<Bab 19>

35 5 0
                                    

PUTARAN demi putaran Keana lewati dengan keadaannya yang lemas. Kini, Keana memasuki putaran yang ke lima belas, yaitu putaran yang terakhir.

Baru saja ingin melanjutkan larinya, Keana merasakan tubuhnya yang hampir oleng, serta kepalanya yang bertambah pusing.

Bruk!

Pandangannya gelap.

*~•~*

Ditha membelalakkan matanya ketika melihat Keana pingsan ditengah lapangan. Ia memang sudah selesai berlari.

"Keana! Keana! Keana! Lo kenapa?!" Ditha menggoyang-goyang kan bahu Keana, namun tak mendapat reaksi apapun.

"Na... bangun dong... Keana..."

"Na, jangan bikin gue khawatir, please!" Ditha masih menggoyang-goyang kan bahu Keana.

Karena tak kunjung mendapat balasan dari Keana, Ditha berteriak meminta tolong, "Tolong... tolong... tolong! Eh itu yang lagi olahraga bantuin, napa!"

Karena sedari tadi belum ada yang sadar bahwa Keana sedang pingsan, teriakan Ditha tadi-lah, yang membuat sadar murid-murid yang sedang berolahraga.

Semuanya yang sedang berolahraga, termasuk Givan, menoleh kearah Ditha dan Keana yang sedang tak sadarkan diri.

Givan tersentak kaget ketika melihat Keana yang sedang tak sadarkan diri, ia ingin ikut membantu, namun ia masih teringat misinya, akhirnya ia mengurungkan niatnya itu.

"Givan... ada yang pingsan tuh! Bantuin aja yuk!" ujar sepupunya yang berada disebelah nya itu.

"Gak usah. Ayo kita ke kantin." ujar Givan datar.

"Itu ada yang pingsan, dodol! Masa kagak ditolongin sih!" protes sepupunya.

"Ke kantin aja," Givan menarik paksa tangan sepupunya itu, menuju kantin.

*~•~*

Keana membuka matanya secara perlahan, samar-samar ia mendengar suara yang sangat ia kenali.

"Ayo dong, Bu... biar saya aja yang ngejagain, saya nggak ngapa-ngapain kok, Bu..." ujar seseorang dengan nada memohon.

"Tidak bisa, di sekolah ini peraturannya, yang menjaga di UKS harus teman yang sejenis kelaminnya." ujar suster UKS.

"Yaelah, Bu... please... kali ini aja..." ujar seseorang itu dengan nada yang memohon.

"Tidak bis-" ucapan seorang suster itu terputus ketika Keana mengucapkan suatu nama yang lama tidak dia ucapkan.

"Gi-van? Lo nga-ngapain disini?" ujar Keana tersentak kaget, perasaan Givan tidak kelihatan kenapa-kenapa.

Givan dan suster UKS pun menoleh kearah Keana.

Langsung saja Givan pergi dari UKS, karena Keana sudah melihatnya.

Sementara suster UKS pun menggelengkan kepalanya, tadi memohon-mohon ingin menjaga Keana, tapi sekarang malah pergi begitu saja? Huh.

Keana || ON GOINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang