DEG!
"Huh!?"
"Ada apa Itachi-sama?"
"Sasuke!" Seru Itachi tiba-tiba.Asisten Itachi itu nampak menautkan kedua alisnya. Raut wajah kalem pimpinannya itu mendadak berubah cemas dalam kurun waktu beberapa detik saja. Dan ketika ia menanyakan hal itu, Itachi malah menyebut nama adiknya.
"Sasuke?" Ulang si asisten tak paham. Dia bukannya tak mengenal Sasuke, tidak. Dia kenal betul siapa Sasuke itu. Adik semata wayang Itachi yamg selalu hidup hedon. Si Bungsu keras kepala yang suka foya-foya. Dan sangat anti dengan kemiskinan.
"Tolong selesaikan pekerjaanku, aku harus ke Kirigakure. Bilang pada Ayahku, aku ada urusan dengan Sasuke."
Dengan tergesa-gesa, Itachi meraih jasnya. Mengenakannya dengan buru-buru, menyambar ponselnya, lalu berjalan cepat hendak minggalkan ruangannya dan asistennya sendiri di dalamnya.
'Apa adiknya keracunan hidup orang miskin?' Batin Assisten Itachi tak mengerti.
Itachi langsung saja memutar knop pintu ruangannya, membuka pintu putih itu lalu keluar dan hendak menuju ke mobilnya. Mengabaikan segela tugas beratnya bersama asistennya yang cengo di ruangannya.
'Entah kenapa perasaanku mendadak risau begini. Sasuke, apa kau baik-baik saja?' Batin Itachi panik saat ia berlari-lari menuju ke tempat dimana mobilnya berada.
Dengan buru-buru, Itachi membuka pintu mobilnya. Lalu masuk dan segera menyalakan mobil mahalnya itu. Tujuannya kini hanya satu, Kirigakure.
BIP!
"Ini aku, Uchiha Itachi. Kuperintahkan kalian semua untuk segera ikuti aku ke Kirigakure sekarang juga."
"Perintah diterima, Itachi-sama!"Itachi langsung saja memutus panggilan daruratnya pada polisi pribadi Uchiha. Baru saja ia memberi perintah kepada para polisi itu untuk segera membaca koordinat lokasi mobilnya yang tengah melaju dan segera menyusulnya.
'Sasuke, ada apa denganmu disana?'
...
GLEK!Sasuke sedikit menelan ludahnya paksa ketika lehernya dipaksa untuk mendongak dengan ujung sepatu boot murahan itu. Berani sekali sepatu yang harganya tak jauh lebih mahal dari celana dalam milik Sasuke itu menempel di dagu Tuan Muda Uchiha.
"Kalau dilihat-lihat kau ini memang dari golongan konglomerat ya."
Sasuke nampak mengernyitkan kedua matanya yang sayu. Dia memang anak konglomerat. Tapi menikah sudah dengan pemuda miskin dan mencoba untuk hidup miskin juga.
"Aku yakin hargamu di pasar gelap akan sangat fantastis." Celetuk Kakuzu.
Namun Sasuke sama sekali tak gentar, ia kelewat tenang bahkan terlihat nampak biasa saja.'Dasar preman murahan. Hargamu di pasar gelap saja tak jauh lebih mahal dari ikat pinggangku.' Batin Sasuke remeh.
Sementara itu, Naruto masih berusaha menjangkau lokasi dimana Hidan dan Kakuzu menyekap Sasukenya.
Berlari secepat mungkin menuju ke lokasi dimana Kakuzu dan Hidan berada. Feeling Naruto bilang, mereka tengah berada di sebuah gubuk reot yang dikelilingi pohon dan semak belukar.
Naruto bisa menduga hal itu karena dulu, ia pernah memergoki kedua preman murahan itu sedang menyelundupkan berjerigen-jerigen vodka disana. Yang kemungkinan, gubuk itu adalah markas mereka.
Naruto ingat jelas bagaimana kejadian waktu itu, yang menjadikan dirinya sebagai buronan Hidan dan Kakuzu. Mereka berdua takut jikalau Naruto sampai melapor ke pihak berwajib. Maka dari itu, mereka mulai mengganggu Naruto dan menggertaknya saat mereka sadar, Naruto tahu rahasia besar mereka. Tapi sayang, gangguan demi gangguan itu tidak membuahkan hasil. Naruto sama sekali tak takut.
KAMU SEDANG MEMBACA
STRAWBERRY UNDERAGE
RomanceNaruto harus bertanggung jawab atas seluruh hutang ke dua orang tua nya pada Keluarga Uchiha. Tapi sayang, Naruto yang masih sangat muda itu harus membayar hutang kedua orang tua nya melalui pernikahannya dengan Sasuke yang punya hobi berfoya-foya! ...