<Bab 7>

56 17 0
                                    

GIVAN melepas helm putih yang dipakai oleh Keana, setelah itu ia mengacak rambut Keana pelan.

"Thanks for today ya, Van." ujar Keana sambil tersenyum simpul kearah Givan.

"Masamah. Dah, sana masuk ke-rumah, tuan putri," ujar Givan membalas senyuman Keana kembali.

Keana mengangguk sambil tersenyum lalu ia berjalan memasuki rumahnya.

Setelah memastikan Keana masuk ke-rumahnya, Givan kembali menjalankan motor ninja putih nya.

Saat Keana memasuki rumahnya, disitu sudah ada mobil Sedan Putih yang terparkir di garasi. Keana mengenali mobil itu, yap, itu adalah mobil mamanya, yang di supiri oleh Pak Udin.

Yap, pak Udin adalah supir pribadi mamanya. Selama mamanya kerja di luar kota, pak Udin juga tidak ada di rumah, karena untuk menyupiri mamanya saat kerja di luar kota.

Keana hanya mengedikkan bahu acuh lalu ia membuka pintu rumah. Ia berfikir, lagipula buat apa memedulikan orang tuanya yang sudah tidak peduli dengannya lagi? Itulah fikiran Keana.

Saat Keana masuk ia hanya menundukkan kepalanya tanpa melihat ke sekitar, tanpa sadar ada Shella yang melihatnya dengan amarah.

"Darimana saja kamu, Keana? Ini sudah mau Isya' loh! Kenapa kamu baru pulang? Apa kamu habis bermain dengan pria lain? Iya?!" ucap  Shella penuh amarah.

"Keana gak kemana-mana." ucap Keana dengan terus berjalan cepat menuju kamarnya.

"Kalau kamu gak kemana-mana, mana mungkin kamu pulang jam segini?!"

"Ini tuh baru habis Isya' Mah, bukan jam 12 malam." lagi-lagi Keana membalas omongan Shella dengan tampang tak tahu diri.

"Meskipun begitu, Keana! Kamu itu anak perempuan! Kalau kamu di mainin sama pria gak tahu diri gimana?!" ujar Shella dengan amarah yang memuncak.

"Kalaupun Keana di mainin sama cowok nakal, emang Mama sama Papa bakal peduli?! Mama sama Papa hanya mementingkan pekerjaan, pekerjaan dan pekerjaan! Sampai lupa kalau punya anak perempuan yang harus dijaga!" ucap Keana. Pandangannya mengabur, akibat air mata yang menumpuk di kelopak matanya.

Shella menatap Keana tak percaya, baru kali ini Keana berbicara kasar dan bertingkah laku tak tahu diri kepadanya.

"Ka... mu? Kamu... kenapa sekarang menjadi seperti ini?" tanya Shella dengan mata yang berkaca-kaca.

"Maafin Keana, Ma... tapi ini emang kenyataan kan?" ujar Keana, setelah itu ia menaiki tangga lalu menuju kamarnya.

*~•~*

Di Kamar Keana,

Keana merebahkan dirinya diatas kasur empuk kesayangannya.

Keana memikirkan kejadian beberapa saat lalu, yaitu pertengkarannya bersama Shella,Mamanya.

Ia sendiri tidak menyangka, bagiamana bisa ia berbicara seperti itu. Pasalnya, ini baru pertama kalinya.

Dan hari ini ia lelah sekali, karena ia berjalan-jalan bersama Givan. Walaupun lelah, tapi ia senang. Givan... yah, dia selalu membuat mood Keana naik.

Keana mengambil tas sekolah kesayangan nya itu lalu ia mengambil handphone-nya.

Keana membuka aplikasi whats app nya. Banyak sekali notif yang ia dapat untuk hari Malam Minggu ini.

Keana || ON GOINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang