Why you jealous?

787 97 11
                                    

"Aneh." tiba-tiba Sehun buka suara.

Wendy menatap heran dengan sebelah matanya, kemudian fokus lagi ke layar televisi di depan nya.

"Aneh, gue bisa benci orang karna alasan gak berdasar "

"Iya, emang aneh." dengan nada acuh Wendy manjawab omongan Sehun sambil mengunyah chiki di mulut nya.

"Lu tau, Dy gue benci sama siapa?"

"Siapa?" Kali ini fokus Wendy ke Sehun yang duduk di sebelah nya.

"Sama Chanyeol."

"Ha?" Wendy bingung.

"Sama Jongkok."

"Jungkook maksud lu?"

"Siapalah itu namanya,"
"Sama Mark,"
"Minhyun,"
"Bahkan sama Jhonny pun pernah".

"Ya ampun, Sehun." sambil meringis Wendy menepuk-nepuk pundak Sehun.

"Lo ada masalah sama mereka?"
Sehun tersenyum datar, lalu menarik nafas.

"Gue gak suka aja Chanyeol bisa duet bareng sama lo, bahkan sampe dikira kalian berdua pacaran."

"Tap-"

"Bentar dulu." jari telunjuk Sehun ada di bibir Wendy.

"Jongkook juga, gue ngerasa dia makin lama makin deketin lo,"

"Mark, lo tau? Mark pinter. Kalian suka satu tim bareng. Dia juga sering di sama-samain sama lo, Gak suka Gue dengernya."

"Minhyun, Gue gak suka saat dia ada di dekat lo, natap lo. Gue gak suka tatapan nya,"

"Jhonny, sahabat gue sendiri. Gak tau, gue suka ngiri aja lo bisa becanda selepas itu sama Jhonny."

Wendy diem, gak tau mau ngomong apa. Masih mikir perkataan Sehun.

"Ya tapi gue sadar sih. Gak bisa batesin lo buat interaksi & temenan sama siapa aja."

"Tapi, Dy." Sehun membenarkan posisi duduknya, mensejajarkan posisi mereka.  Kemudian merangkul Wendy.

"Jangan capek sama gue yang begini ya. Yang gak pinter pinter amat, gak romantis, gak bisa nyipatain lagu. Yang suaranya gak bagus, sukanya ngerepotin lo ini-itu"

"Apa ya bagus nya gue? Tampang doang kali."

"Hhhh"

Wendy gak nyangka. Selama ini Sehun selalu cuek sama sesuatu yang gak penting. Kaya misal Wendy di cie - cie in sama cowok lain palingan Sehun cuma ngangkat satu alis nya terus bilang "apasih." Udah.

Wendy gak nyangka Sehun bisa se-apaya? Se-gak pede gini hanya karna cowok lain.


"Ekhm," Wendy membuka suara.

"Jadi, menurut lu gue lebih pantes sama mereka mereka itu? Gitu?"

"Ya nggak lah." Balas Sehun dengan nada sewot. Mendengar nada dan jawaban  Sehun yang seperti itu Wendy senyum.

"Tau gak? katanya pasangan itu saling melengkapi loh."

"Katanya sih begitu." Sehun mengedikan bahu.

"Hun, gue gak ngasih batasan pacar gue harus yang jago nyanyi, bisa piano, drum, jago basket, pinter atau apalah- yang menurut lo gak ada di diri lo,"

"Gue sendiri heran, bisa gitu ya cewe kayak gue jadi sama cowo jutek, minim ekspresi kaya lo."

Sehun gak bisa nahan senyum denger ucapan Wendy.

"Bukannya lo sendiri ya, yang dulu tuh punya tipe ideal buat jadi pacar lo nanti, yang kayak siapa tuh? Bule janda itu?"

Gramble - WenhunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang