<Bab 15>

29 6 0
                                    

DITHA menatap Keana aneh seakan menyiratkan sesuatu, "Lo serius banget natap Givan nya? Lo ada rasa ya sama dia?"

Sontak Keana gelagapan saat ditanya tentang perasaannya dengan Givan. Jujur ia bingung dengan perasaannya.
"Gue gak ada rasa sama dia. Serius deh!" ujar Keana gugup.

"Ah, masa?" Ditha mendekatkan wajahnya pada Keana dan menatap Keana dengan penuh selidik.

"I-iya Dith! Ish, lo mah gitu banget natapnya!" ujar Keana risih.

"Habisnya omongan lo itu, nggak meyakinkan." ujar Ditha dengan 'sok' serius.

"Heleh sok serius lo! Udah cepetan makanannya dihabisin, entar keburu masuk." ujar Keana mengalihkan pembicaraan.

*~•~*

Keana berada di bangkunya, masih setia mendengarkan materi Biologi  yang diberikan Bu Hani.

Meskipun materi yang dijelaskan agak nge-rapp oleh Bu Hani, Keana tetap serius memperhatikan, karena Biologi adalah pelajaran kesukaannnya.

"Na! Ssst, oi, Na!" panggil Ditha yang berada disebelahnya.

"Apaan? Gangguin aja, ish!" ujar Keana kesal.

"Heheheh. Gue pusing ama materi bertele-telenya dia! Gue mau tidur dulu yak! Jangan ganggu!" ujar Ditha.

"Iya-iya! Dasar kamvret, tidur aja kerjaannya."

"Oh ya, satu lagi!" ujar Ditha dengan wajah berseri.

"Huft... apaan lagi?"

"Entar kalo disuruh ngerjain, kerjain punya gue sekalian yak!" ujar Ditha lalu dengan cepat menelungkupkan kepalanya di lipatan tangannya dan tidur.

"Hah, anjir! Masa gue yang ngerjain! Lo nya malah enak-enakan tidur! Ngeseliinnnnnn!" gerutu Keana pelan agar tidak kedengaran oleh gurunya.

Apakah sahabat kalian juga pernah seperti Ditha?

*~•~*

Saat ini Keana dan Ditha berjalan beriringan menuju luar sekolah.

"Na!" panggil Ditha.

"Iya, kenapa?" tanya Keana.

"Nanti gue nginep dirumah lo, ya?" ujar Ditha.

"Hah? Tumben, kok tiba-tiba banget sih?"

"Ya gapapa deh, sekalian lo harus bilang apa penyebab lo ngambek." ujar Ditha.

"Iya-iyaaa, lo udah call nyokap lo belom? Entar nyariin lagi." ujar Keana malas.

"Iya, ini gue mau call dulu." ujar Ditha sambil berjalan menjauh dari Keana.

Sementara Keana hanya menunggu sambil menyilangkan kedua tangannya di depan dada.

Keana melihat keadaan sekitarnya, hingga ada suatu hal yang membuatnya tertarik.

"Itu kan... Marchell? Ngapain sama Apryl?" ujar Keana heran.

Yap, ia melihat Marchell sedang duduk di motornya, dan Apryl yang ingin menaiki motor Marchell.

Keana baru kenal Marchell tadi pagi, dan sekarang Marchell membawa Apryl? Apakah Marchell itu seorang playboy?

"Jangan-jangan tuh cowok playboy cuma manfaatin gue doang lagi! Aish... sialan!" ujar Keana kesal.

"Ish! Bisa-bisanya gue ketipu sama cowok buaya macem dia! Ngeselin!" ujar Keana sambil menghentak-hentakkan kakinya di tanah tak bersalah. Padahal, apa yang ia lihat belum tentu sesuai dengan kenyataannya.

Keana || ON GOINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang