「Arogansi Seungmin」

744 122 4
                                    

Peraturan ketiga,
Yang terbaik berasal dari bibit yang paling baik.



Kim Seungmin berjalan angkuh di sepanjang koridor menuju ruang rekreasi Slytherin. Lelaki itu mengabaikan pandangan memuja dari beberapa wanita yang sempat berpapasan dengannya. Dengan menyandang tas di bahu sebelah kanan, Seungmin hanya membalas tatapan itu dengan senyum irit seperti biasanya.

Sebagai chaser tim Quidditch Sltytherin, Seungmin merasa karismanya bertambah berpuluh kali lipat. Padahal yang ia lakukan hanya menaiki sapu terbangnya lalu melempar bola quaffle merah itu ke sesama anggota timnya dan memasukkannya ke "gawang" yang tingginya melebihi tribun penonton itu.

Mungkin ini memang resiko orang tampan, terkenal dan dipuja, pikirnya. Tangan kiri Seungmin memegang tongkat sihir kesayangannya. Sihir di koridor memang dilarang, tapi bukan berarti silent spell bisa ditangkis begitu saja. Apalagi menjelang pertandingan antar asrama seperti ini.

Bagaimana jika ada yang ingin menciderai dirinya? Padahal dia salah satu aset yang berharga untuk timnya. Seungmin berfikir bahwa memang ia harus melindungi dirinya dari segala macam bentuk penyerangan terselubung. Ia yakin sekali bahwa dirinya akan disabotase.

Seungmin sampai di sebuah koridor panjang yang sepi tanpa ornamen. Ruang rekreasi Slytherin memang terletak di balik sebuah pintu rahasia di bawah tanah, beraura dingin, sunyi dan misterius. Jendelanya memperlihatkan dalam danau Hogwarts beserta isinya.

Seungmin bahkan sering melihat cumi-cumi raksasa berenang dari jendela ruang rekreasi mereka. Dan semenjak Felix datang, ia merasa bahwa cumi-cumi itu semakin lama semakin mirip dengan Felix. Mereka berdua suka meliuk-liukan badan dengan alasan yang tidak jelas.

"The Great Salazar," ucap Seungmin. Dan pintu itu pun terbuka bersamaan dengan seseorang yang ingin keluar. "Oh halo Seungmin, apa kabar? Kau tidak turun untuk makan malam?" sapanya riang. Han Jisung menyapa rekan seangkatannya itu dengan ramah.

"Apa yang kau lakukan di sini?" Seungmin memandang Han penuh selidik dengan pandangan mengintimidasi.

"Aku hanya meminjamkan catatan mantraku pada Guanlin. Kebetulan hari ini dia kurang enak badan. Maka tadi ia hanya mengantarkanku sampai di depan pintu dan kembali beristirahat setelah mengucapkan kata kuncinya. Ternyata kebetulan kau juga ingin masuk ke dalam," ujar Han kalem.

Han tidak takut akan intimidasi Seungmin, "Well, kau tidak bermaksud menyabotase tim kami kan?" Seungmin beranggapan seperti itu karena Guanlin adalah salah satu beater andalan Slytherin.

"Tapi sepertinya ornamen warna 'kuning' memang belum cocok untuk menghiasi piala Quidditch. Okelah, aku percaya," Seungmin memandang Han sekilas dari atas ke bawah lalu berbalik masuk.

Han hanya memandang Seungmin tanpa ekspresi dan mencengkram tongkat sihirnya erat-erat di balik jubahnya.



bersambung.

ALOHOMORA | skz ft. nct✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang