"Papa saranghae..."
Cup.
Yeon Joo terus melakukan itu, berulang kali mengecup kedua pipi, bibir, bahkan terus mengatakan bahwa ia sangat mencintai papanya.
Cup.
Yoongi menatap malas kearah putrinya yang berada di pangkuannya ini. Pertanda bahaya jika Yeon Joo sudah bersikap manis, siaga satu.
Cup.
"Ada apa?" tanyanya malas.
"Hehe ... papa jjang." Ia mengangkat kedua jempolnya di depan wajah Yoongi, lalu mengalungkan tanganya di leher papanya.
Benar-benar pertanda buruk.
"Apa yang kau inginkan?" tanya Yoongi to the point karena kelakuan anaknya yang tidak akan mengatakan keinginannya sebelum ada yang menanya kepadanya.
"Aku ingin boneka." pintanya dengan mata berbinar.
"Kau sudah memiliki banyak boneka, Yeon Joo."
"Ya sudah, buku saja." Ucapnya lemah, ia turun dari pangkuan Yoongi.
Yoongi dengan sigap menahan anaknya yang akan turun, "boneka apa yang noona inginkan?" tanya Yoongi dengan senyum tulusnya.
Melihat senyum ayahnya membuat Yeon Joo kembali tersenyum, "Pororo."
"Pororo?" tanyanya memastikan.
Yeon Joo mengangguk dengan antusias. "dengan satu syarat," Yeon Joo memiringkan kepalanya untuk mendengar syarat yang akan diberikan ayahnya.
"Kau harus mendapatkan nilai sempurna dihari ulanganmu besok."
"Ulangan?"
"Hmm, ulangan harian matematika. Woo Jin memberitahu papa tadi siang."
Ia menepuk jidat, "benarkah? Ah, baiklah. Aku akan belajar untuk mendapatkan nilai sempurna."
"Jangan hanya untuk boneka saja kau akan mendapatkan nilai sempurna. Setiap hari kau harus bisa mendapatkannya, papa akan bangga dengan Yeon Joo, jika Yeon Joo tidak mendapatkan nilai sempurna pun, papa akan tetap bangga, karena anak papa selalu berusaha untuk mendapatkan nilai yang sempurna."
"Papa akan selalu menyayangi dan mencintai Yeon Joo." Yeon Joo tersenyum sangat manis mendengar kalimat manis yang di lontarkan ayahnya. Mi Re yang sedang berada di dapurpun tersenyum, ia bersyukur memiliki suami seperti Yoongi yang akan selalu memperhatikan dan menyayangi kedua anaknya, tidak masalah jika cintanya terbagi, karena sebelum adanya kedua malaikat kecilnya, ia sudah merasakan cinta yang besar dari seorang produser hebat bernama Min Yoongi.
"Hwaiting." seru keduanya dengan semangat.
Yeon Joo berlari ke kamar untuk mengambil peralatan sekolahnya dan belajar diruang tengah ditemani oleh Yoongi yang asik tidur di sofa, Yeon Jae yang asik bermain dengan mainan barunya bahkan ia terus melempari mainan yang menurutnya jelek ke arah wajah ayahnya yang sedang tertidur pulas, ia tidak terganggu sama sekali atas hal tersebut.
"Beruang kutub." Gumam Mi Rae yang asik dengan novel yang baru saja dibeli olehnya. Ia juga terus memperhatikan kedua anaknya yang sedang asik dengan aktifitasnya sendiri.
Yoongi tiba-tiba terbangun dari tidur indahnya. Bagaimana tidak, jika salah satu anaknya melempari benda keras yang mengenai hidungnya, dan yang di lempar itu sebuah remote.
"Aish ... aish, ckck." gerutu Yoongi, lagi-lagi ia mendapatkan lemparan bantal dari Mi Rae.
"Jangan mengumpat di depan anak-anak." ia melirik ke arah Yeon Joo yang sedang asik dengan jari yang sedang menghitung. Ia termasuk salah satu murid pintar dan bersaing ketat dengan Woo Jin yang selalu ingin menjadi terdepan, Nam Hee yang pintar dalam bahasa dan selalu ingin menang dari Woo Jin.
"Mama, aku tidak mengerti bagian ini?" tanyanya pada Mi Rae.
"Yang mana sayang?" Tanya Mi Rae yang melihat buku paket milik Yeon Joo.
"Igo." Tunjuknya pada no dua puluh.
"Ah, ini hanya perlu kau hitung, lihat mama." Perintah Mi Rae yang memainkan pensil Yeon Joo dan menari-nari di atas kertas kosong untuk memberitahu cara menyelesaikannya.
"Ah, aku mengerti, gomawo mama." ia mencium pipi Mi Rae dan kembali mengerjakan soal-soal yang lain.
Yoongi tersenyum melihat betapa manisnya dua bidadari yang diutus Tuhan untuk menemani hidupnya ini, ia bersyukur bisa bertemu dan bersanding dengan wanita yang begitu lembut walaupun kata lembut kurang pantas di sandingkan di nama istrinya itu. Tapi ia tetap mencintai istrinya, selalu mencintainya.
Ia merilik kearah putranya yang tiba-tiba membelakanginya setelah insiden lemparan remote, "ish, ternyata ini pelakunya," ia pun mengangkat Yeon Jae dan mencium perutnya dengan mengeluarkan suara seperti suara kentut, membuat putranya tertawa dengan aksi ayahnya.
Ia sangat bersyukur memiliki mereka, dari segala kekurangannya mereka selalu menerimanya, dari kelebihannya mereka bisa menikmatinya, ia sangat bersyukur Mi Rae, telah menikah denganmu, memiliki keturunan yang lucu darimu, bersamamu. Aku selalu mencintaimu Min Mi Rae.
.
.
.
.
.
THE END
Enggak deng, candaa.. baru juga mulai, rileksin aja dulu, nyantai sambil minum es kelapa kan segerrrr..
Bandung, 08 Oktober 2018
KAMU SEDANG MEMBACA
4. Daddy Is My Hero [Complete]
FanfictionPapa adalah pria yang paling sibuk, Tetapi papa selalu ada untuk keluarganya. sesibuk apapun papa, papa akan pulang untuk bermain dengan anak-anaknya. Papa adalah superhero yang dikirim Tuhan untuk Yeon Joo dan Yeon Jae, mama sering mengatakan; p...