16. You Never Walk Alone

1.2K 94 35
                                    

 "Paman Tae, jangan melamun." Yeon Joo menyadarkan Taehyung dengan mengetuk hidung tajam milik pamannya.

"Paman sedang patah hati," ucapnya lirih dengan terus mendorong troly tanpa arah.

Yeon Joo membisikan sesuatu ke telinga Woo Jin, ia mengangguk menyetujui saran Yeon Joo, Jin Yeong sudah pergi bersama Seok Hee dan Nam Joon. Dan hanya ada double Yeon juga Woo Jin.

"Paman Tae, kami ingin turun." Taehyung pun menurunkan keduanya dari troly.

"Paman Tae, diam disini. Kami harus kesuatu tempat." Woo Jin memerintah.

Taehyung mengangguk tak semangat. "Jangan terlalu lama nanti paman sedih."

Mereka berdua membentuk jari mereka membulat. "KAMI TIDAK AKAN LAMA," teriak Woo Jin yang sudah menjauh dari pandangan Taehyung.

Taehyung diam memperhatikan Yeon Jae yang sedang memakan bungkus chiki. Biasanya Taehyung akan melarang Yeon Jae namun kali ini ia hanya membiarkannya, ia patah hati, teman sesama jomblonya sudah memiliki kekasih. Apa yang kurang darinya. Ia tampan, tinggi, kaya, tampan lagi, dan Jimin sudah memiliki pasangan, sedangkan dirinya masih sendiri. ia sudah terlalu lama sendiri, terlalu asik sendiri, lama tak ada yang menemani rasanya.

Bernada.hm

Kedua anak tersebut berlarian menengok kekanan dan kekiri. "Woo Jin, ayo kesana." Yeon Joo menarik Woo Jin kearah rak minuman.

Yeon Joo tersenyum melihat sasarannya yang pertama. "Annyeong eonni," wanita tersebut menoleh kearah dua anak yang sedang tersenyum manis yang memiliki banyak akal busuknya yang sudah mereka rancang berdua.

"Nee annyeong, ada yang bisa eonni bantu?" mereka berdua mengangguk.

"Boleh ikut dengan kami, kami membutuhkan noona." Woo Jin memasang wajah melasnya membuat wanita tersebut merasa iba.

"Baiklah," mereka berdua pergi membawanya ketempat sepi.

"Eonni, tunggu disini sebentar." Yeon Joo berlari kembali dan berpisah dengan Woo Jin yang sama sedang mencari mangsa kembali.

Mereka kembali dengan membawa masing-masing satu, kandidat sudah terkumpul 3 orang. "Selesai." Yeon Joo menepuk tangannya seperti sedang membersihkan debu yang menempel.

"Jin-ie, sekarang kita hampiri paman," bisik Yeon Joo, "Eonni, mohon maaf atas ketidak nyamannya. Eonni tunggu disini sebentar, kami akan membawakan sesuatu, tapi eonni harus membuatnya tersenyum kembali saat kami membawanya."

Mereka tersenyum, "Baiklah apakah itu salah satu tugas untuk kami?" tanyanya.

"Ne, itu tugas noona, kami memiliki paman yang sedang patah hati dan kami ingin membantunya untuk kembali tersenyum, apakah noona bisa membantu kami?"

Mereka mengangguk. "Baiklah, kami tinggal sebentar."

Mereka berlari dan menuju Taehyung yang masih diam melamun menatap Yeon Jae yang sudah belepotan dengan yogurt di mulutnya.

"Paman Tae," panggil Yeon Joo.

"Hmm..."

"Naikan kami ke troly," pintanya, Taehyung menaikan keduanya kedalam troly.

"Paman, kita beli coklat terlebih dahulu." Woo Jin berseru dengan teriak mematikannya.

Taehyung mendorong troly, keduanya mengambil coklat banyak. "Kenapa membawa coklat banyak?"

"Aku ingin bersedekah," jawab Woo Jin

"KAMI!!" Yeon Joo membenarkan ucapan Woo Jin.

"Baiklah, ambil sesuka kalian. Sekarang kemana lagi?"

4. Daddy Is My Hero [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang