Kumpulan ff wenhun ringan yang (hampir) gak ada konflik di tiap part-nya.
----------------------------------------------------
• Another pairing exovelvet
• Kumpulan short story, drable, dan fakestagram wenhun rasa lokal
• Wenhun manips and moodboa...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Soobin
🌧️⛅
"Pelit banget lo mentang-mentang pinter!"
"Pelit apanya? Sorry nih, gue gak nyembunyiin ilmu dari kalian tuh. Sebelum ulangan kan gue udah ngajak anak-anak kelas buat bahas soal. Kalian aja yang gak mau ikutan. Malah minta nyontek pas ulangan. Sorry, ya, nilai ulangan kami bisa gak jeblok juga karna usaha, tau? Terus sekarang kalian minta disalinin PR?"
"Halah. Bacot juga nih anak!"
"Siapa yang lo bilang bacot?"
"Ya elu lah, begok!"
"Hei, justru kalian yang BACOT, Bad Attitude Control Of Tongue."
"Alah, nih anak cupu makin lama makin ngeselin. Abisin aja, Guys."
🌧️⛅
Badan Wendy rasanya remuk semua. Lecet di sekitar pergelangan tangan dan kakinya juga bikin perih. Sayang banget tadi Wendy cuma bisa bales genknya Soobin dengan jambak, gigit, dan nendang.
Tendangan Wendy juga sebenarnya gak ngefek banget buat mereka. Soalnya kan kaki Wendy pendek.
Setelah mencuci muka dan merapikan seragamnya yang acak-acakan, Wendy berjalan tertatih menuju kelas, membereskan buku yang masih berserakan di atas meja.
Huffed.
Buku Tugas Kimia miliknya gak ada. Udah pasti itu kerjaan genknya Soobin buat nyalin PR.
Wendy sendiri heran, masih ada aja anak sekolah sini yang takut sama Soobin dan genknya.
Karena mereka cantik, terkenal (bukan dalam artian bagus tentu saja) omongan mereka pedes, dan suka ngelabrak dengan keroyokan kan?
Kenapa mereka, anak-anak yang tertindas sama genknya Soobin, gak bersatu aja buat ngelawan? Toh mereka pasti kalah jumlah.
Lagian konyol banget sih mau aja direpotin sama genknya Soobin. Emangnya tugas sekolah kurang merepotkan apa?
Bruk
Bunyi kursi diduduki dengan tidak selaw.
Sehun, teman sekaligus tetangga Wendy duduk di kursi depan mejanya.
"Lo kenapa, Dy?!"
Meski biasa bersikap tenang, Sehun gak bisa kalem melihat keadaan Wendy begini. Lelaki itu langsung berdiri mengecek kondisi Wendy dari ujung rambut sampai ujung kaki.
Meski tadi sempat marapikan rambut dan seragamnya, tapi tetap aja tampang Wendy masih berantakan. Ada darah di sudut bibirnya pula.
"Gak papa," Wendy bangkit dari kursi berusaha mengelak dari Sehun lalu jalan terseok-seok. Genknya Soobin emang durjana, sampai jalan aja Wendy kesusahan. Ah yang lebih nyebelin dari itu, Wendy gak mau kelihatan lemah di depan orang.
