmm.. Enaknya makan apa ya.. Ah.. Sebaiknya aku meminta tolong seo untuk mengambil kan jatah ku sekalian, huehehe'

Tangan Tiffany bergerak mengambil hp dari saku nya. Tiffany menggulir layar hp nya sambil terus berjalan.

Tap... Tap..

Seseorang berdiri, tepat di depannya.

"fokuslah pada depanmu

Tiffany mendongak. Otomatis gerakan jarinya berhenti seketika.

" hai"

Tubuh Tiffany tiba-tiba menggigil, lutut nya seperti lemas rasanya. Tiffany tak tau, setiap mengingat lelaki ini, Tiffany merasa jijik pada tubuhnya sendiri.

TIME MACHINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang