Papa adalah pria yang paling sibuk, Tetapi papa selalu ada untuk keluarganya. sesibuk apapun papa, papa akan pulang untuk bermain dengan anak-anaknya.
Papa adalah superhero yang dikirim Tuhan untuk Yeon Joo dan Yeon Jae, mama sering mengatakan; p...
Yeon Joo memeluk Mi Rae sangat erat, pintu ICU terbuka dengan lebar, salah satu dokter keluar dan menunduk meminta maaf. Mereka menghampiri dokter dengan cepat, Mi Rae masih dalam dekapan Yoongi yang takut-takut akan terjatuh jika mendengarkan berita yang membuatnya kembali terpuruk.
"Apa yang terjadi dengan putera kami?" Yoongi menatap dokter tersebut dengan tajam.
"Kami sudah melakukan usaha kami dengan sekuat tenaga, namun Tuhan berkehendak lain. Tuhan lebih menyayangi putera kalian."
Mi Rae semakin menangis membuat yang lain ikut menitikan air matanya. "Sayang, jangan tinggalkan mama," Mi Rae kehilangan akal ia mengamuk dan terus menangis didepan ruang ICU.
"Sayang, kau tidak boleh seperti itu. Dia pergi karena dia lebih disayang oleh Tuhan, ikhlaskan kepergiannya," ucap Yoongi lirih.
"INI SEMUA SALAH MU!!! INI KARENA MU!!! KAU YANG MEMBUAT PUTERAKU MENINGGAL." Mi Rae terus memukul Yoongi dengan membabi buta.
Yoongi hanya bisa mendekap dengan erat tubuh Mi Rae yang mulai melemah. "Aku ingin melihat puteraku," pintanya dengan pelan.
"Tapi kau harus berjanji, jangan menangis hebat seperti ini saat didalam. Kau harus mengikhlaskannya, aku pun tak ingin kehilangan puteraku, aku sangat menyayanginya, jadi ku mohon jangan melakukan hal yang membahayakan dirimu, sayang."
Mi Rae mengangguk lemah, Yoongi membawa masuk Mi Rae dengan perlahan. Mi Rae duduk di kursi yang tersedia lalu ia menatap puteranya dengan air mata yang terus membasahi wajahnya. "Sayang, kenapa kau pergi," ucap Mi Rae yang mengelus pelan rambut Yeon Jae.
"Aku ingin memeluknya," Mi Rae menatap sedu kearah Yoongi. Yoongi mengangguk, lalu ia mengangkat Yeon Jae dan memberikannya kepada Mi Rae yang langsung menerimanya dan memeluk puteranya dengan begitu erat.
"Jae-ah, ini mama. Mama sudah pulang, mama rindu Jae tapi Jae meninggalkan mama, Mama sangat rindu Jae, Jae mama begitu menyayangimu. Maafkan mama ya sayang." Mi Rae terus memeluknya dan mengusap pungung Yeon Jae.
"Jae tidak merindukan mama? Jae ingin melihat mama bahagiakan sayang? Jae bangun sayang, mama sudah pulang, mama akan terus bermain dengan Jae, mama tidak akan pergi jauh lagi, mama akan terus berada di samping Jae dan noona Joo, bangun ya sayang. Mama sayang Jae sangat menyayangi Jae," ia kembali menangis dengan memeluk Jae.
"Jae-ah..." panggilnya dengan sangat pilu.
Yoongi terus mengusap air matanya, "Jae sayang mama kan? Jae harus bangun sayang,"
Namun takdir berkata lain, putera mereka yang sudah terdeteksi meninggal mengeluarkan suara batuknya membuat Mi Rae yang memeluk Yeon Jae terus mengusap pungung puteranya, "Sayang, ini mama."
Uhuk..
Suara bantuk terdengar kembali dengan cepat Yoongi memanggil dokter dan Namjoon membawa Yeon Jae dari pelukan Mi Rae. Keajaiban datang untuk keluarga Min, keajaiban yang sangat mustahil datang terjadi kepada putera Min, keajaiban itu membuat putera dari keluarga Min kembali membuka matanya dan jantung yang berdetak kembali.
"Keajaiban Tuhan datang," ucap dokter lalu menyuruh Mi Rae untuk menyusui puteranya supaya mendetok racun yang tersisa dari tubuh Yeon Jae melalui ASI sang ibu.
"Sayang, terima kasih. Kau sudah kembali kepada kami, mama sangat menyayangimu." Mi Rae mengecup kepala Yeon Jae dengan sayang lalu mencium kening Yeon Joo yang tak jauh dari sisinya.
"Adikmu kembali sayang," Yeon Joo yang menangis pun hanya mengangguk dan tersenyum, ia juga mengusap lembut kepala Yeon Jae.
Yoongi terus saja mengucapkan syukur dan mencium berulang kali pucuk kepala keluarganya, moment paling terharu bagi mereka, melihat seorang yang mereka cintai telah kembali, walaupun itu adalah satu hal yang mustahil. Namun siapa tahu jika Tuhan sudah berkehendak.
***
Setelah kembalinya Yein Jae, Yoongi dan Mi Rae terus saja memperhatikan Yeon Jae tanpa mengingat jika puterinya kesepian, Yeon Joo tinggal bersama pamannya, tanpa ditengok atau bermain bersama seperti biasa. Mereka meninggalkan Yeon Joo sendirian, membuat Yeon Joo berpikir, mengapa adiknya harus kembali jika akan seperti ini.
Jika boleh egois, Yeon Joo ingin keluarganya kembali, keluarganya yang selalu tersenyum di depan televisi, keluarganya yang selalu berisik jika di pagi hari. Yeon Joo merindukan masa- masa itu, masa dimana ia selalu disayang.
Ia terbangun dari tempat tidurnya dan mengambil tas kecil yang berada dilemari bajunya, ia memasuki beberapa baju dan juga memecahkan celengan ayam jago yang sudah ia rawat selama dua tahun.
Ia pergi dari kamar dengan mengendap-endap karena hari sudah mulai menampakan sinar pagi, ia melirik kearah kanan-kiri dan tidak ada yang mencurigakan. Ia berjalan melewati pintu belakang dan pergi tanpa arah.
Ia ingin pergi dari rumah, karena di rumah sama saja seperti dineraka, ia tidak bisa merasakan keharmonisan keluarganya, ia hanya bisa melihat wajah ayah dan ibunya yang hanya tersenyum pada Yeon Jae. Ia juga ingin seperti itu. Ma, pa, kalian memiliki anak dua bukan hanya satu, kalian meninggalkan gadis cantik dengan perasaan yang selalu menghantuinya.
Ia terus berjalan hingga ia tak tahu dimana dirinya berada sekarang, apakah ia sudah berada di Amerika hanya dengan jalan kaki saja, atau sudah berada di Daegu.
Nenek, Yeon Joo merindukan nenek. Ia menunduk dan terus berjalan, dengan berbekal baju dan uang untuk dirinya makan. Ia memasuki mini market dan membeli minuman untuk dirinya dan itu uang terakhirnya yang sudah ia gunakan untuk membeli minum, minum dan minum, bahkan perutnya belum ia isi dengan makanan apapun.
"Dua won saja." Yeon Joo menghitung uangnya dan ia hanya memiliki satu won, ia menunduk.
"Maaf eonni, aku membatalkan untuk membeli minuman ini," ia pun keluar dari mini market dan penjaga kasir tersebut mengejar Yeon Joo.
Ia berlutut memegang bahu Yeon Joo. "Ini untukmu anak manis," ucapnya dengan tersenyum manis.
"Eonni, tapi aku tidak jadi membelinya."
"Tidak apa-apa, eonni memberikannya untukmu. Kau ingin kemana?" tanya penjaga kasir yang melihat tas yang dipakai Yeon Joo.
Yeon Joo mengikuti langkah penjaga kasir dengan lemas, ia sudah kelaparan sejak tadi dan ia bersyukur bisa bertemu dengan penjaga kasir yang baik hati.
"Terima kasih eonni sudah baik kepadaku," penjaga kasir tersebut hanya tersenyum lalu ia berfoto bersama Yeon Joo dan mengirimkannya kepada orang lain yang memang membutuhkan informasi puteri dari keluarga Min.
Bandung, 27 November 2018
Maaf kalau terlalu bagus ehee.. 😂😂
Bonus manusia tampan ❤❤❤🎊🎉🎉🎉
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.