chapter 28

515 32 1
                                    

"Iya fadil coba ya kak mudah2an fadil berjodoh dengan nabilla,ya sudah kalau begitu fadil masuk kamar dulu ya kak,kakak mau berangkat kapan ke Dubai nya?"kata fadil dengan wajah lesu dan tak ada semangat,"sekarang kakak udah harus berangkat kamu jaga diri kamu baik2 ya tetap lah menjadi fadil nya kakak"kata kak axel memeluk adik semata wayangnya itu dengan agak erat,"iya kak kakak juga jaga diri kakak disana"kata fadil tak kuasa menahan tangis,"kakak pergi ya fadil assalamualaikum"kata kak axel pergi dengan tatapan hampa dan beban yang sangat berat.

Skip

~kamar fadil~
Jam 03.00
Fadil pun ambil wudhu dan mencoba sholat istikharah dan juga sholat taubat dari apa yang telah ia lakukan terhadap nabilla kekasih yang paling dia cintai,"ya allah hamba memohon ampun padamu engkaulah maha penerima taubat hamba2mu yang berdosa ya allah ya rahman hamba merasa sangat hina dihadapanmu sekarang,hamba tidak pantas mendapat gelar uztad ya allah ya robbi apa yang harus hamba lakukan untuk menebus kesalahan hamba ini yang menurut hamba sudah kelewat batas ya allah hanya kepadamu hamba memohon pertolongan dan hanya kepadamu hamba berserah diri aamiin2 ya robbal alamin, billa maafin kakak billa kakak tidak bisa menjaga kamu kakak juga tidak bisa menjaga kehormatan kamu apa yang mesti kakak bicarakan nanti pada abah kamu billa kalau kakak datang untuk melamar kamu"ucap fadil dengan menangis menyesali perbuatannya yang kurang ajar itu terhadap nabilla

Skip

~rumah kak ai,kak ara,dan billa~
~pagi hari~

"ya allah kenapa aku merasa mual banget ya astagfirullah aladzim huek huek huek"kata nabilla yang langsung lari ke kamar mandi karena mual-mual,"(bicara dalam hati)loh itu nabilla kenapa? Hah ya allah atau jangan2 nabilla juga hamil sama seperti aku? Ya allah bagaimana ini? Nabilla kamu gapapa kan? Kamu kenapa apa yang kamu rasain?"kata kak ai khawatir dan langsung menuju kamar mandi untuk melihat kondisi adiknya itu,"nabilla kamu kenapa? Kamu gapapa kan? Apa yang kamu rasain? Kata kak ai benar2 khawatir,"iya kak(sambil menahan mual) billa mual banget kak tapi ini mual nya bener2 parah kak nabilla juga gak tau kak billa kenapa huek huek"kata nabilla bingung apa yang terjadi pada dirinya saat ini,"ya udah nabilla kamu tiduran aja nanti kakak panggil dokter ke rumah kamu istirahat aja gih di kamar kakak ya"kata kak ai mencoba tersenyum dan santai,"iya kak huek huek(sambil menahan mual)"kata nabilla kemudian.

Lantas kak ai pun mencari abah dan bicara pada abah kak ai curiga kalau nabilla juga sama seperti dirinya sedang berbadan dua atau hamil,lantas abah pun langsung menyela"hus kamu gak boleh ngomong seperti itu emang kamu ada bukti kalau nabilla juga bakalan hamil sama seperti kamu aisyah"kata abah menjawab dengan sangat bijak,"bah tadi ai lihat dengan mata kepala ai sendiri nabilla muntah2 di kamar mandi abah terus tadi billa juga bilang kl mual ini itu beda banget kaya mual masuk angin karena billa bilang ini bener2 mual banget dan mual yang parah ya allah bah terus kita harus bagaimana bah,ai juga bilang nanti ai mau manggil dokter ke rumah untuk mengechek kondisi billa bah"kata kak ai benar2 khawatir dan dengan nada berat,"apa? Kamu serius aisyah? Lalu dimana sekarang nabilla abah harus melihat kondisi nabilla dan kamu telfon dokter sekarang ya cepat ya ai"kata abah panik dan hendak melihat kondisi nabilla,"iya bah billa ada di kamar ai tadi ai suruh billa tiduran dan jangan melakukan aktivitas dulu"kata kak aisyah menjelaskan,"alhamdulillah syukurlah kalau begitu ayo ai kita lihat kondisi adikmu"kata abah benar2 panik sementara kak ai menelfon dokter,sementara kak ai sudah selesai menelfon dokter kak ara pun keluar dari kamar dan bertanya pada kak aisyah,"ada apa sih kak kok kayanya panik banget"kata kak ara bingung dan tak tau apa2,"hem(sambil menghembuskan nafas) nabilla tadi muntah2 ra dan kakak khawatir dia akan sama seperti kakak"jawab kak ai dengan nada yang amat berat,"apa? Nabilla hamil?"Kata kak ara terlihat sangat shock dan kaget sekaligus sedih karena kakak dan adiknya mengalami hal yang seberat ini apalagi nabilla,"kak kakak yang sabar ya"kata kak ara sambil memeluk kak ai hanya untuk memberikan semangat dan gak bisa berkata apa2 lagi, selagi mereka berpelukan terdengar seperti orang yang mengetuk pintu.

Anna uhibbuka fillah Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang