Special Ramen

161 29 22
                                    

Dok dok dok!!

Tiffany beringsut, bersembunyi di balik selimut tebalnya.

Drrrtt.... Drrrtt... Drrrtt...

Matanya bergerak gelisah. Pukul dua pagi, seseorang terus saja menggedor pintu kamarnya sedari tadi.

Peluh membanjiri seluruh wajahnya.

'hh, apakah aku akan mati?'

Drrrtt... Drrrtt... Drrrtt..

Tiffany mengabaikan panggilan masuk itu.

Penguntit sialan!

Klung!

Pesan masuk.

Oke, jila pesan maka Tiffany berani membacanya.

Matanya membelalak sempurna.

Crazy kookie

(👆kookie kelinci maksudnya)

Pekerjaan menumpuk mu nih

😫😫

Crazy kookie

Adooohh, kau kemana sih? Sudah tidur? Selesaikan ini. Besok aku rapat tau!

😫😫😫

Crazy kookie

Hei pemalas. Bukakan pintu nya. Aku kedinginan nih!

😡😡😡

Crazy kookie

Hiks! Aku lapar, pegawai ku malah tidur meninggalkan tugas yang harusnya di laporkan besok pagi.. Huhu..

😢😢😭😭😭

Klung!

Satu pesan baru.

Crazy kookie

Ak-aku.. Aku mati kedinginan.. S-selamat tinggal..

Ngek!

😵😵😵

😱😱😱

Mau tak mau, Tiffany tersenyum lebar menbaca pesan bos sinting nya itu.

Melangkah perlahan menuju pintu. Sedikit takut sih, tapi nafas leganya keluar saat melihat bos sinting nya berdiri Dengan wajah super melas itu.

"ck, kau mabuk atau sakau? Ku hubungi dari tadi juga. Huh! Nih tugasmu, selesaikan sekarang, besok aku rapat. Ck ck.."

Tiffany tersenyum geli, lucu sekali bos nya ini.

"maafkan aku Presdir" ucap Tiffany sembari membungkuk. Di balas anggukan maklum dari Jungkook.

"ya, maafkan aku juga telah mengganggu tidur mu. Kumpulkan langsung kepadaku. Mengerti?"

Tiffany mengangguk.

"bagus, sekarang aku mau pulang. Selamat mal-"

"Presdir, maukan anda makan ramen di rumahku?"

DONG!!!!

.......

Jungkook tersenyum lembut memperhatikan Tiffany yang duduk di sampingnya sambil mengerjakan laporan nya.

Jungkook tersenyum lembut memperhatikan Tiffany yang duduk di sampingnya sambil mengerjakan laporan nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

'cantik'

"Presdir, apakah anda ingin minum sesuatu? Aku memiliki cola, anda mau?" tanya Tiffany yang tiba-tiba mendongak menatap wajah Jungkook

Jungkook mengedipkan matanya beberapa kali. Serasa di pergoki habis mengintip gadis mandi.

"o-oh, baiklah"

Tiffany beranjak menuju dapur kecil nya sambil menetralkan detak jantung nya.

Bukannya dia tidak tahu bahwa bos nya itu  memperhatikan dirinya sedari tadi. Ia hanya pura-pura masa bodoh saja.

"huffttt!!"

Tiffany kembali lagi dengan dua cola di tangannya. Memberikannya satu kepada Jungkook

"ini Presdir."

"terimakasih, ah Tiff. Bisakah kau bersikap santai saja? Maksudku ini di luar kantor loh"

Maksud Jungkook adalah..

Bisakah Tiffany memakai bahasa seperti seorang teman atau.. Yeah, yang santai begitu..

Jungkook itu mupengan!

Tiffany tersenyum paham "baik Presdir"

"ssshhh" Jungkook mengingatkan

"o-oh, oke. Kook"

Jungkook tersenyum cerah. Uhuk, senangnya dalam hati. Ehek!

Tiffany kembali larut dalam pekerjaannya.

Jungkook kembali juga damai pekerjaannya, yaitu :mari memperhatikan Tiffany cantik.

"muka mu mesum, Kook!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"muka mu mesum, Kook!"

Jungkook terkekeh, lucu juga saat mereka berbincang santai seperti ini.

"terimakasih"

Tiffany mendongak, tersenyum "aku yang harusnya berterima kasih, Kook. Terima kasih sudah datang"

Jungkook termenung. Fokus nya bukan lagi pada ramen atau wajah cantik Tiffany.

Namun mata itu, tatapan gelisah yang terpancar dari mata indah Tiffany.

"kau, oke?" tanya Jungkook khawatir.

Tiffany mengerjapkan matanya beberapa kali, kembali fokus pada pekerjaannya.

"hei hei, jujur lah padaku"

Jungkook meraih dagu Tiffany, menuntun nya agar mendongak.

"lau ada masalah? Aku siap mendengarkan" kata Jungkook pelan.

Tiffany memejamkan matanya, menggeleng "maaf"

Jungkook mengerti, ia meraih tangannya kembali.

"jika sudah selesai, tidurlah"

Tiffany membuka matanya.

'tidak mau! Nanti kalau aku tidur kau pergi! Lalu Penguntit itu pasti datang. Aku akan tetap terjaga saja!'

Otak nya berfikir demikian.

Seolah mengerti isi pikiran Tiffany, Jungkook kembali berujar

"bagaimana jika kita berangkat bersama besok pagi. Pinjami aku sofa apartemen mu. Dan kau dikamar, bagaimana?" tanya Jungkook.

Senyum Tiffany mengembang "serius?"

Jungkook mengangguk "ya, sana tidurlah"

Tiffany menahan senyumnya "ekhem. Aku tau ini tidak baik, tapi.. (bernada sok sombong) baiklah. Aku mengijinkan mu menginap semalam"

Tiffany berdiri, mengecek pintu lalu masuk kamar

"kau juga tidur" katanya sebelum masuk kamar.

Jungkook terkekeh pelan

"imut nya"

TIME MACHINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang