highschoolseries 2 - brisik!

1.1K 142 16
                                    

Miane for typos,

ENJOY-orobunn

•♤•

Wendy mengeluarkan camilan dari tas nya lalu memakannya sambil sebelah tangannya mencatat rumus yang belum selesai ia tulis di bukunya.

Bel istirahat sudah berbunyi tiga menit yang lalu, tapi Wendy tipikal orang yang ogah berdesak desakan ke kantin hanya untuk mengantre dan mengenyangkan perutnya.

Kegiatan menulisnya terhenti ketika Johnny, teman dekat nya dari kelas sebelah, menghampirinya dan menarik kuncir rambut nya.

"Ih, berantakan rambut gueee!" Wendy berusaha meraih kuncir rambutnya, sementara Johnny mengangkat kuncir rambut Wendy di tangan nya. Menjahili Wendy termasuk kegiatan favoritnya, bukan Wendy doang sih, Johnny mah emang demen banget ngejailin orang.

"Ih, Jhon, siniin gak!"

"Usaha dong, lompat misal nya." Johnny mengangkat luncir rambut Wendy lebih tinggi. Cewek itu kini berdiri di bangkunya dan Johnny juga ikut berdiri di bangku sebelahnya.

"Ih, Jhon caper banget sih lu! lagian kak Yoona gak ngajar hari ini."

"Yah, kenapa gak bilang dari tadi?" Jhonny menurunkan tangannya, Wendy jadi bisa menggapai kuncir rambutnya.

Kak Yoona adalah guru muda yang mengajar di kelasnya. Cantik dan murah senyum membuatnya disenangi hampir seluruh murid di sekolah nya.

"Ck, lo tuh, ya kalo mau caper sama guru tuh belajar kek, benerin dikit tuh tingkah lo. Jangan kayak bocah gini. Kurangin kejailan lo itu." Wendy mengomel sambil menguncir rambutnya.

Dan ia tidak menyadari, kalau gerakan menguncir rambutnya tadi membuat salah satu teman sekelas nya diam seketika, mengamatinya.

"Eh, sorry gua gak suka, ya caper ama guru. Lagian nih, kalau kak Yoona liat gua yang bandel gini kan jadi tumbuh perasaan di hatinya buat benerin gua hehe."

"Idih, ngayal aja lo! Sana ah gue masih mau nyatet." Wendy mengambil lagi pulpennya dan mulai mencatat lagi.

"Yaelah, Wen mending ke kantin aja yok. Ngapain sih nyatet segala lo kan udah pinter."

"Gak, semenjak gue sibuk ekskul dan osis nilai gue banyak yang turun nih."

"Ya elah, Wen wajar aja kali nilai lo turun. Gak selalu lo harus ada di atas." Johnny sok menasihati Wendy dengan tangannya yang sibuk mengambil cemilan milik Wendy dan mulutnya asik mengunyah.

"Iya iya iya, terserah." Wendy masih mencatat dan tangan sebelahnya meraba cemilan, tapi kosong yang ia dapatkan.

"Ih John, kok di abisin sih?!" Wendy langsung menjambak Johnny, gak terima cemilannya dihabisikan tanpa seizinnya. Johnny yang kaget lalu teriak karena dijambak tiba-tiba seperti itu, masalahnya tenaga Wendy lumayan juga ternyata.

"AH, ELU MAH NGABISIN AJA SIH, GUE KAN LAPER. IH, JOHN BALIKIN GAK!?" Wendy teriak, untungnya saat istirahat kelasnya hanya dihuni beberapa orang.

"AH LEPASIN DULU, WEN SAKIT, GILA!" Johnny balas teriak kesakitan. Perih banget kepalanya.

"GAK MAU, GANTI DULU SINIIN!"

"GIMANA MAU GANTI KAN GUA GAK PUNYA, MAKANYA TEMENIN KE KANTIN. AH, WEN LEPASIN SAKIT WOY!"

"YAUDAH GANTI MENTAH NYA AJA, DUA KALI LIPAT."

"GANTI DUIT MAKSUD LO?!"

"IIH!" Wendy mengencangkan jambakannya pada Johnny, membuat Johnny teriak 3 oktav. Gerakan mereka berdua terhenti saat tiba-tiba suara gebrakan meja mengagetkan hampir mereka berdua.

Gramble - WenhunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang